Sebagai seorang yang berjiwa pendekar, Pek Hong Nio-cu tentu saja merasa cocok dengan sepak terjang para pendekar itu yang selalu menentang kejahatan. Akan tetapi sebagai seorang puteri Kaisar Kerajaan Kin, sebagai bangsa Nuchen yang mendirikan wangsa Kin, tentu saja ia merasa tidak senang kalau para pendekar menentang dan memusuhi pemerintah bangsanya! Memang, iapun tahu bahwa ibunya adalah seorang pribumi, seorang wanita berbangsa Han, akan tetapi ayahnya adalah Kaisar berbangsa Nuchen, Kaisar Kerajaan Kin!
"Souw Thian Liong, benarkah engkau yang disohorkan orang dengan sebutan Si Naga Langit?" Pek Nio-cu bertanya sambil menatap tajam wajah pemuda itu.
Wajah Thian Liong berubah kemerahan. Dia merasa rikuh juga dengan namanya yang disohorkan orang itu. Semua sepak terjangnya hanya didorong sebagai kewajibannya semata, sama sekali bukan untuk mencari ketenaran nama. "Yah, begitulah orang-orang menyebut saya, padahal itu adalah nama aseli saya," katanya malu-malu.