Chereads / Please married me / Chapter 8 - Kamar tahanan sementara

Chapter 8 - Kamar tahanan sementara

Salah seorang polisi itu, yang mungkin adalah ketua polisi. Menjelaskan maksud kedatangan mereka, bahwa mereka membawa surat penangkapan untuk Diana.

Mereka mengatakan, bahwa Diana telah melakukan penipuan.

Diana sudah menandatangani kontrak dengan salah satu industri film yang akan ia bintangi, dan bahkan mereka sudah memberikan uang muka untuk Diana.

Tapi sampai sekarang Diana sama sekali tidak menghadiri syuting film tersebut...

"Tapi saya tidak merasa menandatangani kontrak kerja sama dengan mereka." Bantah Diana.

"Tapi mereka memiliki bukti yang kuat, yaitu surat perjanjian kontrak antara Anda dengan mereka. Yang sudah anda tanda tangani, bukankah ini adalah tanda tangan anda nona Diana?" ketua polisi itu menerangkan kepada Diana, dan memperlihatkan selembar kertas kepada Diana untuk memastikan bahwa tanda tangan yang ada di surat perjanjian itu adalah tanda tangannya..

"Iya memang benar ini tanda tangan saya, tapi saya ti.." Tiba-tiba Diana teringat, kalau dua Minggu lalu om Hendrik memintanya untuk menandatangani sebuah berkas. Namun karena saat itu Diana sedang sibuk, dengan syutingnya. Diana tidak membacanya dengan teliti berkas apa yang ia tanda tangani itu, lagi pula om Hendrik adalah pamannya sendiri yang sekaligus manajernya.

Jadi tidak mungkin kalau om Hendrik menjebaknya, pikirnya saat itu.

"Apakah mungkin, berkas yang om Hendrik berikan saat itu untuk aku tanda tangani adalah surat kontrak ini? Tapi mengapa om Hendrik melakukan ini, bahkan ia tidak memberitahuku tentang kontrak ini?" Ujar Diana dalam hatinya..

"Maaf nona Diana, tapi anda harus ikut kami sekarang, guna melakukan introgasi lebih lanjut." Tegas ketua polisi itu..

Salah seorang polisi wanita maju mendekati Diana, dan kemudian memegang tangan Diana. Dan meminta Diana untuk berjalan mengikuti langkah mereka..

"Tunggu.. Kalian tidak bisa membawa anak saya seperti ini, dia tidak bersalah..Lepaskan dia.." Seru mama Rika.

Tapi sepertinya polisi-polisi itu tidak menghiraukan kata-kata mama Rika, dan tetap melangkahkan keluar.

Saat mereka baru sampai didepan pintu, Papa Erik yang baru saja sampai. Merasa terkejut dengan apa yang dilihatnya, "Ada apa ini? Kenapa kalian membawa anak kami?" Tanya Papa Erik..

Ketua polisi itu pun menjelaskan semuanya kepada Papa Erik, Papa Erik menatap Diana yang sedari tadi menundukkan kepalanya...

Melihat reaksi Pa Erik yang diam saja tanpa berkata apa-apa, akhirnya ketua polisi itu memberi aba-aba untuk segera pergi..

Mama Rika berlari dari ruang tamu, dan berhenti tepat disamping Papa Erik.

"Pa, kenapa Papa diam saja melihat anak kita dibawa polisi-polisi itu? Kenapa Papa tidak mencegahnya?" Kata-kata Mama Rika terdengar sangat cemas dan air mata juga mengalir dipipinya..

Tiba-tiba Pa Erik merasakan sakit yang teramat sakit, tepat dibagian jantungnya. Ia memegang dadanya, "Aaaagggggghhhhhh.." Papa Erik pun terjatuh di lantai..

"Papa.."Teriak mama Rika.

Kemudian ia memanggil Pa Joko, dan mereka pun membawa Pa Erik ke rumah sakit.

Keadaan Pa Erik kritis, dan langsung dibawa ke UGD oleh perawat saat mereka sampai di rumah sakit tersebut..

Candra berjalan menuju ruang UGD dengan langkah panjangnya, memasuki ruangan UGD dan segera menangani Pa Erik...

Setelah beberapa menit berlalu, Candra pun keluar dari ruang UGD.

"Candra bagaimana keadaan Om Erik?" Tanya mama Rika saat melihat Candra keluar dari ruang UGD tersebut..

"Om Erik sudah melewati masa kritisnya, tapi dia masih harus banyak istirahat, tidak boleh banyak pikiran, dan jangan berikan kabar yang bisa membuatnya terkejut. Atau kalau tidak kondisinya bisa lebih buruk dari sekarang dan bahkan kemungkinan Om Erik bisa meninggal dunia.." Ujar Candra..

Mama Rika terduduk lemas mendengarnya, dan kemudian menangis..

Candra masih berdiri dihadapan mama Rika, dan mendengar apa yang mama Rika katakan dengan suara yang lemah dan lirih.

"Apa? Diana dibawa ke kantor polisi?" Tanya Candra yang menjadi khawatir, namun tetap berusaha untuk bersikap tenang..

Mama Rika tidak menjawab, hanya menganggukkan kepalanya.

"Tante bingung dan tidak tau harus bagaimana lagi sekarang, disatu sisi Diana pasti membutuhkan Tante. Tapi disisi lain Tante tidak akan mungkin meninggalkan om Erik sendirian disini, Tante benar-benar tidak tau apa yang harus Tante lakukan sekarang." seru mama Rika, air matanya mengalir dengan derasnya..

"Tante sabar yah, tenang. Kalau Tante mengizinkan, Candra akan membantu Tante untuk mengeluarkan Diana dari kantor polisi. Candra akan berusaha semampu Candra, tentunya selama Diana tidak bersalah. Pasti Diana bisa bebas, Tante percayalah." Ujar Candra yang berusaha menenangkan mama Rika..

"Kebetulan Candra memiliki teman, dia adalah seorang pengacara yang cukup handal. Sudah beberapa kasus yang berhasil ia menangkan.." Lanjut Candra.

"Terima kasih Candra, Tante tidak tau harus bagaimana membalas kebaikan kamu." Ujar mama Rika yang kemudian memeluk Candra.

"Sama-sama Tante, tante tidak perlu membalasnya. Karena Candra senang kalau Candra bisa membantu Tante, dan keluarga Tante. Baiklah kalau begitu Candra pamit dulu, Candra akan menemui Andre sekarang juga supaya Diana tidak berlama-lama di kantor polisi." Sahut Candra.

"Baiklah Candra, sekali lagi Tante ucapkan terima kasih. Kamu benar-benar anak yang baik, kalau saja waktu itu pernikahan kalian tidak dibatalkan.." Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Candra sudah memotong kata-kata mama Rika terlebih dahulu..

"Candra pergi dulu Tante, assalamualaikum.." Ujar Candra yang kemudian berlalu pergi..

"Waalaikumsalam.." Mama Rika menghela nafas panjang..

Walaupun kejadian itu sudah lama berlalu, tapi baik Candra dan Diana ataupun keluarga mereka. Tidak akan pernah bisa melupakan kejadian itu..

Dalam perasaan yang bercampur aduk, Candra mengendarai mobilnya. Dan tiba-tiba menginjak rem mobilnya, ketika sudah sampai ditempat tujuannya.

Andre sudah menunggunya dan kini memasuki mobil milik Candra, dan kemudian mereka bergegas menuju kantor polisi. Tempat dimana Diana berada..

Candra dan Andre memasuki kantor polisi tersebut, Andre langsung berbicara kepada kepala polisi yang menangani kasus Diana. Sementara itu Candra yang diizinkan untuk melihat Diana langsung berjalan menuju kamar tahanan tempat dimana Diana berada.

Karena Diana tidak memiliki bukti untuk membela diri, polisi pun akhirnya menempatkan Diana disebuah kamar tahanan sementara sampai polisi mendapatkan bukti-bukti kalau Diana tidak bersalah, barulah ia akan terbebas dari tuntutan itu..

***

Hai teman-teman, mau kasih tau nie. kalau sebenarnya cerita Please Married Me ini sudah terbit berupa E-book dan terjual d play store, nah untuk kalian yang pengen tau ceritanya sampe tamat. Bisa membeli E-booknya d play store, dengan harga terjangkau. Dan nanti d akhir cerita, akan d jelaskan kenapa ka candra bisa tiba-tiba muncul di pesta pertunangan Rania waktu itu?

Dan apakah Candra akan berhasil untuk membebaskan Diana dari kantor polisi dan apa yang selanjutnya terjadi?

Yuk cari tahu, dengan cara membeli E-booknya dari pada kalian penasaran..