Kin menggandeng Dira menuju ke tempat makan persis di sebelah tempat makan yang di tempati Alen. Alen semakin bisa melihat jelas kemesraan Kin dan Dira, karena Kin memilih tempat duduk di luar ruangan.
Kin memesan air jeruk hangat dan Roti bakar. Tangan Kin tidak lepas melingkar di pinggang Dira, Dira juga tidak keberatan. Kepala Dira di sandarkan di dada Kin, beban yang sebelumnya ditahan oleh Dira, perlahan hilang.
Setelah makanan datang, dengan penuh kasih Kin menyuapi Dira. Sesekali Kin membersihkan bibir Dira yang terkena selai dengan menggunakan tisu. Ujungnya mesra banget kalau habis berselisih faham, bahkan sikap Kin semakin manis.
Beda dengan orang yang melihatnya, ada yang makin terbakar hatinya, siapa lagi kalau bukan Alen, hati Alen semakin panas melihat kemesraan Kin. Kin yang kasar padanya, tapi sangat lembut pada Dira membuatnya semakin iri. Iri sekali dan semakin besar rasa ingin memilikinya.
"Non, itu..."