Setibanya di ru mah, dia disambut oleh isterinya dan oleh puteranya. Begitu melihat puteranya, hati menteri yang sedang risau dan kecewa itu, menjadi terbakar oleh kemarahan.
"Cin Han, ke sini kau, aku ingin bicara!" bentaknya sambil memasuki ruangan sebelah dalam.
Cin Han memandang kepada ibunya yang mengangguk dan dia pun mengikuti ayahnya, maklum apa yang akan dibicarakan ayahnya dan maklum pula bahwa ayahnya sedang marah kepadanya. Ibunya sudah me mberi tahu kepadanya tentang semua itu. Nyonya Yang tidak tega melihat puteranya akan dimarahi suaminya, maka iapun ikut pula masuk dengan sikapnya yang tenang.