Chereads / Aku dan Kau "bukan kita" / Chapter 11 - sad

Chapter 11 - sad

Keadaan Niko belum cukup normal karna kecelakaan kemarin, tetapi ia tetep memaksakan diri untuk bersekolah. Cowok ini Memeng sangat aneh padahal seharusnya saat sakit lah saatnya kita bersantai santai di rumah.

Biasanya Niko berangkat ke sekolah mengendarai motornya sendiri, tapi hari ini Niko di antar supir menggunakan mobil mewah berwarna hitam milik mamanya,

secara tidak  langsung hal itu menunjukan bahwa Niko adalah anak dari keluarga yang tingkat ekonomi yang lumayan berada.

"Kok lo sekolah bukanya masih sakit" tanya Acha yang langsung menghampiri Niko setelah turun dari mobil

"Gue gak lemah, masa sakit kaya gini doang langsung gak sekolah berhari hari" jawab Niko sombong, mahluk satu ini memang akan tetap bersikap ketus di situasi apapun.

"Yaaa tapi kan ini masalahnya lo baru kecelakaan kemarin masa hari ini langsung sekolah" ucap Acha

"Emang kenapa? ini sebenernya lo perhatian sama gue atau lo senang gue gak masuk biar di meja lo sendirian" Niko menatap Acha curiga

"Gini nih kalo pagi pagi gak mandi, otaknya masih kotor! udah deh bodo amat lo mau ngomong apa gue gak peduli" ucap Acha sambil berjalan dengan cepat meninggal kan Niko.

Brukk...

terdengar suara orang jatuh, Acha langsung melihat kebelakang dan benar dugaannya yang terjatuh  adalah cowok cutek yang sok kuat itu yang tak lain adalah Niko Wijaya.

Dengan pasrah Acha kembali menghampiri Niko ke belakang, melihat Niko terjatuh tidak mungkin Acha sejahat itu untuk tidak menolongnya.

"Makanya kalo butuh bantuan itu minta tolong jangan sok kuat." ucap Acha sambil mambantu Niko untuk berdiri.

"Lo gak ikhlas bantu?" tanya Niko masih dengan nada yang nyolot

"Udah ya nik mending lo diem aja deh biar gue bantu sampe ke kelas, jangan ngomong satu kata pun sampe kita ke kelas!" pintah Acha sambil melingkarkan tangan kanan Niko di bahunya

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor menunju kelas, tangan Niko yang melingkar di bahu Acha sontak membuat banyak pasang mata heran dan bertanya tanya, ternyata Memeng benar ucapan Diana Niko memang memiliki banyak fens di sekolah ini,

Jantung keduanya berdetak tak normal tapi dengan alasan yang berbeda, detak jantung Acha di pompa cepat karena merasa deg-deg an di lihat banyak orang sedang menggotong cowok yang banyak di taksir oleh kakak kelas

Sementara Niko Karena ini adalah kali pertama ia merangkul cewek selainnya ibu nya dan di lihat banyak pasang mata.

"Niko gue agak risih di liatin orang orang, gue kaya mau di terkam" ucap Acha pelan agar hanya mereka berdua yang dapat mendengar.

tetapi tidak ada jawaban dari Niko!

"Niko lo denger gak sih gue ngomong" ucap Acha sedikit lebih keras

"Kan lo bilang gue gak boleh ngomong, gimana sih gak konsisten banget."

"Serah lo deh" ucap Acha pasrah

Setelah perjalanan panjang bagai melewati hutan dengan banyak serigala yang ingin menerkam, akhirnya Niko dan Acha sampai di kelas.

Setelah Niko duduk Acha tetep berdiri sambil terus menatap Niko.

"Ngapain Lo liatin gue" tanya Niko tanpa merasa berdosa

"Lagi nunggu" jawab Acha yang tengah melipat kedua tangannya di depan dada

"Nunggu apa?" Niko menaikan satu alisnya

"Gue lagi nunggu kata kata yang kayanya susah banget lo ucapin dan pantes untuk gue terima" jelas Acha dengan lantang

"Ooo itu, iya gue paham"

"Ya terus,kenapa masih diem"

"Thanks"

"Gue orang Indonesia!"

"Iiiii ribet banget sih,makasih!"

"Dengan ikhlas dan menggunakan bahasa baku!" ucap Acha sengaja agar Niko kesal, ini saatnya Acha membalasnya dendam pada Niko yang sering membuat nya kesal akhir akhir ini

"Sumpah ribet banget" ucap Niko mulai kesal

"TERIMA KASIH BANYAK TAMARA CAMELIA" ucap Niko dengan sangat terpaksa dan penuh rekanan

"Ok sama sama" baru lah Acha pergi dari bahapan Niko dan duduk di kursi nya

.....

Dan bel istirahat kembali membunyikan senandung yang di tunggu tunggu para siswa. bahkan ada beberapa siswa datang kesekolah hanya untuk menunggu sebendung ini.

"Ayo" ajak Lala

"Kuy" balas Diana

"Cha,ayok" Diana kembali mengajak Acha karena Acha masih saja duduk di kursi nya

"Lo gak ke kantin nik?" tanya Acha sebelum beranjak , Acha tau Niko masih kesulitan untuk berjalan.

"Enggak, gue udah yuruh anak ibu kantin untuk anterin mie ayam ke sini"

mereka bertiga langsung menuju kantin.

"Cha kok lo mulai perhatian sih sama si Niko?bukanya lo kesel banget sama dia yah" tanya Lala saat perjalanan menuju kantin

"Jangan jangan lo mulai suka nih sama dia?" kali ini Diana yang bertanya

"Tapi gue lebih dukung lo sama dia sih Cha dari pada sama si Ringgo" tambah Lala

"Iiiihhh kalo gue sih lebih dukung ke Ringgo, karna Ringgo itu keren jago main basket lagi" ucap Diana tak mau kalah

"Apa sih kalian, kok jadi bahas mereka" ucap Acha memberhentikan perdebatan keduanya temannya

"Jadi intinya Lo suka sama siapa?" tanya Lala memperjelas

"Gak ada!" Jawab Acha cepat

"Gak seru ah main rahasia rahasia" ucap Diana sambil melipat kedua tangannya di depan dada

...

"Hay, Cha gue boleh gabung gak" ucap Manda yang tiba tiba menghampiri meja yang di duduki Acha dan teman teman.

"boleh duduk aja" ucap Acha ramah

"Eh btw gue belom kenalan loh sama temen lo Cha" Manda sambil melihat ke arah Lala dan Diana

"Yaudah kenalin ini Diana dan ini lala" Acha memperkenalkan Lala dan Diana pada Amanda

"Hai gue Manda" ucap Manda sambil tersenyum

"Hem iya" ucap Lala dan Diana kompak

"Btw Niko udah sekolah ya cha" tanya Manda

"Udah, tapi dia gak kekantin, udah udah yuruh anak ibu kantin buat nganter makanan katanya. itu kayanya mau nganter" ucap Acha sambil menunjuk ke arah seorang cewek yang isinya kira kira 20 tahunan yang ingin membawa makanan Niko

Amanda dengan sigap melihat orang yang di maksud Acha dan menghampirinya. dan sekarang jadi Amanda yang membawa makanan itu kepada Niko. Amanda pergi begitu saja tanpa menghiraukan Acha dan teman temannya.

"Loh kok jadi dia yang nganter" tanya Diana heran

"Biarin aja lah, dia kan suka sama Niko" ucap Acha santai

"OOO jadi karna dia suka sama Niko makanya dia deketin Lo cha" tanya Lala

"Iya, dia minta tolong sama gue buat deketin dia sama Niko." jawab Acha jujur tanpa kebohongan sedikit pun

"Iiihhhh dasar cewek ganjen, lo hati hati Cha  sama cewek kaya diajangan terlalu baik" ucap Lala mengingat kan

Acha tidak terlalu menghiraukan ucapan dua temanya, ia tetap sibuk menyantap bakso yang di hiasi  bawang goreng, sementara Amanda sudah sampai di kelas Niko

.....

"Hay niko ini mie ayam lo" Manda meletakkan semangkuk mie ayam di hadapan Niko

"Loh kok jadi lo yang nganter" tanya Niko

"Iya gakpapa gue juga sekalian pengen liat kondisi lo, lo udah gakpapa emangnya sekolah?" tanya Manda sambil duduk di samping Niko

"Ya gitu deh" jawab Niko sambil mulai memakan mie ayam nya

"Niko, kenapa sih lo jadi berubah sama gue akhir akhir ini" tanya Manda dengan keberanian yang sudah lama ia kumpulkan

"Gue gak berubah emang gue begini"

"Tapi lo beda sama Ringgo"

"Jangan sama sama ini gue sama Ringgo!"

"Gue bukan bermaksud sama sama ini lo sama Ringgo, cuma kan Abang gue dulu pesen yang ke lo berdua untuk jagain gue ,tapi yang gue rasain cuma Ringgo yang jagain gue dan lo gak peduli sama gue, bahkan kalo gue nonton Ringgo main basket lo selalu gak dateng, lo ngehindar dari gue ya?"

"Gini ya Manda Abang lo memang berpesen sama gue dan Ringgo buat jagain lo tapi bukan buat selalu ada di samping lo, lagi pula lo kan udah sekelas sekarang sama Ringgo terus apa lagi yang kurang, kalo ada yang ganguin pasti di marahin Sama Ringgo, gue gak bisa selalu ada di samping lo."

"Percuma kalo Ringgo selalu ada di samping gue tapi kalo gue maunya lo " ucap Amanda lantang

Amanda menarik nafas panjang dan diam beberapa detik untuk kembali mengumpulkan keberanian.

"Gue suka sama lo nik, lo sadar gak sih udah lama gue nunggu lo tapi semakin gue dekat lo semakin menjauh, gue gak ngerti! "

"Lo mau tau alasannya apa selama ini gue ngehindar? jawabannya karna gue pengen lo lupain gue, gue udah tau dari lama kalau lo suka sama gue tapi gue gak bisa bales perasan lo, gue gak mau nyakitin lo,makanya gue ngehindar!" ucap Niko tegas dan menghentikan kegiatan nya

"Tapi apa alasannya Niko,apa?"

"Gue kurang cantik? atau gue kurang baik?atau gue kurang tinggi? putih atau apa gue siap berubah demi lo"

"Jangan pernah ngerubah apa yang udah ada di diri lo hanya demi orang lain, nanti juga ada yang nerima lo apa adanya kok"

"Tapi gue gak butuh orang lain Niko, gue cuma mau lo,gak ada yang lain walaupun ada yang lebih sempurna dari lo gue tetep milih lo"

"Lo gak bisa kaya gini Manda, lo gak bisa terlalu cinta sama gue, dan perasa gue juga sama kaya yang lo bilang, mau lo sesempurna apa pun lo kalo hati gue gak untuk lo mau gimana?"

"Nik, apa gak bisa lo buka hati sedikit aja buat gue? apa gak bisa lo belajar untuk mencintai gue? gue bakal tunggu nik selama apa pun itu asal lo mau ngasih gue kesempatan"

"Denger ya Manda kalo kita ngelakuin sesuatu gak dari hati hasilnya gak akan bagus, apa lagi ngelakuinnya dengan terpaksa, lo akan semakin tersakiti nantinya"

"Mending dari sekarang lo belajar buat lupain gue, belajar buat buka hati  buat yang lain karna gua gak akan pernah bisa bales perasan lo" tegas Niko lagi

"Kok lo jahat banget sih nik, gue udah nunggu dari lama dan Lo hancurin harapan gue sekarang hanya beberapa menit lo hancurin semuanya"

"Lebih baik gini dari pada gue sakitin lo sedikit demi sedikit tapi berkelanjutan Manda" Niko memalingkan pandangannya dari Amanda

"Percaya aja kalo lama kelamaan lo bakal lupain gue kok inget semua keburukan gue itu bakal bantu lo buat lupain gue" ucap Niko sedikit lembut sambil menatap Amanda yang mulai tak kuasa menahan tangis

"Gue gak pernah liat ada keburukan di diri lo nik gue mandang lo udah terlalu sempurna" ucap Manda sambil Memengang salah satu tangan Niko

"Itu artinya perasaan lo ke gue bukan cinta tapi opsesi" Niko melepaskan genggaman Amanda

"Gue gak tau harus apa nik, gue udah terlanjur ngerasain rasa ini terlalu lama mungkin rasanya gak akan sesakit ini kalo dari dulu gue gak pernah berharap kalau suatu saat  lo bakal balas perasaan gue"

"Maaf Manda"

Manda langsung berlari dari kelas Niko dengan banyak air mata yang rerjun bebas di pipinya. Amanda sudah mencurahkan semuanya di hadapan Niko tapi ia menerima hal yang sangat tidak ia harapkan. mencintai Secara sepihak memang tidak akan pernah berhasil manis. Semua orang berhak menunggu siapa pun dan sampai kapanpun tapi asalkan orang yang di tunggu memang mau untuk di tunggu.

Beberapa siswa yang ada di kelas Niko mulai mengeluarkan suara sumbang setelah melihat kejadian itu, dialog antara Amanda dan Niko memang cukup keras sehingga orang yang ada di ruangan itu dapat mendengar nya

Semua kejadian itu tidak sengaja di dengar oleh Acha saat ia sedang berjalan ke kelas untuk ngambil jus alpukat di tas nya. untung saja Acha bersembunyi di balik pintu kelas sehingga ia dapat mendengar percakapan Niko dan Amanda.

sebagai perempuan tentu Acha juga turut merasakan apa yang di rasakan Amanda tadi.