Zahal. Dengan penampilan lebih dewasa, seolah bertahun-tahun tak berjumpa.
Padahal baru satu hari berlalu di Awaland, baru beberapa hari dilalui para Calon Dewa yang juga sama-sama berasal dari Bumi seperti Zahal.
Juan : "Kalian tidak bisa melakukan apapun, Zahal, Louise. Aku sudah menjadi Dewa disini."
Juan masih menampakkan raut tak percaya.
Zahal dengan pandangan sayu yang tenang menanggapi Juan : "Tapi pada kenyataannya aku mampu untuk itu Juan."
Zahal mengangkat tangan kirinya kearah barisan seluruh Makhluk dari 19 Ras, para Calon Dewa yang sekarang menjadi manusia melihat kearah tangan Zahal dengan wajah gugup. Para Moderator terlihat penasaran dengan apa yang akan dilakukan Zahal dan Louise.
Zahal : "Nah, maaf sekali Juan. Aku akan mengembalikan mereka ke tempat asalnya."
Seketika milyaran makhluk tersebut menghilang dari posisi mereka.
Hanya para Moderator, Juan, dan para manusia dari Bumi yang tersisa disana.
Masriz : "Bagaimana bisa?"
Tamasha : "Itu kemampuan Manipulation!?"
Zahal mengangguk.
Juan : "Katakan padaku Louise, apa yang terjadi?"
Louise : "Baiklah, semua bermula ketika nona Tamasha mendapatkan kemampuan 'Reposition' setelah nona Samarinda yang berada di tubuh Extremus mati karena pendarahan..."
Tamasha : "Apa?"
Louise : "Saat itu tuan Zahal mundur untuk mencegah nona Tamasha melakukan 'Reposition' terhadap tuan Zahal lalu menyusun rencana."
Kembali ke satu hari lalu.
Kembali ke V01 Ministry District.
Sebuah kota dengan tata bangungan yang memiliki Arsitektur Klasik yang mewah dan berkelas.
Zahal melesat di udara dengan cepat kearah sebuah bangunan klasik mewah yang cukup tinggi. Di belakangnya, duplikat Zahal mengikutinya dengan membawa Yoke yang masih pingsan di pundaknya, sementara Louise berada dibelakang duplikat Zahal.
Zahal : "Bagus, sedikit lagi selesai."
Ia menukik turun dan menuju taman di sekeliling bangunan itu dan berhenti didekat sebuah pot tanaman.
Zahal : "Disini!"
Ia mengais tanah didalam pot tanaman tersebut dan mengambil sesuatu didalamnya.
Zahal : "Gulungan 'Reformation'!"
Seperti Gulungan sebelum-sebelumnya, Gulungan yang barusan didapatnya bersinar dan menghilang seketika.
Sesaat setelahnya Zahal membalikkan badan.
Zahal : "Baiklah, selain kepada diriku, aku juga akan mengaktifkan 'Option', 'Repetition', 'Manipulation', 'Reincarnation', juga 'Reformation' kepadamu, Louise."
Louise : "Baik tuan, seperti biasa, anda bisa mengatakan 'Detail' rencana anda seperti yang anda lakukan sejak awal."
Zahal : "Tamasha type Calon Dewa yang tetap bisa berpikir jernih dan bersikap tenang dalam situasi sulit sekalipun, lalu menunggu dan mengambil kesempatan saat datang disaat yang tepat."
Louise mengangguk.
Zahal : "Juan type Calon Dewa yang memiliki kecerdasan emosional terbaik dibandingkan nyaris seluruh Calon Dewa yang ada disini. Saat dimana aku bisa merasakan keberadaannya, atau berada disekitarnya, selalu bertepatan dimana kemampuanku tak bisa aktif untuk memanipulasinya.
Aku tidak bisa mengukur tingkat Intelejensinya, yang jelas ia bertindak dan berpikir secara naluri."
Louise memejamkan mata dan menunduk.
Louise : "Anda menelaah para Calon Dewa setelah berhasil mengambil kesimpulan dari berbagai kasus yang anda ciptakan dengan kemampuan 'Manipulation' anda yang sudah menyebar rata sampai ke 'Quest' yang sudah dimanipulasi sekalipun?"
Zahal : "Benar. Dibandingkan mereka berdua, Calon Dewa yang ironis karena Pengecut, Tamak, Serakah, Ambisi, dan Licik, adalah Brunott yang selama ini sembunyi dibalik bayang-bayang Tamasha."
Louise dan Zahal terlibat diskusi.
Louise : "Lalu sekarang apa yang anda inginkan tuan Zahal?"
Zahal : "Akhir dari permainan ini. Dengarkan baik-baik."
Duplikat Zahal menghilang, tubuh Yoke jatuh ke tanah.
Zahal : "Dengar, sebelumnya aku sudah menjelaskan mengenai 'Option' yang sudah sempat kubuat sebelumnya."
Louise mengangguk.
Zahal : "Kali ini aku akan mengaktifkan 'Option' untuk kedua kalinya."
Louise : "Kenapa anda memberitahu hal itu kepada saya?"
Zahal : "Aku mengaktifkan 'Option' dengan syarat."
"Mulai saat ini seluruh Gulungan yang ada di Awaland yang belum dimiliki siapapun sudah berada dalam kemampuan 'Manipulation' milikku dan 'Option' akan terpicu begitu mereka mendapatkan Gulungan.
'Option' akan terpicu begitu siapapun mendapatkan Gulungan yang belum mereka miliki, termasuk gulungan yang berada dalam tubuhku sendiri."
Louise : "Termasuk dalam tubuh anda? Apa anda memperkirakan bahwa seseorang akan mengalahkan anda atau merebut Gulungan milik anda?"
Zahal : "haha, jangan konyol Louise. Tak ada yang bisa mengalahkanku sampai saat ini.
Ini demi mempercepat rencanaku untuk pulang, untuk keluar dari sini."
Louise : "Maksud anda?"
Zahal : "Kondisi yang terjadi sekarang, Juan berhasil mendapatkan Teleportation, Detection, dan Abstraction, selanjutnya ia akan mengejarku dan mengincar Gulungan 'Reincarnation' untuk menghidupkan kembali 'Kimochi'.
Setelahnya Tamasha akan mengejarku, ia tak mengerti situasi dunia, dimana Brunott akan mengejar Gulungan 'Domination' yang berada dalam tubuh Samarinda yang didalamnya terdapat Jiwa 'Extremus'."
Louise : "Lalu apa yang anda rencanakan?"
Zahal : "Semuanya akan berakhir disini, Tamasha dan Juan akan menyusulku, lalu setelah Brunott mendapatkan 'Domination', aku akan membawa seluruh Calon Dewa yang tersisa dan memanipulasi mereka."
Louise : "Manipulasi? Jangan-jangan..."
Zahal : "Ya, aku akan mengumpulkan seluruh 'Gulungan Kemampuan' yang tersisa dan membagikannya kepada mereka. Siapapun yang mendapatkan 'Gulungan-gulungan' yang tersisa itu akan memicu kemampuan 'Option' milikku untuk mengaktifkan 'Manipulation' pada 'Penggunanya', dalam hal ini mereka, para Calon Dewa yang menerima itu."
"Naraka pasti ada disana, aku akan menciptakan tubuh manusia Naraka dengan kemampuan 'Manipulation' milikku dan mengendalikan situasi agar Tamasha memindahkan Jiwa Naraka ke tubuh itu.
Setelah itu dengan kemampuan 'Manipulation', aku akan mengarahkan 'kesadaran' Naraka untuk membuat Gerbang Dimensi ke 'Bumi' dengan kemampuan 'Creation' miliknya."
Louise : "Jadi begitu. Lalu apa yang anda ingin aku lakukan?"
Zahal : "Ada saat dimana aku terbunuh, entah oleh Brunott atau oleh Calon Dewa lainnya. Saat itu akan mati dan mengaktifkan 'Option' yang sempat kulakukan sebelumnya, yaitu 'Opsi Tiga sampai Enam'. Agar aku bisa bangkit kembali setelah 'Penobatan' :
*Opsi tiga, jika kemampuan 'Manipulation' milikku lenyap oleh kemampuan 'Purification' bukan karena 'Artifak Dewa', Kemampuan 'Manipulation' akan masuk kedalam tubuh penggunanya dan membuat resistensi penggunanya terhadap kemampuan 'Manipulation' melemah setiap kali ia kehilangan 'Energi.' Lalu jika aku terbunuh karena hal itu, hidupkan aku kembali dengan 'Reincarnation' setelah Penobatan Calon Dewa, selama itu kemampuan 'Manipulation' tidak bisa digunakan dan diambil alih dariku sebelum aku kembali hidup dengan kemampuan 'Reincarnation' dan muncul kembali disini lalu terbunuh setelahnya.
Opsi empat, jika kemampuan 'Manipulation' milikku lenyap oleh kemampuan 'Purification' karena 'Artifak Dewa', Kemampuan 'Manipulation' akan masuk kedalam tubuh penggunanya melalui Artifak Dewa dan membuat resistensi penggunanya terhadap kemampuan 'Manipulation' melemah setiap kali ia menggunakan kemampuan 'Artifak Dewa'. Saat Resistensinya terhadap 'Manipulation' berkurang seiring penggunaan Energi atas 'Artifak Dewa', kemampuan 'Manipulation' milikku akan mengambil alih 'Energi' pemiliknya dan membuatku dapat mengendalikan tubuh dan pikiran penggunanya. Lalu jika aku terbunuh setelah hal itu, hidupkan aku kembali dengan 'Reincarnation' setelah terpilihnya Calon Dewa, selama itu kemampuan 'Manipulation' tidak bisa digunakan dan diambil alih dariku sebelum aku kembali hidup dengan kemampuan 'Reincarnation' dan muncul kembali disini lalu terbunuh setelahnya.
Opsi lima, Jika aku berhasil membuat tubuh dimana didalamnya aku dapat menggunakan kemampuan 'Creation', sebagian besar kesadaran pemilik tubuh itu akan kukuasai untuk menciptakan 'Lubang Dimensi'. Saat itu aku bisa kembali ke Bumi tanpa terikat peraturan Dewa hingga terpilihnya Dewa generasi selanjutnya!
Jika Opsi lima tercapai dalam lingkup Opsi tiga dan empat, maka kemampuan 'Manipulation' milikku setelah aku kembali ke Bumi akan dinyatakan 'Sah' namun tidak akan ada yang bisa menggunakan kemampuan 'Manipulation' selain aku, duplikatku, dan Moderator terpilih.
Opsi enam, jika sesuatu hal terjadi diluar seluruh opsi tadi dan aku terbunuh, maka aku akan hidup kembali dengan kemampuan 'Reincarnation' setelah terpilihnya Dewa generasi selanjutnya disini.'*"
Zahal : "Setelah aku mati, 'Option' lain, 'Opsi tujuh' akan aktif jika ada Calon Dewa yang berusaha mengambil 'Gulungan Manipulation' milikku dan menggunakannya.
'Option' ketujuh terpicu ketika penggunanya mendapatkan Gulungan tersebut dan menghabisi nyawanya seketika itu juga. Gulungan 'Manipulation' akan terus memakan Nyawa hingga tidak akan ada yang mau menggunakannya dan terpilih Dewa generasi berikutnya."
Louise menunggu ucapan Zahal.
Tubuh Yoke tiba-tiba lenyap berganti dengan keberadaan Veleon.
Zahal dan Louise bersikap biasa saja melihat tubuh Yoke berganti dengan Veleon.
Zahal : "Calon Dewa yang sudah menerima efek 'Manipulation' akibat 'Option' dari 'mendapatkan 'Gulungan Undang-undang Dasar' setelah ini', akan ku-'Manipulasi' agar tidak terbesit sedikitpun pikiran untuk 'mengecek keaslian' Gulungan-gulungan yang sudah ku-'Manipulasi' dengan kemampuan 'Specification' ataupun kemampuan 'Xboz01' sampai aku berhasil kembali disini setelah Penobatan."
Veleon diam saja mendengarkan Zahal dan Louise berdiskusi.
Zahal : "Lalu sisanya, 'Option' Delapan akan terpicu ketika seseorang membunuhku untuk 'melenyapkan' Keberadaanmu, Louise. Agar tak terdeteksi bahkan oleh kemampuan apapun. Keberadaanmu disini akan membantuku untuk tetap menjaga 'kepemilikan' kemampuan 'Manipulation' dan 'Reformation' milikku yang kualihkan padamu.
Kemampuan 'Manipulation' akan kembali Setelah Penobatan Dewa Generasi berikutnya terpilih, kemampuan 'Manipulation' milikku aktif dari dirimu untuk mengendalikan 'Dewa' yang terpilih, karena siapapun 'Dewa' yang nantinya 'Terpilih' terpaksa menerima seluruh kemampuan 'Gulungan' termasuk yang sudah kuaktifkan 'Option' didalamnya.
Mereka akan mengabaikan Jumlah Gulungan yang ada, melupakan kesempatan untuk mengecek keaslian seluruh Gulungan yang ada, dan tak terpikir untuk menggunakan kemampuan Gulungan yang didapat dariku.
Setelah itu 'Option' kesembilan terpicu ketika aku berhasil Hidup kembali dengan kemampuan 'Reincarnation' akibat dari terpicunya Opsi tiga sampai enam. Aku akan mengaktifkan 'Reformation' Persis setelah aku bertemu 'Dewa' dan muncul kesempatan membuka 'Lubang Dimensi' untuk memanggil 'Calon Dewa' generasi ke-4, Generasi setelahku.
Selama aku kembali ke Bumi, selama kemampuan 'Reinformation' dan 'Manipulation' berada dalam 'Kepemilikan' Louise. Selama itu pula aku membalikkan 'Perbedaan Waktu' yang terjadi antara 'Awaland' dengan 'Bumi'."
Veleon : "Tuan, jangan-jangan..."
Louise : "Kita akan melakukan... 'Reformasi' dengan kemampuan 'Reformation'?"
Zahal mengangguk : "Ya, Aku akan kembali besok disini, ketika Penobatan 'Dewa' Generasi selanjutnya terjadi, dan di Bumi, aku sudah melewatkan waktu 24 tahun, satu jam Awaland akan ku-'Manipulasi' dengan 'Manipulation' menjadi 1 tahun di Bumi. 'Option' itu, Opsi kesepuluh, akan aktif persis sesampainya aku ke 'Bumi'."
Zahal berdialog beberapa saat dengan Louise sebelum keadaan berubah diluar dugaan.
Louise : "Jadi begitu tuan Zahal."
Zahal mengangguk.
Veleon : "Maaf tuan Zahal, nona Tamasha akan datang sesaat lagi."
Zahal memandang Veleon dingin. Louise memejamkan mata. Veleon menunduk hormat.
Veleon : "Maafkan hamba, siapapun Dewa yang berhasil terpilih nanti, aku bersaksi bahwa anda adalah Calon Dewa terhebat yang pernah hamba layani."
Zahal tersenyum. Louise menunduk lebih rendah.
Beberapa benda disekitar Zahal mendadak hilang bertepatan dengan datangnya Tamasha dan para Moderator.
Rupanya tubuh Yoke yang sebelumnya menghilang kini berada dipundak Dumstang.
Sekejap kemudian mereka semua melayang. Baik Zahal, Louise, Veleon, Tamasha dan seluruh Moderator yang datang disana.
Tamasha : "A... Apa?"
Tamasha yang kembali menggunakan Artifak Dewa yang sebelumnya sempat dikenakannya kini kehilangan kendali berat badannya.
Zahal : "Tanpa 'Purification', tak ada yang bisa menahan 'Manipulation' milikku."
"BLUSSSSSSSS!!!!"
Sekeliling mereka melebur menjadi debu. Seluruh kota V01 Ministry District, persis seperti yang terjadi di V02 Monopoly District.
Kembali ke hari ini.
24 Jam setelah Zahal terbunuh oleh Brunott.
Seluruh Manusia dari Bumi sekaligus para Moderator terbelalak mendengar cerita Louise.
Juan : "Sampai memanipulasi 'Waktu' yang berjalan disini?"
Tamasha : "Jika itu benar, maka apa yang terjadi dengan kami di 'Bumi'?"
para Manusia, Calon Dewa yang kini tak memiliki kekuatan apapun saling memandang satu sama lain, baik Saberio, Rebella, Brunott, semuanya.
Zahal : "Pastikanlah sendiri, tentunya kalian tidak akan bisa keluar dengan mudah dari sini, Juan adalah Dewa disini dan ia memiliki kebijakan yang belum ditentukan setelah Penobatannya, mari kita dengar apa yang akan dilakukannya untuk Awaland, untuk Manusia dari Bumi, untuk kalian."
Juan merasa terpojok, seluruh pandangan para Manusia, Calon Dewa yang satu hari yang lalu bertempur bersamanya, juga para Moderator.
Sementara Zahal melihatnya dengan pandangan santai, sayu, dan tenang.
Masriz yang sebelumnya merupakan sosok paling tenang dan bijak kini berharap sepenuhnya kepada keputusan Juan.
Zahal melihat kerarah Masriz, sesaat kemudian ia mengalihkan pandangannya kepada seluruh manusia yang ada disana, lalu kembali menatap Juan : "Kalian ini..."
Suara santai Zahal yang terdengar tegas memecah keheningan dan ketegangan.
Zahal : "Inilah kehidupan 'Dunia' yang kita tempati sekarang."
"Kalian bukanlah 'Dewa' atau 'Tuhan' yang sesungguhnya, tapi di Bumi, bahkan di tempat ini, semua manusia saling berebut 'Kekuasaan'."
Seluruh Manusia, sekaligus 'Dewa Awaland', Juan, terpaku melihat Zahal, menanti apa yang akan dikatakannya.
Zahal : "Kalian nggak sadar betapa konyolnya kelakuan kalian yang serius mengejar gelar 'Dewa' dalam 'Permainan' ini."
"Aku sejak awal tak berniat sedikitpun untuk mengejar itu. Aku hanya ingin kembali pulang ke Bumi. Tapi tahukah kalian? Sekembalinya aku ke Bumi, Aku kembali mengingat dan merasakan Kenyataan Hidup di 'Bumi', tempat tinggal kita, tempat kita semua berasal.
Hidup berjalan jauh lebih sulit karena kita tak memiliki 'Kemampuan' sehebat ini, sehebat 'Kemampuan Gulungan' di Awaland."
Zahal : "Lalu, Aku kembali bukan untuk menikmati kembali apa yang bisa kunikmati disini. Aku hanya ingin mengakhiri apa yang sudah kumulai. Juga mengingatkan kalian dengan apa yang harusnya kalian hadapi di Bumi."
Zahal berdiri dan menunjuk kearah belakang Juan, matanya, kedua pandangan matanya yang menjadi sorotan seluruh manusia disana, tak terkecuali Juan, menunjukkan sorot kesepian : "Dibelakang sana, Louise sudah berhasil memilih 20 orang, persis seperti jumlah 'Gulungan' Versi Kekuasaan 'Dewa Juan'."
Zahal : "Nah. Aku akan kembali ke Bumi. Sebelumnya aku akan mengaktifkan 'Reformation', Apapun yang kauputuskan nantinya, wahai Juan sang Dewa. Akan membuatku kembali terpanggil kesini, lalu aku akan menantangmu dengan 'Tahta' Dewa-mu, Bermodalkan kemampuan 'Manipulation' milikku, yang takkan pernah hilang dan dimiliki siapapun, sampai kapanpun, disini, dan dimanapun nantinya kekuasaanmu akan berujung."
Zahal berpaling dan berjalan menjauh : "Kemampuanku adalah milikku, Kekuasaan atas diriku adalah milikku sendiri, tak ada yang bisa 'Memanipulasi'-ku kecuali diriku sendiri."
Mereka semua terpaku, seolah menunggu lenyapnya keberadaan yang membuat mereka terdiam, terpana, dan tak berdaya.
Louise memejamkan mata dan menundukkan kepala.
Louise : 'Tuan Zahal... Anda belum mencabut 'Kepemilikan' dari gulungan 'Manipulation', dan 'Reinformation' dariku...'
Louise membuka mata dan melihat kepergian Zahal yang membuatnya menjadi satu dari sedikit orang yang merindukan sosok 'Zahal' : "Aku akan menanti saat dimana anda kembali."
Satu jam berlalu di Awaland. Itu artinya satu tahun telah berjalan di Bumi. Juan berhasil menjalankan kekuasaannya, menetapkan hukum-hukumnya, juga kebijakan-kebijakan didalam Awaland.
Menjaga kemungkinan dari kedatangan 'Zahal', Ia berusaha dengan baik mengantisipasi segala kemungkinan pergerakan Zahal.
Sejak saat itu 'Permainan' "How to be a God" berlangsung dengan 20 orang Calon Dewa generasi selanjutnya.
Namun, sampai saat hal itu terjadi, Juan, Louise, Masriz, Tamasha, dan semua orang dari Generasi sebelumnya yang memperkirakan kemunculan Zahal merasa Gusar dan Gugup.
Louise : 'Jika setting waktu disini dengan Bumi seperti yang tuan Zahal katakan, berarti sudah satu tahun berlangsung di Bumi. Sampai saat ini berkat kepemilikan 'Manipulation' yang masih menjadi milikku membuatku terhindar dari keputusan sulit yang ditetapkan tuan Juan.'
Louise : 'Karena kejadian terbukanya gerbang dimensi, tuan Juan menutup kemungkinan penggunaan kemampuan 'Creation' dan semisalnya untuk mencegah siapapun keluar-masuk Awaland tanpa sepengetahuannya.'
Louise di Castle Louise, bersama para Moderator memandang kebawah. Ke Daratan Awaland yang luas.
"Kami menanti 'Reformasi' dari tuan Zahal"
Suara hati para 'Moderator' menggema dan terhubung satu sama lain.
How to be a God Season 1 (1st Half Years/ 6 Bulan pertama) Tamat.
Terimakasih atas segala Dukungan, dan Bantuan dari semua pihak.