Andrea dan Reyma kini dalam perjalanan menuju rumah Andrea. Sepanjang jalan Reyma banyak menanyakan tentang keluarga sahabatnya itu. Ia takut jika nanti akan di sambut dengan bermacam tatapan oleh keluarga Andrea.
"Ide buruk," lirih Reyma.
Andrea terkekeh. "Keluargaku tidak sejahat itu," katanya.
Reyma menghela napas dan mengeluarkan ponselnya. "Kau dimana?" sapanya saat sambungan telpon terhubung.
"Aku di apartemen," sahut seseorang di seberang sambungan membuat Andrea menajamkan pendengarannya.
"Aku gugup sekali kau tahu," adu Reyma membuat Azka berdecak.
"Jangan berlebihan," sahutnya malas.
Reyma mendengus kesal. "Kau tidak membantu."
"Aku sibuk," sanggah Azka. "Mana Andrea?" tanyanya.
"Kau memang hanya memperdulikannya," Reyma mematikan sambungan telpon dan melemparnya sembarangan.
"Tidak ada gunanya kau bicara dengannya," ucap Andrea. Ia menghela napas saat mendengar deheman sahabatnya itu.