Maura mendorong Revan untuk keluar dari ruangan Laura, merasa kesal karena Revan tak mengerti jika Maura hanya ingin bersama Laura saat ini.
"pergi sana"
Maura menutup pintu begitu saja, Revan heran dengan tingkah Maura, seperti ada dendam pribadi, tetapi apa .... apa salah Revan padanya.
"Laura, kenapa aku seperti ini, bingung sekali dengan semuanya"
Laura terdiam, memang beberapa hari ini, Maura terlihat stres, sering melamun dan kehilangan fokusnya.
"semuanya buat aku pusing"
Laura mengusap pundak Maura, Laura akan mendengarkan semuanya.
"kamu sudah bisa mengingat Gilang"
Laura mengangguk, Laura memang ingat siapa Gilang, hanya saja sebagian hal tentang Gilang memang terhapus dimemori ingatan Laura.
"aku udah selesai sama dia, dia buang aku dan lebih milih balik sama masa lalunya, jahat banget kan"
Laura menggeleng, apa itu benar .... bukankah seingat Laura, Gilang sangat menyayangi Maura.
"dia udah kecewain aku, dia udah buat aku sakit hati, Laura"
