"Ha-ha-ha, baik! Kalian memang berhak mengetahui agar jangan mati menjadi setan-setan penasaran. Aku adalah Ouw Kan datuk dari Uigur yang lebih dikenal dengan julukan Toat-beng Coa ong (Raja Ular Pencabut Nyawa)! Aku adalah orang yang dekat dengan Kaisar Kerajaan Kin dan dihormati olehnya. Belasan tahun yang lalu, ketika kalian memimpin Pasukan Halilintar dalam perang di perbatasan, dalam sebuah pertempuran kalian telah membunuh Pangeran Cu Si, putera Kaisar Kerajaan Kin. Nah, Kaisar Kin minta kepadaku untuk mencari kalian yang sudah kembali ke selatan dan membunuh kalian untuk membalas dendam atas kematian Pangeran Cu Si yang kalian bunuh dalam pertempuran."
"Akan tetapi peristiwa itu terjadi dalam perang. Kami tidak membunuh orang karena urusan pribadi. Dalam perang, semua orang hanya melaksanakan tugasnya sebagai perajurit dan pertempuran dalam perang berarti membunuh atau dibunuh. Bagaimana kematian dalam perang bisa mendatangkan dendam pribadi?" bantah Han Si Tiong.