Beberapa hari berlalu sejak kedatangan si Zombie dirumahnya, Prilly merasa tidak pernah kesepian lagi.
Meskipun mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tapi si Zombie selalu bisa membuat Prilly tertawa dengan tingkah lakunya yang absurd.
Bahkan sampai pernah Prilly mendadani si Zombie, memakaikan lipstik, bedak, dan segala macam barang-barang wanita lain ke si Zombie.
si Zombie hanya diam dengan muka tanpa ekpresi.
(itu Zombie lho Prill? Mayat hidup kanibal yang sewaktu-waktu bisa makan lo, bukan boneka Anabelle yang udah jinak)
Sering kali juga Prilly curhat pada si Zombie tentang masalahnya.
Walaupun Prilly tak yakin kalau si Zombie bakal mengerti tentang apa yang dia bicarakan.
"Zombie.. Gue kangen nih sama Mami Papi. Mereka kapan pulang sih? Kerja melulu perasaan, gue kan kesepian." Curhat Prilly terseduh-seduh
#yaelah
"Belum lagi kak Ricky jarang dirumah, selalu sibuk sama kuliah dan pacarnya. Sementara Putra, dia sibuk ngurus perusahaan bokapnya" curhat Prilly lagi sambil memayunkan bibir.
Sementara yang di curhatin malah memajang muka tanpa ekpresi dan mengendus-endus bahu Prilly.
"Aduh.. Lo dengerin gue gak sih? Berasa ngomong sama patung gue" ucap Prilly kesal.
Si Zombie hanya diam, sesekali ia menoleh ke kanan dan ke kiri. membuat Prilly gemas melihatnya.
"Iihh Zombie.. Gue lagi ngomong!! Lo malah celingukan kayak orang bego" umpat Prilly
Di tariknya pipi kiri dan kanan si Zombie dengan gemas.
Prilly makin gemas lagi ketika mendengar si Zombie mengerang dengan bahasa Zombienya yang tidak ia mengerti.
"Iiihh.... Emez.. Emez.. Emez.." ucap Prilly sambil tetap menarik pipi Zombie ke kanan dan ke kiri.
Cekklleeeekkk...
Tiba-tiba terdengar Suara pintu terbuka..
"Dek.. Lo ngomong sama siapa sih? Belajar gila lo ngomong sendiri?" tanya kakaknya yang tiba-tiba masuk mengagetkan Prilly.
"Kak Ricky.." pekik Prilly dengan mata terbelalak.
"Wow.. Lo bawa-bawa cowo masuk ke kamar? Hayooo... Adek gue udah mulai nakal ya? Gue bilangin Mami Papi lho? Terus si Putra lo kemanain?" cerocos Ricky pada adiknya sambil menyeringai jahil
"Ih apa'an sih kak.. lagian lo masuk kamar gue gak ketok-ketok pintu dulu" sungut Prilly kesal karena dituduh macam-macam
"Udah deh ngaku aja.. Lo abis ngapain sama nih cowo" goda Ricky lagi dengan senyum evil.
"Ya ampun kak.. Gue tuh gak mungkin ngapa-ngapain sama nih cowo. Coba aja lo liat dia, tampangnya kek orang homo gini"
Ricky berjalan maju mendekati si Zombie dan mengamatinya dalam-dalam.
"Eh nih orang kenapa? Kok rada aneh gini?" Ricky celingukan menatap si Zombie dari atas kebawah.
"Kalo gue kasih tau, lo jangan bilang siapa-siapa ya" Ricky hanya manggut-manggut.
Prilly menghela nafas sejenak..
"Dia itu sebenernya bukan manusia., ta.. tapi mayat hidup." hening sesaat
"Hahahaha.. Aduh.. lo kalo mau menutupi hubungan gelap lo bohongnya bagusan dikit donk" Ricky terbahak mendengar penjelasan adiknya.
"iihhh... Gue gak bercanda kak. Coba aja lo periksa.. Lo kan kuliah jurusan kedokteran tuh!!"
Kemudian Ricky memegang pergelangan tangan si Zombie.
(Dingin banget tangannya... Lho kok aneh) gumam Ricky dalam hati.
Sekarang tanganya sudah beralih ke urat leher si Zombie.
Ricky menggeleng tidak percaya dengan apa yang di rasakannya.
Dan yang terakhir ia menempelkan telapak tangannya ke dada si Zombie.
"ini aneh.. Semua sistem jaringan di tubuhnya gak Berfungsi, tapi kenapa dia masih bisa bergerak?" Ricky komat kamit kebingungan.
"Maksud lo kak? Semua organ di tubuhnya mati gitu?"
"Enggak, cuman Rusak. Sehingga membuat sel-sel di tubuhnya dia gak berfungsi dan berhenti bekerja. Tapi gue gak tau apa sel di otaknya juga sama?" Ricky bertopang dagu, layaknya orang yang sedang beefikir.
Sedangkan Prilly berusaha berpikir keras mencerna penjelesan kakaknya.
"Eh gue pinjem dia bentar ya, mau gue teliti buat tugas kuliah gue"
"Eh enak aja.. gak boleh!! Ntar Zombie gue lo mutilasi lagi" Prilly segera mengambil ancang-ancang saat Zombienya hendak direbut.
"Eh gue ini calon dokter, bukan penjagal.. Enak aja kalo ngomong. Gue pinjem bentar doank" Ricky bersikeras memohon-mohon sambil jungkir balik.
"Ya udah deh.. Tapi awas ya kalo lo apa-apa'in Zombie gue. Pokoknya dia harus tetep utuh" sahut Prilly masih setengah was-was
"Iya.. Udah lo tenang aja, besok juga gue balikin"
Berakhirlah si Zombie menjadi kelinci percobaa Ricky.
-----------------------------------------------------------
Seusai mandi, Prilly berlari kecil menuju kamar kakaknya.
Disana terdapat benda-benda eksperimen kakaknya bergeletakan di lantai.
Matanya menyusuri setiap sudut pandang kamar kakaknya. Ya karena memang kamar kakaknya ini lebih luas dua kali lipat dari kamar miliknya.
Matanya terhenti ketika melihat si Zombie terbaring di atas meja. Prilly segera berjalan menghampiri si Zombie.
"Zombie.. Lo gapapa kan?" tanya Prilly khawatir.
Prilly benar-benar takut kalau Zombienya akan di mutilasi oleh kakaknya.
Pernah ia melihat kakaknya membedah seekor katak yang masih hidup demi sebuah Eksperimen.
"Hewe.. We.." jawab si Zombie yang kemudian beranjak bangun.
"Tuh kan Zombie lo masih utuh" ucap Ricky yang tiba-tiba datang.
Karena kesulitan untuk bangun, Prilly menarik lengan si Zombie untuk bangkit dari posisinya dan membantunya duduk.
"Ieeeu... Emang sih masih utuh, tapi kok dia jadi bau kek gini?" ucap Prilly
"Yee.. Kemaren gue pinjem, dia itu udah bau kalee" jawab Ricky PD
"Tapi gak sebau ini kelles.. udah sana lo mandi'in dia!! Gk betah gue" ucap Prilly enteng.
"Hah? Kenapa gue? Elo aja sono mandi'in dia?" balas Ricky menggebu-gebu.
"Hello... Ntar yang ada gue di sangka melakukan aksi pencabulan tau.. Udah cepetan sana mandi'in dia, lo kan juga butuh dia buat tugas kuliah lo" kata Prilly tak mau kalah.
Ricky mendengus kesal, memang benar apa yang dikatakan adiknya.
Kalo Prilly yang memandikan si Zombie, bisa-bisa nanti adiknya jadi cepet gede. Itu tidak Baik untuk anak di bawah umur.
-----------------------------------------------------------
"Heh.. Lo bisa diem gak sih?" ucap Ricky kesal.
Belum sempat ia memandikan si Zombie, tapi zombienya kabur melulu.
Udah di tarik masuk ke dalam bathup, si Zombie malah berdiri dan berjalan keluar dari kamar mandi.
Berkali-kali seperti itu, sampai akhirnya Ricky merasa kesal.
Ditariknya kuat-kuat tangan si Zombie saat hendak berjalan keluar kamar mandi, eh si Zombie malah pegangan pintu. Alhasil mereka malah tarik-tarikan di dalam kamar mandi.
"Prill... Ambilin gue tali di atas meja." teriak Ricky pada adiknya.
"Hah buat apa'an.. Nih talinya" tanya Prilly sambil menyodorkan tali tampar.
"Mau gue iket nih anak, abis dia kabur melulu"
Prilly hanya melongo mendengar ucapan kakaknya
#Hadeh.. Itu lagi mandi'in Zombie apa bayi godzila sih?