Hui Sian Hwesio terkejut bukan main melihat serangan itu.
"Omitohud...!" Dia cepat menggerak¬kan tangan untuk menangkis. Akan tetapi karena tidak menyangka
akan diserang muridnya dari jarak dekat dan meng-gunakan ilmu pukulan asing pula, maka tangkisannya kurang cepat dan asap hi¬tam itu hanya sebagian saja tertangkis, sebagian masih menyambar ke arah dadanya.
"Omitohud...!" Tubuh ketua Siauw-lim¬-pai yang gemuk tinggi besar itu terhu¬yung dan dia lalu duduk
bersila dan mengerahkan tenaga sakti untuk mena¬han gempuran hawa beracun yang mema¬suki dadanya!
Setelah memukul Hui Sian Hwesio, Cia Song melompat hendak melarikan diri. Akan tetapi tubuh Thian Liong ju¬ga meluncur cepat dan dia sudah meng¬hadang Cia Song.
"Manusia jahat hendak lari ke mana engkau!" kata Thian Liong.
Kedua orang muda ini saling berhadapan dengan mata mencorong. Muka Cia Song menjadi me¬rah sekali karena dia merasa benci seka¬li kepada Thian Liong. Orang inilah yang mencelakakan aku, pikirnya.