Kalau kita mengamati gadis itu lebih teliti, akan nampak jelas bahwa ia bukanlah gadis pribumi, bu kan gadis bangsa Han. Memang kulitnya putih mulus, akan tetapi tidak kekun ingan seperti kulit gadis pribumi, dan terutama seka li matanya jelas menunjukkan bahwa mata itu bukan mata pribumi.
Juga rambutnya yang berombak, ia tentulah seorang gadis berdarah campuran, seperti yang banyak terdapat di perbatasan utara dan barat, hasil pernikahan antara orang pribumi dan suku bangsa lain. Biarpun ia mengenakan pakaian yang biasa dipakai seorang gadis Han, namun cara ia menguncir rambutnya merupakan pertanda bahwa ia sebetulnya masih berdarah suku Khitan, suku yang berada di sekitar perbatasan utara, suku yang merupakan golongan nomad, yaitu golongan yang hidup dari peternakan dan yang berpindah-pindah mencari tanah subur yang penuh dengan rumput dan daun hijau untuk ternak mereka.
"Hong-moi...!"