Huda memandang pria besar yang mendekat padanya. Pria itu tinggi dan kekar dengan penampilan kokoh seperti besi. Bahunya lebar. Dia mengenakan kaos ketat di bawah jaket kulitnya, memperlihatkan ototnya yang menonjol.
Huda mengungkapkan identitasnya sebagai sutradara saat ini, meski dia dulunya sempat membajak karya Dirga. Pria kekar bernama Billy kembali dibuat bingung dengan penjelasan Huda. Dalam kesannya, ketika orang lain menyebut sutradara, orang itu pasti akan memiliki aura tersendiri. Namun, Billy tidak bisa melihatnya dalam diri Huda.
"Saya punya pertanyaan." Billy suka menyerang lawan, dan juga terbiasa berbicara dengan orang tanpa peduli apa identitasnya. "Saya tahu bahwa seorang aktor laga harus memiliki keahlian tertentu, tetapi seseorang dengan keterampilan yang baik belum tentu bisa menjadi aktor aksi. Terus terang, saya rasa yang Anda inginkan adalah aktor yang memiliki wajah yang menyenangkan, bukan?"