Pengaruh pandemi black death sangat besar dan terus menerus meningkat, mulai dari Kematian, Kemiskinan, dan Kelaparan. Pandemi itu dibawah para pedagang yang berlayar ke benua Bellum. Benua ini berada di tengah lautan yang sangat luas dan jauh dari benua lainnya. di dalam benua itu terdapat kota utama yang sangat besar dan menjadi pusat benua Bellum, Kota tersebut bernama Vindicta.
Kota ini dibangun di tengah pulau Bellum dan benar-benar pusat perdagangan bagi para pedagang. Keunikan dari kota ini adalah pola tata letak bangunan yang membentuk lingkaran, Terdapat 10 lingkaran dan pasar perdagangan menjadi pusat. Kota ini memiliki segala fasilitas yang lengkap mulai dari sekolah, rumah sakit, perumahan dan lain lain. Jika ingin ke benua Bellum harus ada perizinan dari seorang yang berkuasa di lautan area Bellum yaitu Poseidon, Jika para pedagang datang tanpa memberi tahu Poseidon, dia akan menghancurkan kapal mereka dan membunuh mereka.
Wabah yang dibawa para pedagang yaitu wabah hitam merubah keindahan kota tersebut. Sekitar 30% penduduk disana meninggal akibat wabah hitam tersebut. Sekarang kota tersebut penuh dengan kejahatan tetapi tidak sedikit pedagang yang mengambil resiko untuk mencari uang. Tetapi pandemi ini membawa keuntungan, Yaitu siapa saja yang sembuh dari penyakit akan mendapatkan kekuatan yang hebat.
Karena banyaknya orang yang pengangguran mengakibatkan banyak orang menjadi budak para orang yang kaya raya, Mereka rela menjadi budak hanya untuk sebuah roti dan susu yang hangat. Disamping itu pemerintah yang berkuasa juga tidak mempedulikan apapun terhadap masyarakat nya, Mereka menerapkan pajak yang tinggi. Banyak masyarakat yang menyebut pemerintah itu dengan "Gorila" tanpa alasan tertentu.
Di kota ini ada seseorang yang sangat terkenal dengan kekayaan yang mendadak, Dia mendapat keuntungan dari penjualan peti dan kuburan untuk para keluarga yang kehilangan keluarganya. Namanya ialah Alan Carlton seorang yang dulunya jatuh miskin dan memiliki reputasi buruk. Bahkan keturunannya disebut paling buruk karena penuh dengan pencuri, penjahat dan lainnya. Dia memiliki seorang anak semata wayang yang bernama Isac Carlton yang ditinggal ibunya saat Alan masih miskin. Suatu saat Alan dituduh menyuludupkan barang-barang berbahaya seperti senjata tajam dan senjata api, Saat di persidangan dia tidak dapat menang karena reputasi keluarga-nya yang jelek, Akhirnya dia di vonis hukuman mati. Pada tahun 1888 Alan di eksekusi dan Isac di bawah ke panti asuhan Silver Oak dimana dia tumbuh menjadi remaja disana.