Chereads / Rosster Journey / Chapter 1 - A Little Man Who Save My Life

Rosster Journey

🇮🇩DeppiFlo
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - A Little Man Who Save My Life

Saat itu aku putus asa, aku melihat ke bawah kandang. Aku ingin sekali melompat dari situ, aku merasa tak ada gunanya lagi. Aku menangis, aku marah, aku benci pada diriku.

"Ibu boleh aku beli anak ayam itu?"

Seorang manusia kecil mendekatiku, senyumnya cerah.

"Lho? Ayam ayahmu saja banyak, ambil satu saja"

"Tapi itukan punya ayah bu, yang ini akan jadi punyaku sendiri, akan kurawat dengan baik bu"

Manusia yang dipanggil ibu itu tersenyum dan memberikan beberapa lembar benda yang disebut uang. Si penjual itu mengeluarkan aku dari kandang ini dan memberikanku kepada manusia kecil itu.

"Hai! Aku Axel, kita akan jadi teman, ya kan...eh..namamu?"

"Namanya Roo,"pak penjual yang mengatakan itu.

Ia memelukku dengan pelan, rasanya hangat, dia sangat baik.

"Axel kan? Kau hangat"

"Piyik piyik"

Sepertinya itu lah yang di dengar Axel.

"Ayo kita pergi ke rumah"

Ia membawaku dengan hati-hati, sesekali mengelus kepalaku dengan jari kecilnya yang terlihat besar dari sudut pandangku.

Kami menaiki benda di sebut mobil, bagaimana itu bisa berjalan tanpa di dorong?

Aku sangat penasaran tentang lubang yang mengeluarkan angin sejuk. Mengapa tempat aku berpijak ini empuk?

"Kamu penasaran sama mobil ya..hahaha!!"

"Hei! Apa yang lucu?!"

"Piyik!! Piyik piyik!!"

"Kamu lucu haha"

Ah...percuma saja aku bicara padanya. Makhluk ini tidak akan pernah mengerti apa yang kukatakan.

"Kita sampai!,"ibu menghentikan benda ini. Axel membawaku turun.

CEKLEK

Udara segar menghampiriku, lapangan hijau, cahaya mentari yang menyilaukanku.

Aku merasa takut, benar saja seekor anjing berlari dari pemilik rumah sebelah yang mereka sebut tetangga.

"Hai Axel!,"seorang manusia kecil yang cantik.

"Hei Sandria, lihat sekarang aku sudah punya hewan peliharaan"

"Ayam ya? Lucu juga"

Gadis itu mengelusku, aku merasa sangat senang. Namun anjing itu memandangku cemburu.

"Sandria! Kau bilang hanya aku yang kau sukai!!"

"GUK GUK!! GRRR GUK GUK!!"

Gadis itu tersenyum ke arah anjingnya.

"Maaf Fatty, yasudah ya Axel, aku pulang dulu"

Gadis itu melambaikan tangan ke arah kami.

Aku menengok ke arah teman baruku, apa kami bisa saling memahami seperti Sandia dan Fatty? Mana kutau, aku kan ayam.

"Hei Roo, ada sesuatu yang ingin kutunjukan padamu sebelum kau masuk ke rumah"

Saat itu aku tidak paham apa yang ia katakan, jadi ngangguk saja.

Ia menggendongku dan membawaku ke tempat yang indah dengan rumah kecil dari bambu.

Ia menurunkanku dan dari dalam rumah itu keluarlah seekor ayam jantan perkasa, namanya Lead.

"Kruukk"

"Hai?"

"Halo? Tuan?"

"Santai anak muda, siapa namamu?"

"Roo"

"Hmmm selamat datang di keluarga kami Roo"

"Lead, dia nggak bisa tidur serumah dengan kalian, soalnya dia harus tidur bersamaku"

Lead menengok ke Axel, ia mengangguk pelan.

"HORE!! Makasih ya"

"Hei anak muda, kita akan berbincang nanti,"kata Lead kepadaku.

Aku terkesima melihatnya, dia sangat keren, pejantan memang seharusnya begitu, aku saja yang masih lemah.

Axel membawaku ke dalam rumah besar, membuka benda bernama pintu, masuk ke ruangan bernama kamar. Ia meletakanku ke dalam rumah kecil di mejanya.

"Ini rumah kita, aku bawa makanan dulu ya"

Ia keluar, aku masuk ke rumah kecil itu.

Lain dengan kandangku dulu, ini sangat nyaman, bahkan ia meletakan bantal untuk aku tidur. Aku sangat berharap Hen ada di sini bersamaku.

"Aku kembali, ini makanannya"

Alex memasukan beras ke dalam kotak kecil di dalam rumah kecilku.

"piyik.."

"Terima kasih"

Mungkin kehidupanku akan lebih indah sekarang.