Reno dan Alen tiba di tempat pesta mantan tunangan Reno yang meninggalkannya karena Reno belum mapan. Reno sempat memperjuangkan dan sempat meminta waktu pada tunangannya agar sebentar lagi menunggunya dan bertahan. Tapi, dia menolak Reno karena ada pria lain yang lebih mapan daripada Reno.
Reno membukakan pintu mobilnya, tangannya di ulurkan dan Alen menerimanya. Tangan Reno beralih melingkar di pinggang ramping Alen, hingga wajah Alen bersemu merah.
'Ya Tuhan... Kalau perlakuan Reno begini terus, aku rela seumur hidup jadi tunangan pura - puranya.' Batin Alen.
Reno menatap Alen dengan tatapan dalam, tatapan yang berbeda dari sebelumnya, membuat nafas Alen semakin tidak normal.
Keduanya masuk ke dalam ruang pesta, semua mata tertuju pada mereka berdua. Pandangan kagum terlihat jelas di mata tamu yang hadir malam itu.
Beberapa orang menyapanya Reno sedikit berbincang dan mengenalkan Alen kepada teman - temannya.
