Chereads / Belahan jiwa ku / Chapter 5 - Rumah sakit

Chapter 5 - Rumah sakit

Saat setelah wanita itu mengenakan gorden atau tanda sebagai mahasiswa yang mendapatkan nilai sempurna pada tahun ini.

Tiba-tiba saja pingsan hingga membuat semua isi ruangan itu khawatir dengen keadanya.

Tak pikir panjang lagi polisi tampan itu pun langsung berlari ke atas panggung serta langsung menggendong dan membawa wanita itu ke rumah sakit terdekat untuk segera di tangani.

Sesampai nya di rumah sakit

Dokter.... Dokter...suster... suster.....

Teriak pria yang tampak menggendong wanita yang sudah terlihat begitu sangat lemah itu.

Salah satu dokter yang bertugas pun langsung mendatangi pria yang berteriak-teriak meminta bantuan itu.

Ada apa ?

apa yang bisa saya bantu?

ujar dokter wanita itu

Tolong bantu saya, cepat rawat wanita ini dia telah mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan kaki nya terluka cukup serius tolong cepat dokter....

Ucap Fandy yang sudah sangat khawatir dengan keadaan Ririn.

Baikalah tolong bawa dia ke dalam ruangan di sebelah kanan.

Suster tolong kamu priksa dia dan bersihkan noda-noda darah pada pakaian nya.

saya akan menyiapkan alat untuk memeriksa

Ucap dokter itu

Tolong baringkan istri bpk di kasur ini agar kami bisa membersihkan tubuhnya ucap salah satu suster

Baik sus tapi.....

fandy pun menidurkan wanita itu di kasur dan seperti terbata-bata untuk mengatakan kalau wanita itu bukan lah istrinya melainkan orang yang ia tolong pagi tdk.

Maaf pak silahkan anda tunggu di depan, kita akan memeriksa apakah mbk ini baik-baik saja

Ucap dokter saras

Ah sial kenapa jantung ku berdebar begitu kencang saat suster itu mengatakan bahwa wanita itu istriku.

Gumam fandy dlm hatinya dan berjalan meninggalkan ruangan.

Fandy pun terlihat mondar mandir di depan ruangan Ririn , iya terlihat sangat khawatir dan gugup dengen kondisi Ririn itu.

Tak lama dokter pun keluar.

Fandy pun mendekati dokter itu sangat tergesa-gesa.

Dok bagaimana keadaanya apa dia baik-baik saja?

Tanya Fandy pada dokter

Silahkan anda ikut keruangan saya

Saut dokter saras pada pria bertubuh kekar itu.

Fandy pun mengikuti perkata'an dokter dan mengikutinya.

Dokter pun duduk di kursi nya.

Begini pak sebenarnya istri bpk baik-baik saja ia hanya mengalami luka yang tidak terlalu dalam tetapi karena banyak darah yang keluar jd seperti telah mengalami luka yang sangat dalam.

Dan pemicu ia pingsan mungkin karna ia begitu lelah

Tekanan darahnya jg cukup rendah.

Sepertinya belakangan ini istri bpk sering bergadang.

Jelas dokter saras

Alhamdulillah saya lega mendengar nya dok terimakasih banyak atas bantuan dokter jika tidak saya akan merasa sangat-sangat bersalah pada nya.

Dan ya dok sebenarnya wanita itu bukanlah istri saya

Bahkan saya jg tidak tau dia siapa.

Saya hanya menolongnya Karena motor yang ia bawah pagi tdk tidak sengaja di tabak oleh narafidana kami yang mencoba kabur dari penjara. jelas Fandy agar tidak ada salah paham antara dia dan wankya yg ia bawah.

Apa maaf kan saya pak

Tapi apakah bapak sudah memberi tahu orang tua wanita itu,sahut dokter saras

Astagfirullah,,

menepuk lembut kepalanya saya lupa memberitahu kepada orang tua nya, baikalah dok saya persmisi dulu dan untuk masalah biyaya rumah sakit nanti ada bawahan saya yang akan mengurus nya

ucap Fandy yang berlari-lari kecil menuju ruangan Ririn yang sedang di rawat.

Sementara Di dalam Ruangan

Ririn tampaknya telah siuaman

Tak.....bunyi suara yang jatuh

Suster yang sedang membersihkan barang-barang pun mendengar suara itu dan langsung membelakangkan badannya.

Anda sudah sadar mbk?

Tanya suster novi.

Saya ada di mana

ucap wanita yang sedang terbaring di ranjang.

Anda di rumah sakit tadi anda pingsan dan langsung di bawah ke sini oleh suami anda dan luka di kaki anda sudah di obati, lukanya tidak begitu serius hanya saya darahnya yang keluar cukup banyak jelas suster Novi.

Apa suami ,menatap suster geli.

saya bahkan tidak punya kekasih mana mungkin saya punya suami suster ada-ada saja, kaki saya

ia melihat kaki nya yang sudah di beri perban

Apa maaf mbk saya benar-benar tidak tahu saya kira pria itu suami anda sekali lagi maaf ya mbk.

Ucap suster Novi merasa sangat bersalah.

Tidak apa kok sus

Oh ya sus boleh saya minta tolong ambilkan tas saya

Saya ingin memberi tahukan orang tua saya, agar mereka tidak khawatir dengan kondisi saya sekarang.

Ucap Ririn

Baiklah, suster itu mengambil tas yang ada di atas meja

Ini mbk kalo gitu saya persmisi dulu ya mbk, dan sekali lagi saya minta maaf,

ucap suster itu lagi

Ya.. baik lah silahkan tidak masalah kok sus

Dan terimakasih ya sudah mengambilkan tas saya. ucap wanita itu tersenyum sangat manis.

Suster itu pun keluar dari ruangan itu.

Ririn langsung membuka tas nya dan mengecek ponselnya

Astagfirullah ponsel ku mati ibu pasti khawatir kenapa aku blm pulang jam segini...kalau bukan karna aku kecelakaan dan pingsan mungkin aku sudah pulang dari tdk

gumam Ririn dan sambil menghidupkan ponselnya

Turing...tinggg....tingggg....

Ririn pun melihat notifikasi di hp nya

20 panggilan tak terjawab dari ibu

Astagfirullah ibu, ibu pasti khawatir sekali kenapa aku blm pulang.

ucap Ririn dan mencoba menelpon balik ibunya

Tut..Tut....

Assalamualaikum bu.....

Walaliaikumsalam nak ada apa

Apa ujian mu berjalan lancar ? Sejak tadi ibu mencoba menelpon mu tapi nomormu tidak aktif ? ibu jg menelpon teman mu dia bilang kalau dia sudah pulang dari tdk, kamu kemana saja kenapa blm pulang?

Tidak terjadi apa-apa kan sama kamu? Ririn jawab ibu nak Jagan Diam saja ?

Ucap ibu Wati yang sudah sangat kahwatir dengen keadan putrinya

Ibu ibu tenang dulu aku baik-baik saja

Maaf aku membuat ibu khawatir karna blm pulang sampai sekarang, nanti sebentar lagi aku akan pulang jadi ibu Jagan kahwatir lagi ya Bu.

Kalau begitu aku tutup telponya, ya Bu soalanya aku lagi ada di jalan.

ucap Ririn yang merasa sangat bersalah kepada ibunya karna telah membohongi ibu.

Iya bailah kamu hati-hati di jalan ya sayang pelan-pelan saja bawah motor nya,biar ibu yang menutup telponnya kamu hati-hati saja ya nak.

ucap Bu Wati

Dah assalamualaikum nak..

Wassalamu'alaikum Bu...

Panggilan pun berakhir

Yaallah aku telah membohongi ibu ku sendiri maafkan lah aku yaallah

ucap Ririn.

Di sisi lain

Pria gagah itu berdiri di depan pintu kamar mendengarkan sumua perkataan wanita itu dengen ibunya ia merasa sangat bersalah karna perbuatan dari narafidana itu. Dan memutuskan untuk masuk ke ruangan.

Tok...tokk....tokk...

Assalamualaikum....

Wassalamu'alaikum.....

Sahut wanita yang sedang duduk di ranjang

Maaf mbk semua ini salah saya seharusnya saya langsung mebawa anda ke rumah sakit lebih awal ,mungkin anda tidak akan mengalami hal seperti ini.

ucap fandy merasa sangat bersalah pada Ririn

Tak usah meminta maaf pak saya jg baik-baik saja saut ririn

Saya kan membayar ganti ruginya dan saya jg akan membayar semuanya hingga anda sembuh.

jelas Fandy lagi

Tak apa pak saya baik-baik saja kok Jagan terlalu khawatir. Lukanya tidak begitu serius kok. Dan motor saja biar saya sendiri saja yang membawanya ke bengkel. Saut Ririn lembut.

Tapi saya ingin tahu apa anda punya SIM oh tidak apa anda bisa mengemudi dengen baik?

Tanya Ririn kelihatan begitu sedikit jengkel

Maaf mbak saya punya SIM dan saya jg bisa mengemudi ,saut fandy melemah lemah

Tapi bagaimana bisa anda menabrak saja di jalan yang tidak begitu besar itu?

Tanya Ririn lagi

Pria itu pun menceritakan semuanya kepada wanita cantik itu

Oh astagfirullah maaf saya kira anda yang menabrak saya dan saya sangat berterimakasih kepada anda karena sudah menolong saya dan membawa saya ke rumah sakit ini ucap Ririn yang sudah mendengar penjelasan Fandy

Tidak apa mbk ini jg sudah tanggung jawab saya sebagai manusia. Saling tolong menolong dan jg ini kan di akibatkan oleh narafidana itusaut Fandy tersipu malu.

Baiklah mbk saya akan mengantarkan anda pulang sepertinya ibu anda sangat menghawatirkan anda ucap fandy.

Bagaimana kamu bisa tau ibu saya kahwatir dengen saya ?

tenya Ririn heran

Oh... Itu.... Saya tidak sengajah mendengar pembicaraan anda dan ibu anda,

sebari menggaruk-garuk kepala nya padahal tidak gatal.

Hahaha tidak apa kok,

tertawa kecil oh ya apa aku boleh pulang sekarang ? Tanya Ririn

Iya mbk udah boleh pulang kok maaf saya lupa ayo biar saya yang mengantarkan anda dan saya jg akan menjelaskan semuanya pada orang tua anda.

ucap fandy sembari membantu Ririn berdiri.

Eh..eh.. tidak usah saya bisa berjalan sendiri toh

Ucap ririn menolak bantuan pria itu

Ririn dan Fandy pulang menggunakan mobil pribadi pria itu,di dalam mobil Ririn tampak seperti sangat khawatir. Dan di sepanjang perjalan keadaan sangat lah hening. Pria itu pun mengeluarkan suaranya

Anu mbk Rumah mu di mana ?

Tanya fandy

Iya ada apa tanya Ririn baik karna ia tidak mendengar pertanyaan pria itu

Rumah anda di mana ? Ucap Fandy lagi

Ohh.. jalan pelangi blok 1 rumah yang ada warung kecil-kecilan tepat di depan sepertigaan jalan.

jelas Ririn

Ohh... ok Siap-siap.

Sampai sini dulu ya teman-teman bagian ini sepertinya sudah terlalu panjang jd bagian selanjutnya akan aku upload lagi nanti

Terimakasih sudah membaca 🙏