"locianpwe, kami adalah tiga bersaudara. Kami masih mempunyai seorang kakak kami bernama Yang Cin Han. Kami bertiga sejak kecil suka mempelajari silat dan juga kami membaca kitab kitab sejarah. Kami melihat ketidak wajaran dan kepalsuan merajalela di istana. Sribaginda Kaisar seperti boneka di tangan bibi kami Yang Kui Hui. Ayah kamipun diangkat menjadi Menteri Utama bukan karena kecakapan dan ke ma mpuan melainkan karena jasa bibi Yang Hui. Kami muak dengan semua itu dan kami bertiga meninggalkan rumah. Kami ingin bertualang, ingin bebas merdeka seperti burung burung di angkasa. Kami ingin meluas kan pengalaman dan memperdalam ilmu kami. Kebetulan kami bertemu dengan locianpwe di sini, maka kami mohon sekali lagi, sudilah kiranya locianpwe menerima kami sebagai murid."
Setelah berkata demikian, Kui Bi memegang tangan kakaknya dan kembali mereka berdua menjatuhkan diri berlutut di depan hwesio itu yang duduk bersila di atas batu besar.