Chereads / Belahan jiwa ku / Chapter 6 - Sholat berjama'ah

Chapter 6 - Sholat berjama'ah

Sesampainya di rumah Ririn.

Orang tua Ririn yang sedang menunggu kedatangan putrinya itu pun sedikit penasaran dengen keberadaan mobil mewah yang asing bagi mereka, yang berhenti tepat di depan rumah. Tak lama Ririn dan pria itu turun dari mobil mewah itu.

Ayah dan ibu Ririn pun merasa syok mengapa putrinya bisa pulang bersama polisi tampan itu.

Ririn berjalan menuju rumahnya dengen keadan kaki yang sudah di perban.

Ibu yang melihat kaki sang putrinya pun mendekati Ririn yang sedang berjalan pincang.

Ririn ada apa dengen mu nak? ada apa dengen kaki mu? apa yang terjadi dan mengapa kamu pulang dengen polisi ini ? Surah serak yang terdengar sangat kahwatir dari ibu membuat putrinya menetes kan Air mata entah itu air mata bahagia atau air mata sedih.

Tidak apa Bu...ya.. aku baik... Baik baik saja

Nanti akan ku ceritakan semuanya tapi kita masuk dulu ya ke dalam, tidak enak di lihat tetangga.

Ucap Ririn menyakinkan kedua orang tua nya dan melangkahkan kakinya kembali masuk ke dlm rumah.

Di ruang tamu

Tampak wajah ibu sangat ketakutan dan ayah pun sama. Ririn pun duduk di kursi tamu begitupun dengen yang lainya.

Nak apa yang sebenarnya terjadi ?

Tanya ibu memecah keheningan

Bu sebe...

Saut Ririn namun di potong dengen Fandy

Maaf Bu bukan maksud saya mencelah pembicaraan anda dan mbk perkenalkan nama saya Fandy Brahma Wijaya saya adalah polisi bla.... Bla....

karna Fandy lupa dengen nama Ririn. Fandy pun jelaskan semua yang telah terjadi pada Ririn.

Ibu dan ayah pun merasah lengah mendengar penjelasan polisi tersebut.

Astagfirullah.... Syukurlah kalo begitu nak ibu sangat-sangat berterimakasih pada mu karna sudah menolong anak ibu jika tidak, ibu melakukan air matanya dan mengangis.

ya Ririn cangeng itu keturunan ibunya. Ririn yang duduk di selah ibu meyakinkan bahwa ia baik baik saja dengen memeluk ibu hangat.

Ayah yang mendengar nya pun merasa cukup lega dan bangga kepada pemuda tampan itu.

adzan magrib pun sudah bersahut-sahutan berkumandang dari setiap penjuru masjid,langgar,dan musholla. Menandakan panggilan wajib dari Allah SWT pun membuat mereka semua segera menunaikan ibadah sholat magrib. Ayah yang mulanya terdiam mendengar suara adzan dan begitupun sebaliknya pada ke3 orang di sana,

Alhamdulillah waktu panggilan kita sudah tiba mari Bu,rin,nak fandy kita sholat berjamaah dulu,

ujar ayah mengajak semua orang yang ada di ruangan tersebut.

Iya ayah aku kan memberikan tubuh dulu ucap Ririn sebari berdiri dan melangkahkan kakinya untuk ke kamar.

Di ikuti ibu dari belakang

Yah... Nak Fandy... Ibu siapkan perlengkapan sholat dulu dan memanggil Caca dan karin , kalian silahkan ambil wudhu dulu.

Ayah dan Fandy pun mengambil air wudhu.

Tak lama semua orang di dalam rumah sudah berkumpul tetapi Ririn tampak berjalan menincang karna kakinya masih terasa sakit.

Kamu bisa sholat duduk nak, kalu kaki mu masih sakit Jagan memaksakan diri

ujarib yang melihat putrinya tampak seperti sangat kesakitan, dan membuat Fandy menoleh penasaran.

Tidak apa Bu aku bisa kok

ucap Ririn menundukkan pandangannya dari laki-laki di samping ayah

Mereka pun sholat berjamaah.

Allahuakbar....

Sesudah sholat semua orang bersalaman kepada ayah dan ibu begitu pun Fandy.

Saat ia melihat Ririn yang sedang bersalaman pada ayahnya. membuat hati Fandy berdetak begitu kencang entahlah apa yang terjadi mungkin itu adalah cinta ya cinta pada wanita manis dan Soleha itu, dalam pikirannya ia ingin bersalaman dengan wanita itu namun sayangnya pikiran itu pun hilang seketika ketika ayah mengajak Fandy untuk makan malam bersama keluarga mereka. Sedangkan ibu dan 3 putrinya sudah beranjak ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Nak Fandy apa kamu tidak ke baratan untuk makan malam bersama kami, ibu sudah menyiapkan makan malam mari kita makan bersama-sama hitung-hitung ini sedikit balas Budi ayah dan ibu karna kamu sudah membatu putri kami.

Ucapa ayah meminta Fandy untuk makan malam bersama keluarga mereka.

Baikalah yah... Oh maaf pak

ucapF dengen wajah yang memerah.

tapi apa boleh saya izin menelpon keluarga saya dulu agar mereka tidak kahwatir karna saya pulang terlambat.

Haha tidak apa nak kamu bisa panggil saya ayah dan ibu untuk istri saya, mengizinkan

Ayah Fandy memanggil ayah dan ibu Ririn dengan sebutan ayah dan ibu.

bailah nak silahkan.

Sedangkan di meja makan

Kak itu calon menantu ayah ya ? Tampan kak wah kakak hebat !

SeruhCaca pada kakak nya

Bukan dia orang yang tadi menyelamatkan kakak.

Apa emang KK kenapa bisa di sematkan ?

tanyaKarin adik terakhir Ririn

Sudahlah Jagan banyak bertanya sana ambil wadah nasinya !

ucapRirin meminta kedua adik nya untuk diam dan melanjutkan pekerjaan merak.

Semuanya pun selesai

Fandy pun berpamitan ke pada ayah dan ibu untuk pulang. Sedangkan Ririn ia hanya berdiri menundukkan pandangannya dari pria yang sedang berpamitan pada kedua orangtuanya.

Tampa sadar Ririn menatap ke arah pria itu dan terlihat sedikit senyum di wajah mungil nya.

Dan entah mengapa jg hati Ririn berdegup begitu kencang seperti akan meledak.

Astagfirullah kenapa lagi jantung ku ini ada apa coba

Apa mungkin karna aku sudah begitu lelah

gumam Ririn dalam hatinya

Sedangkan Fandy menatap maling Ririn yang tersenyum manis membuat jantung nya berdetak lebih kencang di bandingkan di rumah sakit dan di mobil tdk.

Aku pulang dulu ayah ibu assalamualaikum dan tolong jaga kesehatan mu

Ucap pria yang ada di depan ke dua orang tua Ririn membuat Ririn merasa bahagia dan tersenyum dan tampa ia sadari ia menganggukkan kepalanya.

Ucapan itu membuat wajah mungil itu memerah dan memanas jantung nya berdegup kencang.

Wassalamu'alaikum hati-hati di jalan ya nak Fandy

Bawah mobilnya pelan-pelan saja.

Sahut suara lembut ayah Ririn

Pria itu pun mengendarai mobil mewah milik nya dan perlahan-lahan menghilang dari pandangan mereka.

Minggu depan lanjut lagi ya guys selamat membaca

Terimakasih sudah berkunjung ���