"Akan tetapi engkau menjadi buruan pemerintah, Thian Liong dan kalau eng¬kau ke kota raja, bukankah hal itu sama saja dengan mencari penyakit?"
"Ucapanmu itu memang benar, Nio-cu..."
"Thian Liong, jangan sebut aku Nio-cu di sini. Orang akan menjadi curiga. Sebut saja Pek Hong. Namaku Sie Pek Hong, kau ingat?"
Thian Liong tersenyum. "Hemm, aku heran bagaimana engkau tiba-tiba mema¬kai she Sie!"
"Ketika memperkenalkan diri kepada Paman Han, aku teringat bahwa aku ha¬rus mempunyai she (marga), aku lalu ingat Paman Sie yang amat baik dan yang kuanggap sebagai guruku, maka aku lalu menggunakan nama marganya. Dan aku menggunakan nama julukanku seba¬gai nama, menjadi Sie Pek Hong. Bagus, bukan?"
"Hemm, bagus sekali nama itu, Nio-cu..."
"Heitt! Lupa, lagi!"
"O ya, biar kusebut kau Hong-moi (adik Hong) saja, bagaimana?"
"Ah, aku senang sekali. Dan aku me¬nyebut engkau Liong-ko, bukankah kita menjadi seperti kakak dan adik?"