Saat itu Berli sakit hati mendengarnya, meski sudah biasa, tetap saja itu membuatnya semakin sadar siapa dirinya, hingga akhir nya dia putuskan untuk tidak lagi memperlihatkan batang hidungnya pada penghuni rumah ini, dia takut mereka mencacinya, dan membuatnya semakin tidak percaya diri.
"Apa kamu membutuhkan sesuatu disini?"
Berli menghentikan langkahnya saat mendengar suara Jefry, dia membalikkan tubuhnya secara ragu.
"Anu eem sebenarnya aku ingin makan tapi ...anu tidak, tidak jadi. Aku akan kembali ke kamar" Berli langsung memainkan jemarinya, mengatakan dengan sangat terbata dan keraguan, Berli sendiri tidak tau jika dia tiba-tiba langsung sulit bicara setelah Jefry bersuara, apa karena rasa takut.
Sialnya, suara diperutnya begitu kencang hingga siapapun yang ada di sana dengan ruangan sesunyi akan mendengar gemuruh itu. Jefry pun mendengar gemuruh itu dengan jelas.
"Apa kamu yakin bisa menahannya?"
Berli menggigit bibirnya, dia masih memainkan jemarinya.
"bisa"
