Wajah Dira merah tidak karuan saat asinya di pompa di depan Kin, asi telah pindah ke botol dan Maya menaruhnya di pendingin khusus asi.
"Nanti antarkan ke rumah sakit Kin!" Kin hanya mengangguk, lalu mengelap bekas asi yang membanjiri dada Dira dengan lembut.
"Masih sakit?" tanya Kin, Kin melepas baju Dira dengan hati - hati karena ada banyak luka di tubuhnya, lalu Kin menggantikannya dengan yang baru.
Sedangkan Dira memalingkan wajahnya tidak berani menatap Kin, Dira hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah yang merona.
Kin tersenyum merasa gemas sendiri. Namun tetap masih menjaga jarak, karena yang empunya pasti masih belum bersedia untuk di sentuh. Walaupun Kin akui, Kin sudah mulai nekat memberi sentuhan sekilas - sekilas agar Dira terpancing dan luluh pada akhirnya.
"Nanti kalau sakit lagi, beritahu aku! Biar aku bantu," ujar Kin. Dira tidak menjawab, melainkan mengalihkan pandangannya lagi karena malu.