"Akh... Ma'af!" Ucap Reno.
Alen menundukan wajahnya, menyembunyikan rasa malu yang menghantuinya. Sementara Reno tidak bergeser sedikitpun, saat Alen menengadahkan wajahnya hampir saja bibir mereka bertemu kembali.
'Sial... kenapa tampan sekali. kenapa jantungku berdetak begitu cepat? kenapa menjadi linglung begini?' Batin Alen bertanya - tanya.
Bagi Alen yang belum pernah jatuh cinta, tentu saja bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.
"Thanks atas kerjasamanya, ini imbalannya." Reno memberikan uang yang sudah di janjikannya.
Reno mencoba menahan dirinya, menahan dari keinginan nakalnya. merasakan lagi bibir Alen dengan mengalihkan suasana.
"Sama - sama," Jawab Alen pelan.
Dengan cepat Alen keluar dari dalam mobil dan setengah berlari masuk ke dalam rumah. Namun, saat pintu hendak di tutup, tangan Reno segera menahan pintunya.
Alen terkejut mendapati Reno menghalanginya menutup pintu, "Kamu...."