Chereads / Sexiest Zombie / Chapter 3 - zombie ku

Chapter 3 - zombie ku

Sementara itu di kamar lain, seorang lelaki berparas indo sedang menguap menahan kantuk.

Ia mencoba mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang masih nyangkut entah kemana.

"Kyaaaa...." Sebuah teriakan sukses membuatnya terjaga.

"Idih ini anak ngapain sih? Pagi-pagi udah teriak-teriak" ucapnya seraya bangun dari tempat tidur dan menghampiri asal suara teriakan tersebut.

Sesampainya di depan pintu, ia mencoba mengetok pintu. Tapi tidak ada jawaban dari Dalam.

"Woy dek... lo kenapa? Kesambet lo?" tanyanya

"Eh.. Gapapa kak!! Tadi cuma ada kecoak" jawab gadis yang berada dibalik pintu

"Ya elah cuma kecoak doank.. Lo kunyah aja tuh kecoak, ntar juga mati"

Sambil menguap lelaki itu bergegas pergi kembali ke kamarnya lagi.

-----------------------------------------------------------

Prilly menatap heran pada lelaki yang kini berada di kamarnya.

(Ini cowo bener-bener gak lazim. Abis minum berapa galon sih? Matanya kok masih merah? Dan kenapa setiap gue ajak ngomong dia gak ngejawab?! Apa dia gagu ya?) batin Prilly.

"Eh lo mendingan keluar deh dari kamar gue.. Daripada ntar ketahuan kakak gue, terus lo di mutilasi" bentaknya pada lelaki di depannya.

Lagi-lagi lelaki itu tidak menjawab, ia hanya mengerang dan sesekali mendesah tidak jelas.

Prilly yang tidak sabaran segera menarik tangan lelaki itu.

Di tariknya paksa lelaki itu keluar dari kamarnya. Eh yang di tarik malah gandolan pintu kayak tarzan lagi bergelayutan di pohon.

Dengan sekuat tenaga Prilly menarik tangan lelaki itu.

Karena kalah tenaga, ia akhirnya tersentak maju, sehingga tanpa sengaja tubuhnya terjatuh dalam pelukan kelaki itu.

(Tunggu dulu.. Apa ini?)

Merasa janggal dengan tubuh lelaki yang sedang ia peluk, Prilly tidak segera melepas pelukannya.

(Kok gue gak bisa denger detak jantungnya) batin Prilly

Di tatapnya lekat-lekat lelaki itu.

Prilly menempelkan tangannya ke dada lelaki dihadapanya, ternyata memang tidak ada detak jantung disana.

Tangan Prilly berpindah ke pergelangan tangan lelaki itu, dan ia juga tidak merasakan denyut nadi disana.

"Astaga.. Lo ini sebenernya apa?" tanya Prilly heran

Prilly Pov

Cowo ini aneh.. benar-benar aneh.

Sebenernya makhluk apa dia? Apa monster? Alien? Atau jangan-jangan mayat hidup?

Argghhh.. Gue ngeri!! Pokoknya gue harus bisa ngeluarin makhluk ini dari kamar gue.

Cowo itu mulai mendekat, dengan langkah yang diseret ia mencoba menghampiri Gue.

"Astaga.. Lo mau apa?"

Gue berjalan mundur, tapi dia tetap mendekat.

Sampai akhirnya tubuh gue udah mentok nabrak tembok, dan dia masih berjalan ke arah gue dengan tatapan kosong.

"Mami... Papi... Ily takut..."

Gue udah gak tau harus berbuat apa lagi.

Mau teriak gak bisa, karena saking takutnya.

Sekarang cowo ini udah ada di hadapan gue, dia mulai menunduk dan mengendus-endus gue.

Tangan gue mencoba menahan gerakan cowo itu yg masih mengendus-endus gue.

Bahkan sekarang gue lagi baca Ayat Kursi dalam hati. Siapa tau ntar tuh cowo tiba-tiba ngilang dari hadapan gue.

Tapi ternyata enggak.

Gue memejamkan mata, gak tau lagi apa yang bakal terjadi berikutnya.

Sampai sesaat gue merasa geli di bagian leher, dengan keberanian seuprit gue mencoba membuka mata.

"Hihihihihi.. Hmph hahaha" Gue terkikik menahan geli.

Gimana enggak geli, ini cowo lagi ngendus-ngedus leher gue dan sesekali mengusap-usapkan kepalanya ke leher gue. Udah kayak kucing yang minta di elus.

Gue dorong kepalanya dan itu berhasil menghentikan aksinya.

Eh tunggu.. Kayaknya dia gak mau nyakitin gue. Dan kalo di lihat-lihat ini cowo lucu juga.. Imut-imut gimana gitu!! Hehe

Aduh.. ngomong apa'an sih gue..

"Lo gak mau nyakitin gue kan?" tanya gue.

Cowo itu mengangguk.

Eh tunggu dulu? Dia mengangguk!!

"Hah? Lo ngerti apa yang gue omongin?"

Lagi-lagi tuh cowo mengangguk.

"Oke.. Sekarang gue tanya nama lo siapa? Dan kenapa lo bisa jadi kayak gini"

"Hawawa.. wewe heh., hewe., hewe" jawab cowo itu.

"Hahahaha... Aduh lo ngomong apa'an sih? Gue gak ngerti" gue tebahak mendengar jawabannya

(Apa mungkin itu bahasanya dia kali yah)

"Lo sendirian? Lo pasti gak punya temen kan?"

Dia mengangguk lagi.

"Ok.. Mulai sekarang kita bisa berteman!! Lo punya tempat tinggal"

Dia menggeleng

"Duh kasian... Ok lo bisa tinggal disini, tapi jangan sampai kakak gue tau. Dan lo jangan berbuat macem-macem sama gue"

Kali ini dia tidak mengangguk atau menggeleng melainkan hanya menatap gue tanpa ekspresi.

Gue makin terbahak melihat ini cowo.

(Makin lucu) gumam gue...