Pada pukul lima pagi, Dirga diusir dari rumah Cantika dan dengan enggan kembali ke rumahnya. Setelah malam yang panas itu, Dirga pulang dan tertidur. Ketika dia dibangunkan oleh telepon, saat itu sudah lewat pukul delapan pagi. Cantika menelepon dan menanyakan apa yang ingin dimakan Dirga.
Dirga yang masih dibungkus dengan selimut pun menguap dan berkata, "Pasta dan kopi."
Cantika pun keluar untuk membeli sarapan dan memanggil Dirga untuk makan bersama di rumahnya. Dirga baru saja masuk di rumah Cantika, tapi bel pintu tiba-tiba berbunyi. Dirga memandang Cantika dengan curiga, siapa yang akan datang padanya pagi-pagi?
Cantika mengangkat bahu dan berkata bahwa dia tidak tahu, tapi dia bersikeras untuk memasukkan Dirga ke kamar tidur dan membiarkannya bersembunyi di dalam untuk sementara waktu. Meskipun Cantika mencintai Dirga, dia sangat tidak ingin orang lain tahu tentang hubungan mereka.