Chereads / Dance Of The Red Peacock.Ind / Chapter 125 - Ada Hantu ??

Chapter 125 - Ada Hantu ??

KaiLe menurunkan kepalanya, ia masih mengulurkan gantungan giok itu pada Fei.

"Lagipula, sudah tahu aku akan menolakmu mentah-mentah kenapa masih menunjukkan giok ini padaku, mengetesku yah?" Tanya Fei melihat KaiLe dengan mata besar.

"Ini, aku serahkan dulu pada tuan muda, tunggu waktu yang tepat, minta tolong tuan muda untuk berikan pada adik Hong, anggap ini janjiku untuk selalu melindungi adik Hong bagaimanapun caranya, dan jika aku tidak berhasil, anda, bisa membuang giok itu"

Fei masih terngiang dengan jelas ucapan KaiLe saat itu, ia menggenggam giok itu dalam kepalan tangannya.

"KaiLe berjanji akan melindungi adik, dan membantuku membawa pulang adik bagaimanapun caranya, hanya menunggu waktu yang tepat, aku ingin berpegang pada janji itu, menyelamatkan KaiLe hingga ia bisa membantu kita keluar bersama"

DaHuang mulai mengerti kenapa tuan mudanya rela melakukan misi bunuh diri ini, walau bagaimanapun mereka memang butuh bantuan, sulit sekali keluar dari Hua tanpa pengawasan mengingat siapapun bisa saja menjadi musuh saat ini, tapi, DaHuang masih sangat cemas, ia tidak bisa membiarkan tuan mudanya menempuh bahaya sebesar ini.

"Tuan muda, apa, tuan muda kecil akan baik-baik saja di istana?" Tanya DaHuang kembali.

Fei tersenyum.

"He tenanglah DaHuang, Yang Mulia putra mahkota sangat menyayangi adik lebih dari apapun, aku merasa cukup tenang meninggalkannya dalam pengawasannya, masalahnya adik memang sulit sekali untuk diatasi, bahkan dalam keadaan lupa ingatan ia tetap Hong yang dulu, yang tak bisa diam dan selalu membuat semua orang pusing"

Di dalam kereta.

Sun merapihkan selimut tebal yang menutupi tubuh pangerannya, keduanya duduk di belakang tumpukan barang hingga tak tampak dari luar, angin dingin sesekali menyelinap masuk, untungnya ini kereta persediaan pakaian dan senjata hingga mereka bisa menggunakan selimut manapun yang tidak dipakai pengawal untuk mereka gunakan, dan untungnya lagi dalam tas besar milik Sun ada banyak makanan kecil kesukaan Hong, kue kering dan juga buah-buahan segar untuk mereka nikmati saat ini.

"Kak, kaki Hong pegal" Hong mengulurkan kakinya, ia dan Sun sudah duduk seharian di dalam kereta bahkan tidak bisa ke kamar kecil, Sun melirik dari balik tirai sambil tangannya yang telaten memijat kaki Hong.

"Sebentar lagi semua akan tidur Yang Mulia, hanya pengawal yang dinas saja yang bangun, nanti kita akan mengendap mencari kamar kecil yah"

Hong mengerutkan dahinya, kamar kecil? Mereka bukannya ada di alam terbuka, memang ada kamar kecil di sini? Pikir Hong penasaran mengintip dari balik tirai.

"Memang, kamar kecilnya di mana kak? Hong tidak lihat ada bangunan di sini?"

Sun menahan tawa, ia lupa kalau pangerannya itu tidak pernah keluar hingga tak tahu apa kamar kecil di alam terbuka seperti ini.

"He itu, nanti akan hamba carikan untuk Yang Mulia"

Hong masih bingung hingga menggaruk kepalanya.

"Kak Sun jangan membohongi Hong deh"

Sun melambaikan tangannya cepat, ia masih gemas melihat sikap lugu pangeran muda itu.

"Ampun Yang Mulia, hamba tidak membohongi Yang Mulia, nanti akan hamba tunjukan di mana yah"

........................

Kukukk! Kukukk!

Suara burung hantu.

Suasana tempat istirahat rombongan sangat tenang, banyak yang sudah coba tidur untuk mengumpulkan tenaga untuk perjalanan selanjutnya.

Sun berhasil turun dari kereta tanpa ada yang melihatnya, ia mengulurkan tangannya membantu Hong turun.

"Pelan-pelan Yang Mulia" bisik Sun.

Keduanya mengendap ke arah balik pohon, mencari kamar kecil yang dikatakan Sun, walau Hong agak bingung kenapa mereka malah ke sana,

"Kak, di mana kamar kecilnya?" Hong sudah menahan diri sejak siang tadi dan rasanya sudah tak kuat, Sun mengajak pangeran muda itu ke arah semak.

"Ayo sini Yang Mulia"

Di tengah rombongan di mana beberapa titik api unggun masih menyala untuk mengusir udara dingin, Fei dan DaHuang merebahkan tubuh di dekat api sambil siaga memeluk pedang mereka, walau banyak pengawal yang berpatroli bergantian jaga tapi mereka di alam liar apa saja dan siapa saja bisa datang menyerang.

BuAn dan AhLei berbaring tak jauh dekat pohon dan batu besar, sementara itu giliran YuTang yang berkeliling untuk melihat sekitar, beberapa pengawal yang ikut berjaga menundukkan kepala saat melihatnya lewat.

"Pengawal Yu"

"Buka mata kalian lebar-lebar, gantian jaga dengan rekan kalian nanti, semua butuh banyak istirahat"

Beberapa pengawal itu menundukkan kepala mereka hormat.

"Siap pengawal Yu"

YuTang melihat sekelilingnya, dua kereta kecil berisi makanan, senjata dan pakaian bersih berhenti tak jauh di pinggir hutan dengan beberapa pengawal menjaganya, ia mengerutkan dahinya melihat tirai salah satu kereta sepertinya agak tersibak, mendekat dan melirik dalamnya,

"Hemm" setelah memastikan tidak ada apapun ia melihat lainnya, tapi gerakannya berhenti saat melihat semak tak jauh di balik pohon seperti agak bergoyang, tangan YuTang siap memegang gagang pedang birunya, bisa jadi hewan besar liar yang mendekat.

Tapi.

"Hati-hati" suara manusia berbisik, YuTang menaikkan alisnya saat perlahan melihat siapa yang muncul dari balik semak, dari pakaian mereka yang terlihat jelas dari cahaya api unggun itu adalah pakaian pengawal kecil penjaga persediaan barang.

YuTang tidak jadi mengeluarkan pedangnya dan berdiri menunggu dua orang yang berjalan membelakanginya, tak menyadari ia ada di sana, entah apa yang dilakukan dua pengawal kecil itu tapi terlihat mencurigakan.

"Ehem! Pengawal apa yang kalian lakukan?" Suara YuTang berat, ia harus menunjukkan wibawanya dengan suaranya, dua orang itu menghentikan langkahnya, perlahan pengawal yang mundur hampir menabrak tubuhnya membalikkan kepalanya, melihat sepasang mata YuTang yang melotot, wajah yang terlihat agak menyeramkan di balik cahaya yang remang, hingga orang yang tak lain adalah Sun tak sanggup menahan diri dan berteriak ketakutan.

"Akkhh hantu!!!"

YuTang yang melihat wajah Sun saat berteriak ikut teriak panik.

"Hantu? Mana hantunya? Di mana hantunya?" Suara ribut itu membuat semua orang yang waspada mendekat cepat, bahkan YuTang dengan spontan mengeluarkan pedangnya melihat sekelilingnya.

Hong yang berdiri di belakang Sun memegang pundak Sun erat, mereka ketahuan?

"Kak"

"Pengawal Yu apa yang terjadi?" Seru FeiEr.

Dalam secepat kilat Fei, DaHuang, BuAn dan lainnya sudah mendekat melihat YuTang yang panik, sementara Sun dan Hong menggunakan kesempatan itu untuk mengendap pergi.

Tapi, langkah keduanya berhenti, seseorang sudah berdiri menghalangi jalan mereka.

"Eh"

Sun mengangkat kepalanya dan menemukan mata besar pengawal Bu yang menghadang jalan mereka, semua yang mendengar tadi yakin teriakan tadi itu adalah suara wanita, dan kini semua orang sudah melihat ke arah Sun dan Hong tajam.

Dua pengawal kecil itu mundur, hingga Hong tak ada tempat untuk mundur lagi, Fei mendekat, mengerutkan matanya melihat lebih jelas siapa pengawal kecil yang ada di depan dengan wajah gentar, ia mendekat dan melihat lebih seksama.

########