Ezza pulang membawa pesanan Ravindra, persis dengan apa yang Ravindra mau. Saat hendak masuk ke dalam rumah, ternyata Ravindra ada di depan pintu.
"Om tolong sekalian antarkan kerumah Edo! Ini alamatnya." Ravindra memberikan secarik kertas ketangan Ezza.
"Om bukan pengantar barang Vin, lagian bukannya kamu mau ketemu dengan Si Cantika? kamu lupa?" Tanya Ezza heran.
Setahu Ezza, Ravindra selalu menepati janji dan tepat waktu. "Mommy sakit lagi..." Jawab Ravindra terlihat lesu. wajah Ravindra di buat sesedih mungkin, padahal dengan adanya Jo dan dokter Tedi sudah membuatnya tenang.
"Bagaimana bisa? Drop?" Ezza jadi ikut cemas. Semua yang berhubungan dengan Dira Ezza pasti peduli, melepaskannya dulu adalah hal terbodohnya.
"Ada yang menukar obat Mommy." Jawab Ravindra.
"Baiklah, karena sudah terlanjur Om beli. Om akan antarkan Bunga dan cokelatnya sampai tujuan." Ezza kini mengalah.
'Tidak salah mengalah sedikit,' batinnya.