Chereads / How To Be a God / Chapter 49 - Zahal sang Manipulator II

Chapter 49 - Zahal sang Manipulator II

Zahal tertidur. Tidak, ia memang hobi tidur.

Sesekali ia terbangun dengan wajah kusut dan melihat kearah Jam dinding.

Jarum jam menunjuk ke arah 1 dan 8. Itu artinya pukul : 01.40 pagi.

"Masih jam segini."

Setelahnya ia kembali memejamkan matanya.

Suhu dingin didalam ruang kamarnya membuatnya terlelap dalam waktu singkat.

Matanya kembali terbuka setelah ia merasakan beban berat di bahu kanannya.

Seorang remaja cowok tidur bersandar di bahu kanannya.

Ia adalah Nando sang Moderator Awaland.

Setelah ia memberi penjelasan bahwa Zahal telah dipilih, mereka berdua berpindah ke Vista Savana, sebuah Savana paling luas di Awaland.

Setelah Nando menjelaskan mengenai Gulungan Undang-undang Dasar, ia tak segera menyingkir dari sana.

Zahal : "Jadi begitu... Untuk memilih kemampuan yang kumiliki pada awal memulai perjalanan, aku harus memiliki 'Informasi' yang cukup tentang dunia ini."

'Kemampuan yang membuatku mengenal dunia ini sekaligus membuatku menguasainya dalam saat yang bersamaan.'

'Manipulasi...'

"Sesuai penjelasanmu, aku bebas menggunakan kemampuanku sesuai imajinasi dan dengan itu aku memilih kemampuan Manipulation."

Zahal menjabat tangan Moderator dan seketika tulisan dalam gulungan Undang-Undang Dasar itu menghilang satu-persatu hingga tersisa tulisan "Manipulation" pada baris paling atas.

Zahal : 'Langkah berikutnya, membuktikan sejauh mana kemampuan 'Manipulasi' yang bisa kugunakan, memastikan apa dan siapa saja yang bisa terpengaruh dengan kemampuan ini, mendapatkan Gulungan lain dengan mudah, Gulungan yang serba guna. Semua itu dalam satu langkah saja.'

"Apa aku sudah memiliki kemampuan Manipulasi itu Moderator?"

Zahal memastikan rasa ingin tahunya.

"Kau bisa mengujinya, dan aku akan pergi setelah kau yakin bahwa kemampuan itu bekerja."

Nando menjelaskan dengan tenang dan jelas.

Zahal : 'Aku harus mempertimbangkan maksimalisasi penggunaan kemampuan 'Manipulation' ini. Suatu ketika mungkin aku akan berhadapan dengan lawan yang sangat kuat atau sangat banyak, dan saat itu kemungkinan terburuk selain kematian adalah kehabisan energi.'

'Aku akan menakar penggunaan Energiku dalam setiap 'Manipulasi', lalu membuat perbandingan dengan data dari setiap 'Manipulasi' itu.'

"Baiklah, sepertinya aku cukup mengucapkan ruang lingkup manipulasi dan apa yang akan kumanipulasi."

Zahal memastikan bagaimana memulai kemampuannya.

"Munculnya kemampuanmu tergantung bagaimana kau membayangkannya."

Nando memperjelas apa yang ingin dipastikan Zahal.

Zahal : 'Jadi, bahkan aku tak perlu mempertunjukkan syarat Manipulasinya kepada siapapun, kemampuannya bisa tetap Aktif? Tidak seperti di Anime yang harus mengucapkan nama kemampuan atau skill yang dimiliki,ya.'

Pandangan mata Zahal menunjukkan bahwa ia sedikit banyak sudah mengerti apa yang akan dilakukannya.

Zahal : 'Baiklah, akan langsung kucoba disini, dengan Target ini. Jika gagal, aku bisa berdalih ingin mencoba kemampuanku.'

Zahal melihat Nando dengan tatapan dingin yang kuat :"Pertama aku ingin me-Manipulasi Ingatan, Tanggungjawab, Latar belakang, dan Tujuanmu.

Kau bukan lagi Moderator. Kau akan menjadi Gulungan Undang-Undang Dasar "Duplication" untukku.

Lalu aku mendapat kemampuan "Duplication" dari gulungan Undang-Undang Dasar yang sebenarnya adalah dirimu yang ku-Manipulasi."

Zahal memastikan kemampuan Manipulasinya bekerja atau tidak dengan Memanipulasi Nando menjadi Gulungan Undang-Undang Dasar "Duplication".

Tak lama Nando mendadak berubah menjadi Gulungan.

Tak lama setelah bergumam dan memikirkan beberapa hal, Zahal mencoba kemampuan 'Duplication' miliknya.

Terciptalah sosok Lahaz.

Itu adalah cuplikan Awal kedatangan Zahal ke Awaland.

Kembali ke Penobatan Juan menjadi Dewa Generasi ke-4.

Ekspresi terkejut Tamasha tak bisa disembunyikan.

Seluruh Calon Dewa dan Moderatorpun sama terkejutnya dengan Tamasha.

Sosok Dewasa Zahal muncul dihadapan mereka semua.

Juan : "Menghilang dan muncul seenaknya sendiri. Sekarang kau muncul dengan versi dewasa..."

"Apa yang terjadi denganmu, Zahal?"

Zahal merangkul tubuh Juan yang ukurannya kini terpaut cukup jauh.

Zahal : "Ceritanya panjang, tapi aku akan menunggu hingga prosesinya selesai."

Zahal meninggalkan Juan dan berjalan menuju barisan para Calon Dewa yang memandangnya ngeri.

Masriz : "Kau, membuatku terlihat bodoh, Zahal."

Zahal berdiri tepat disebelah Tamasha : "Karena tak bisa membuatmu kalah, aku memutuskan untuk membuatmu terlihat bodoh, Masriz."

Kimochi menatap Zahal dengan tatapan berani : "Sudah berapa banyak makhluk yang kau jadikan mainan? Bahkan tuan Masriz!"

Zahal menatap Kimochi dengan pandangan tenang : "Bukannya ia sendiri yang memutuskan menyembunyikan identitasnya dan menjadi 'Calon Dewa'?"

Kimochi terlihat geram mendengar jawaban Zahal. Namun, Juan menarik tangan Kimochi dan bermaksud menenangkannya : "Ia mempersilahkan agar kita melanjutkan prosesi penobatan Kimochi, mungkin ia sudah bisa menerima kenyataan bahwa aku pemenangnya."

Zahal terlihat tenang, walaupun ia sadar Juan berusaha memprovokasinya.

Masriz : "Prosesi sudah selesai, Juan sudah menjadi Dewa Generasi ke-4, dan ia memiliki Tahta untuk mengatur ulang seluruh Gulungan kemampuan."

Juan : "Baguslah kalau begitu!"

Zahal : "Lalu, sebagai Dewa saat ini, seberapa banyak kau tahu tentang apa yang terjadi disini, minimal saat ini."

Sebuah Retorika dilontarkan Zahal dan menyerang Juan dengan telak.

Juan terpaku cukup lama.

Juan : "Aku sebagai Dewa, seharusnya akulah yang menentukan apa yang terjadi disini, saat ini!"

Juan termakan Provokasi Zahal.

Zahal : "Sistem Gulungan Undan-undang Dasar itu, akan seperti apa selanjutnya? Ehm... tuan... Juan?"

Zahal memasang tampang meremehkan dan merendahkan Juan.

Juan : "20! 20 Kemampuan Undang-Undang Dasar. Kemampuan Baru bagi 20 orang Calon Dewa generasi ke-5!"

Tamasha terlihat pucat melihat percakapan mereka : 'Gawat, Juan benar-benar kehilangan ketenangan. Ia memutuskan hal-hal tanpa pertimbangan dan pemikiran.

Tidak seperti sebelumnya, kini Juan sendirian yang memiliki kemampuan dan Tahta sebagai Dewa, tak ada Calon Dewa lain yang memiliki kekuatan dan kemampuan apapun, dan kami semua tak tahu apa yang dialami Zahal.'

Zahal : "Kenapa buru-buru sekali? Bukannya kau baru saja menjabat?"

Juan : "Aku akan membagikan 20 Gulungan Undang-undang Dasar dengan kemampuan baru, masing-masing ke penghuni Awaland ini. Dari Calon Dewa Generasi ke-4 kemarin, siapapun berhak memutuskan akan pulang ke Bumi atau tetap tinggal disini."

Juan berusaha menenangkan diri kembali.

Zahal : "Bagus, ayo siapa diantara kalian yang ingin kembali pulang ke Bumi?"

Zahal menoleh ke barisan para Calon Dewa yang gugup melihatnya.

Tamasha, Soraya, Yoke, Surya, Mamba mengangkat tangan mereka.

Juan : "Baiklah, Aku akan membuka gerbang Antar-Dimensi agar kalian bisa kembali ke Bumi."

Zahal tersenyum dingin, Tamasha menyadari hal itu dan terlihat semakin pucat.

Muncul sebuah gerbang Dimensi disebelah Juan.

Masriz berjalan mundur perlahan. Sementara Soraya, Yoke, Surya, dan Mamba terlihat bergegas menuju Gerbang Dimensi itu.

Louise datang dari dalam gerbang itu dengan langkah tenang : "Tuan Zahal. 20 Orang Calon Dewa Generasi ke-5 sudah terpilih, dan siap masuk ke Awaland ini."

Seluruh Awaland menjadi riuh. Juan, Masriz, Yoke, Tamasha, Soraya terbelalak.

Juan : "apa yang?"

Tamasha : "Zahal..."

Masriz : "Kau serius, Zahal..."

Zahal : "Ngomong-ngomong, tujuan utamaku ketika mengawali permainan ini adalah 'Kembali ke Bumi', itu saja. Aku tidak pernah berpikir ingin memenangkan permainan dan menjadi Dewa."

Zahal berjalan maju mendekati Juan dan Louise yang kini berdiri sejajar.

Zahal : "Jadi karena aku sudah sempat berhasil pulang ke Bumi, hidup disana beberapa tahun, lalu aku bosan, akhirnya aku memutuskan untuk main-main kesini."

Juan : "Berhasil pulang?"

Tamasha : "Jadi itu sebabnya, keberadaan Zahal tidak ditemukan?"

Masriz : "Hidup di Bumi beberapa tahun? Tidak mungkin! justru sebaliknya, Seharusnya beberapa hari disini hanya melampaui beberapa detik di Bumi."

Zahal menahan tawa : "Yah, awalnya memang begitu. Tapi sebelum pertarungan terakhirku dengan Brunott, aku sudah memanipulasi banyak hal, lalu memunculkan 'Option' yang akan 'Terpicu' jika satu atau beberapa kemungkinan terjadi di dunia ini ketika 'Syarat' tertentu tercapai."

Zahal melihat kearah Louise dan berpaling ke Veleon.

Seluruh Calon Dewa mengikuti apa yang dilakukan Zahal, mereka akhirnya berusaha memahami apa hubungan antara Zahal, Louise, dan Veleon.

Tamasha : "Jangan-jangan..."

Soraya : "Juan... Tadi kau sempat mencoba memeriksa keaslian 'Gulungan Reincarnation' dengan 'Specification', 'kan?"

Juan mengangguk.

Tamasha terbelalak setelah mendengar petunjuk dari Soraya : "Juan, Masriz, apa kalian sudah memeriksa semua Gulungan milik Zahal yang muncul setelah ia dikalahkan oleh Brunott?"

Juan dan Masriz saling menatap, tak lama kemudian keduanya menggeleng perlahan. Saat itu Zahal menunduk sambil menyembunyikan tawanya.

Masriz : "Waktu itu... Soluna menghitung Gulungan milik Zahal, dan ia berkata totalnya ada 6 buah."

Snipy : "Padahal ketika itu, ketika tersisa 9 Gulungan yang tidak terpilih, seharusnya, setelah ia mengambil 1 gulungan dan membagikan 8 Gulungan yang tersisa pada Calon Dewa lain, Seharusnya total Gulungan yang dimiliki Zahal adalah 7 buah, bukan 6 buah."

Juan : "Tapi ketika semuanya terkumpul, jumlah totalnya masih tetap '45' buah?"

Zahal : "Bagus! Kalian teliti!! Sayangnya, kalian terlambat menyadari dan tidak bertindak hati-hati!

Seharusnya kalian menyadari bahwa ada selisih jumlah Gulungan dari awal."

Zahal menunjukkan wajah puas.

Tamasha : "Lalu, Gulungan yang kau ambil saat itu..."

Masriz : "Itu Gulungan... Reformation, benar?"

Soraya : "Reformation? Jangan-jangan..."

Zahal : "Kalian mungkin sudah melihat arahnya..."

Louise : "Reformasi adalah ;perubahan secara drastis untuk perbaikan bidang sosial, politik, atau agama dalam suatu masyarakat atau negara; itu adalah arti dari 'Reformasi' di dunia manusia."

Juan : "Louise... Jangan-jangan kau..."

Masriz : "Louise adalah Dewa Generasi ke-2..."

Kimochi : "Saat itu, tuan Masriz memicu Event 'Dragon Nest' sekaligus memunculkan Vilxliv disaat bersamaan. Membuat keributan saat kekuasaan Louise, lalu menumbangkan kekuasaannya dan membiarkan seluruh Ras memutuskan bahwa tuan Masriz pantas menggantikan Louise sebagai Dewa Generasi ke-3."

Louise : "Kebetulan, sebagai Moderator aku membantu tuan Zahal sebagai Calon Dewa untuk menjadi Dewa Generasi ke-4."

Juan : "Jadi begitu... Pembelotan ya."

Para Calon Dewa dan Moderator melihat kearah Zahal dan Louise.

Pandangan yang sama yang diterima Zahal ketika ia merubah Nando menjadi Gulungan 'Duplication' dan memicu seluruh Moderator untuk berkumpul dan datang kehadapannya.