"Jadi, kamu masih belum berani bertemu dengan mereka ?"
Berli mengangguk, mereka mulai berbicara setelah memesan makanan.
"Aku belum siap" karena sebelumnya Berli sudah bertemu ibunya, dan saat itu sikap ibunya masih sama seperti dulu, menolaknya dan memandang dirinya seperti kotoran yang menjijikan.
"lagi pula mereka pasti tidak akan peduli padaku kan" Berli tertawa hambar, dan saat itu Alan menatap Berli dengan pandangan yang berbeda.
"Apa kamu baik-baik saja?"
Tangan Alan kembali menggenggam tangan Berli, ada sesuatu yang mencubit hatinya saat melihat tawa Berli yang terdengar hambar, ingatan masa lalu masih membekas diingatan Alan.
"apa aku perlu membantu mu?"
Berli menggeleng dan tersenyum, wajahnya kembali tersipu saat Alan menggenggam tangannya.
"terimakasih atas tawaran mu, tapi Bang Jefry berpesan, jika aku tidak boleh melibatkan diri mu lagi dalam masalah ku"
