Keadaan di dalam istana dengan adanya penderitaan Liu Bwee, dengan adanya para anggota keluarga istana yang masih menaruh benci kepadanya dan tidak melihat kesempatan untuk menjatuhkan wanita ini karena Liu Bwee selalu bersikap diam dan tidak memperlihatkan sesuatu, merupakan api dalam sekam yang setiap saat tentu akan berkobar atau meledak. Hal ini tidak saja dirasakan oleh semua anggota keluarga raja, bahkan dirasakan pula oleh Sin Liong dan Swat Hong.
Sering-kali Sin Liong kehilangan kejenakaan Swat Hong yang merupakan ciri khas dara ini. Ketika melihat dara itu termenung seorang diri, dia menarik napas panjang dan sekali waktu dia menegur, "Eh, Sumoi. Kenapa kau termenung dan wajahmu suram? lihat, hari tidak sesuram wajahmu. Sinar matahari mencairkan salju dengan cahaya yang keemasan!"