Setelah sarapan waktu kegiatan selanjutnya yaitu membantu para suster untuk merapikan panti asuhan, Para anak perempuan membantu untuk kegiatan membersihkan sedangkan laki-laki mengangkat barang.
" Isac, Milo dan Ian kalian bisa angkat beberapa kursi yang ada di gudang? " Tanya suster Deva
" Tentu saja suster!." Jawab Isac
Mereka lalu berjalan menuju gudang penyimpanan. Ian mulai merasa tidak enak badan karena mengingat hal yang ia alami saat berada di gudang. Mereka lalu turun kebawah sambil menyalakan api kecil, setelah itu mereka menyalakan lampu, tetapi lampu tersebut memiliki masalah sehingga harus ada satu orang yang terus menarik lampu tersebut untuk menerangkan ruangan.
" Ian tolong tarik terus tali ini agar lampunya menyala terus, sedangkan aku dan Milo akan mengangkat kursi " Kata Isac sambil mengangkat kursi
" Ba...Baiklah " Balas Ian dengan gugup
Isac dan Milo kembali naik untuk mengantar kursi tersebut sedangkan Ian tinggal di bawah.
" Isac?!!Milo?!!. Hei!, Aku bagaimana? " Teriak Ian takut
" Tunggu kami disitu agar kami bisa melihat saat kembali nanti." Balas Isac
Ian sangat ingin lari naik ke atas tapi dia pikir jika dia melepas talinya maka ruangan langsung gelap.
" Sial kenapa aku yang ada di situasi seperti ini?. Huffffttt tenanglah Ian, tidak akan terjadi apapun jika kau tenang " Batin Ian
Tiba-tiba terdengar sesuatu di arah belakang Ian yang terdengar sangat jelas.
" Huh? Apa itu? Siapa disana? " Teriak Ian ketakutan
" Sial apa itu iblis? " Batin Ian ketakutan
Suara itu mulai berpindah tempat dengan cepat dari arah belakang ke depan dan kesamping.
" Berhenti menakutiku iblis!! Aku akan membunuhmu." Teriak Ian ketakutan
Tiba-tiba terdengar lagi suara di sampingnya, Saat Ian melihat ke arah sampingnya dia melihat sosok dan lalu pingsan. Ternyata yang ia lihat hanyalah cermin dan yang membuat suara tersebut hanyalah tikus. Isac dan Milo lalu kembali dan kaget melihat Ian yang pingsan, Mereka lalu membawanya ke ruang rawat.
" Iblis!, Iblis! " Teriak Ian terbangun dari pingsannya. Isac, Milo dan Lily berada di dekat Ian menemaninya saat dia bangun.
" Ian apa yang terjadi? " Tanya Isac
" A...Ada banyak suara saat aku sendiri dibawah, juga ada seseorang yang berada di dekat ku " Jawab Ian dengan nada ketakutan
" Tidak mungkin, Saat kita berada dibawah kita tidak melihat siapapun " Balas Isac
" Isac!, Itu benar-benar Iblis, IBLIS!! " Teriak Ian
" Kau terlalu takut dengan hal itu sampai-sampai apapun itu akan selalu menakutimu, Kau harus melawan takut itu supaya tidak menguasai pikiranmu " Ujar Isac
" Kasihan Ian. Kau seharusnya mendengar kata-kata ku, Mr.Witty pasti bisa menjaga Ian " Kata Lily dengan wajah sedih
" Ian kau tidak apa-apa? " Tanya Joy sambil memegang tangan Ian
" Iyah, aku baik-baik saja! " Jawab Ian murung
" Hmmmm, Baiklah. Kami akan membiarkanmu untuk istirahat." Ujar Isac sambil mengajak Milo, Joy dan Lily keluar dari ruang rawat
" Oh, Iyah. Lily tadi pagi aku disuruh oleh suster Eva untuk memanggilmu, Sini aku antar " Kata Milo
" Baiklah, Ayo. Sampai jumpa nanti Isac!." Ucap Lily
" Dadah! " Balas Isac
" Sampai bertemu nanti Isac! " Kata Joy
" Iya!,Dadah!. " Jawab Isac
" Oh, Iyah. Aku harus melapor ke suster Deva tentang Ian " Batin Isac.
Isac lalu pergi menuju ruangan suster Deva.
" Ada apa Isac? " Tanya suster Deva
" Ehhh....Ian dia sudah sadar, Aku menyuruhnya untuk istirahat " Jawab Isac
" Suster, Dulu saat aku kecil, Aku sering bertanya tentang keberadaan ayahku tetapi suster selalu menjawab bahwa akan memberi tahuku saat berumur 17 tahun " Ujar Isac sambil duduk di depan meja suster Deva
" Hmmmmm, Ayahmu selalu mengawasimu Isac. Dia sangat menyayangimu bahkan saat melepaskanmu ke panti asuhan ini " Balas suster Deva sambil tersenyum
" Jadi dia sekarang berada di luar tempat ini? " Tanya Isac
" Tentu saja, Dia selalu berada di luar sana " Jawab suster Deva
Isac yang bingung salah mengambil arti dari kata dari suster Deva, Dia pikir bahwa ayahnya masih hidup dan berada di luar panti asuhan ini.
" Baiklah suster makasih sudah memberi tahuku " Ujar Isac sambil berlari keluar ruangan suster Deva
" Hei! Hati-hati! Jangan berlari. "Teriak suster Deva
Malam hari telah tiba, waktu bebas sebelum tidur mulai sejak pukul 20:00-20:45. Isac dan Ian sedang mengobrol di tempat tidur Isac.
" Ian!....Kamu tahu?, Ayahku masih hidup loh!. Dia sekarang berada di luar panti asuhan " Ujar Isac dengan gembira
" Iya?, Jadi apa yang kamu akan lakukan? " Tanya Ian
" Tentu saja aku akan menemuinya " Jawab Isac
" Dimana kau akan menemuinya? Di luar sana kan berbahaya kata suster " Balas Ian dengan ragu
" Apapun itu pasti akan ku lawan untuk menemui ayahku " Jawab Isac dengan semangat
" Tapi bagaimana dengan caramu keluar dari tempat ini? Suster kan selalu melarang kita untuk keluar kecuali jika ada seseorang yang menjemput kita " Ucap Ian
" Hmmmm.....Kalau aku menunggu orang untuk menjemput ku pasti akan lama, Aku harus melarikan diri " Balas Isac
" Mustahil! Para suster menjaga setiap jam di waktu tidur, kau tidak akan lolos " Jawab Ian dengan ragu
" Tenang saja aku punya rencana yang bagus, tetapi dapat membahayakan yang lainnya " Balas Isac sambil tersenyum
" Apa itu? " Tanya Ian
Isac lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Ian dan berbisik " Aku akan membakar panti asuhan ini "
" Apa?, Itu sangat berbahaya Isac!. Kau membahayakan nyawa semua orang demi melarikan diri " Bantah Ian
" Tenang lah aku punya rencana yang matang. " Balas Isac
" Baiklah anak-anak waktunya tidur!, Silahkan kembali ke ranjang kalian masing-masing " Teriak suster Eva