"Hah, seriusan? Kok bisa?" Ara merasa tidak percaya, karna terakhir kenangan tentang mbak Rahma. Mbak Rahma bilang, dia tidak akan berhubungan lagi, sama orang yang bernama Mario.
"Iya, seriusan. Rahma stress banget nyariin elu, jangan lupa hubungin dia, ya?!" Pinta Mario.
"Sorry, gue kehilangan HP. Jadi, kontak semua orang pada ilang. Soalnya, gue save di sim card, bukan di email." Ucap Ara.
Saat Ara mengatakan hal tersebut, akhirnya Dewa tahu. Bahwa selama ini, ponsel Ara telah hilang, bukan sengaja berganti nomer.
"Yaudah, bagi nomer lu! nanti gue bagi nomer Rahma," ucap Mario.
"Oke." Ucap Ara sambil mengeluarkan ponselnya, di dalam tas yang Ara bawa.
Mereka berdua, bertukar nomer ponsel. Lalu, Dewa nyeletuk, agar ia juga bisa men-save nomer Ara.
"Aku save nomer kamu, ya?" ucap Dewa, yang sudah mengeluarkan ponselnya, sejak tadi.
Ara tidak bisa menolak lagi. Karna situasinya, tidak memungkin Ara, untuk menolak permintaan Dewa.