Setelah pembahasan yang sangat panjang dan menyita banyak waktu untuk menjawab setiap pertanyaan Bu Ida. Lala membersihkan diri, lalu kembali lagi ke ruang makan. Lala membantu Bu Ida menyiapkan makan malam sederhana mereka. Makanan sekedarnya namun selalu terasa nikmat karena mereka selalu bersyukur setiap apa yang di dapat atau di nikmati setiap harinya.
Fian jug datang ke ruang makan. Sehabis bekerja, Fian langsung mandi dan bergabung duduk di kursi. Kegiatan yang rutin selalu dilakukan oleh keluarga Bu Ida, berkumpul di meja makan.
Lala menatap tempe yang mempunyai dua warna. Membayangkannya saja sudah tahu gambaran rasanya, Lala tersenyum geli dan meringis maju mundur saat mau mengambilnya.
"Tumben La, tempenya gosong." Tanya Fian kepada Lala. "Kamu mikirin apa?" Tanya Fian lagi, dengan maksud meledek Lala.
"Bukan Lala yang goreng Kak, Kanjeng ibu..." Jawab Lala sambil menutup mulutnya. Takut kelepasan tidak bisa menahan tawanya.