Melihat betapa munculnya orang yang serba hitam pakaiannya ini membuat puteranya terhuyung, diapun dapat menduga bahwa dia berhadapan dengan orang pandai, maka kepala suku ini tidak berani bersikap lancang.
Sebaliknya, dia bahkan melangkah maju dan memberi hormat dengan merangkap kedua tangan depan dada. Karena pakaian orang itu berpotongan pakaian orang Han, Bouw Hun lalu bicara dalam bahasa Han yang juga dikuasainya baik-baik.
"Maafkan kami, sobat. Aku adalah Bouw Hun, kepala suku Khitan yang hidup mencari makan di daerah ini, dan dia adalah Bouw Ki, puteraku. Gadis ini adalah muridku sendiri yang hendak minggat sehingga terpaksa aku menangkapnya dan hendak membawanya pulang. Harap engkau tidak mencampuri urusan keluarga kami."