Devan tidak mengetahui apa lagi yang sudah terjadi. Papa 'nya terlihat begitu murka dan seperti tidak bisa merendamkan itu. Devan ingin bertanya, namun lidahnya kelu karena cowok itu terlalu takut untuk membuat sang Papa kembali marah dan kembali mengingat kejadian Freya. Devan melihat raut itu yang begitu merah oleh amarah yang bergejolak ingin meledak.
Apa lagi yang sudah membuat Papa 'nya menjadi begitu seram? Devan tidak bisa untuk menebaknya.
"Freya! Kenapa kamu mau bertekuk di depan wanita itu?"
Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Kenapa datang – datang Papa 'nya sudah memarahi Freya? Apa ada lagi permasalahan baru yang Devan belum ketahui? Kenapa semuanya membuat kepala Devan ingin pecah? Belum lagi dengan masalah Freya mengenai tawuran itu.
"Kenapa bisa kamu di tampar?" Gibran kembali bertanya di depan Freya yang masih diam saja.
Devan yang mendengar itu menautkan alis, "Freya di tampar? Siapa yang berani lakuin itu, Pa?"