"Kak, aku bakal nemenin Kakak. Jadi, Kakak, jangan putus asa, ya?" batin Sammy, mengucapkan, harapannya.
***
Sammy melangkahkan kaki, menuju ruang IGD. Saat ini, ia masih harus di rumah sakit, hingga pukul sembilan malam. Biasanya, sebelum jam enam, ia sudah menuju rumah, atau pun menuju apartemen Ara. Tapi kali ini, ia harus stay di rumah sakit, terlebih dahulu. Karena dokter yang akan datang, menggantikan dirinya, tengah ada kepentingan. Jadi, ia akan datang terlambat.
"Lu, kenapa?" tanya Malik, yang melihat wajah lesu Sammy.
"Kak Ara, Lik."
"Kak Ara kenapa?" tanya Malik penasaran.
"Kondisinya, semakin parah. Gue takut, Lik."
"Siapa yang bilang?"
"Dokter Ferdinand," jawab Sammy.
"Dokter Ferdinand, bilang apa?"
"Otak Ara, sudah banyak mengalami pembekuan. Kondisi daya ingatnya, sudah memburuk, Lik."
"Lu udah ketemu kak Ara?"
"Belum, gue cuman nganterin dia pas interview aja. Belum ketemu lagi," ucap Sammy.