"Tapi, Wit. Sekalipun gue menceritakan hal ini, apa Dewa, bisa tidak bersikap seperti waktu itu?" tanya Ara.
Dewita terdiam, karna dirinya juga tidak yakin, apakah Dewa, bakal bersikap baik-baik saja, saat dirinya, mengetahui tentang kelemahan Ara.
"Terus, kondisi, lu, gimana?" tanya Dewita.
"Jauh lebih baik."
"Apakah, Juna tahu?"
"Dia tahu, soal penyakit gue, cuman, dia gak tahu, soal gue yang cuman inget dia aja."
Dewita menatap Ara dalam, lalu memeluknya.
"Ra, gue yakin, lu pasti bisa ngelewatin ini." Lirih Dewita, tepat di samping telinga Ara.
"Iya, gue pasti bisa, kok, Wit."
Dewita POV.
Ra, apakah ini nyata? kenapa rasanya, gue sulit buat percaya. Tapi kenyataannya, itu benar terjadi. Gue kira, lu baik-baik aja. Hanya trauma, karena sikap Dewa kala itu. Sahabat ceria gue, ternyata menyimpan rahasia besar. Rahasia, yang selalu ia tutupi dengan rapat, dan sukses terjaga, sampai saat ini.