Sharon membuka mulutnya dan tertawa, lalu berkata, "Saya sudah memberikan satu kepada sutradara Charlie di Tiongkok, dan kalau Anda meminta saya untuk berperan sebagai tokoh utama di film Anda maka saya akan memberikan Anda satu."
"Bagaimana denganku?" Melihat suasananya begitu hidup, Iko mau tidak mau ikut bersenang-senang.
"Kak Iko sendiri berasal dari Tiongkok, dan kalau saya memberikan barang-barang yang saya beli dari Tiongkok, rasanya sangat tidak tulus. Saat saya mengunjungi Singapura lain kali, saya pasti akan membawakan Anda produk khusus dari Singapura." jawab Sharon.
Melihat hal ini, Dirga akhirnya menghela nafas lega. Ia sempat khawatir Sharon dan Alana akan memiliki konflik di acara tersebut, namun menyaksikan situasi ini di TV, diperkirakan situasi tersebut tidak mungkin terjadi.
Tidak lama kemudian Wati membuka pintu ruang belajar dan masuk.
"Dirga, ada tamu di sini ..."