Chereads / PONZ crew / Chapter 27 - [25] Mawar Putih Di Ujung Paruh Merpati

Chapter 27 - [25] Mawar Putih Di Ujung Paruh Merpati

[Dari kantin sekolah berjalan melewati lorong depan ruang kelas]

"al, ntar malem ke Cak Pon! " ajaknya yang setengah memerintah sambil tangan kirinya di lingkarkan ke leherku.

" ya Ber, Nanang jangan lupa suruh bawa gitar! " Berdy mengangguk. Kami berdua akan memasuki kelas.

" ALDO! " suara keras menyebut namaku.

Mata ku terbelalak, langkah ku terhenti di batas pintu kelas. " ada apa ini ?" tanya ku. Berdy juga mengarahkan pandangan padaku yang sama-sama bingung melihat apa yang terjadi. ketika nampak olehku kelas yang biasanya sepi saat jam istirahat siang itu mendadak ramai. Aku tak tahu apa maksud dari teriakan namaku. Beberapa melihatku dengan wajah cerah, seperti menemukan jawaban dari teka teki yang hilang.

" cocok udah aldo aja..!" Yuni, dari bangkunya. Aku makin bingung dan langsung menghampiri Kukuh, ketua kelas yang sedang berdiri di samping bangku Koko, juga melihatku.

" ada apa Kuh? " tanya ku sambil sesekali melihat sekilas ke yang lain.

" kamu di pilih mewakili kelas al.. Lomba nyanyi." penjelasan Kukuh memerahkan pipiku.

" loh kok bisa? Kok aku? "

" ya gimana, gak ada yang mau,.. Gapapa al.! "

Jawaban Kukuh di dukung teriakan teman temanku. Keputusan sudah bulat, dan aku harus  menerima meskipun ragu. Aku cuma bisa menggaruk kepala sambil senyum.

__[]---

Besoknya acarapun dijalankan. Bangku kelas sudah di tata rapi berjajar diaula sekolah. Panggung pun di persiapkan dan dihiasi dengan pot berjajar rapi aneka bunga.

Dibelakang panggung juga ada tulisan besar dari kertas warna kuning emas dan merah yang menempel di dinding aula.

LOMBA MENYANYI ANTAR KELAS SMAN 1

MEMPERINGATI HUT RI KE - 51

-------------------------------------------------------------------

Saatnya tiba, acara dibuka oleh pidato sambutan kepala sekolahku, Pak Joko.

"... Dengan mengucap bismillah hirohmanirohim, acara lomba menyanyi antar kelas untuk memperingati HUT RI yang ke lima puluh satu ini resmi saya buka"

Kata kata sambutan Pak Joko disambut tepuk tangan meriah seluruh yang ada di aula. Hampir penuh. Dari kelas satu, dua dan tiga. Guru dan kepala sekolah duduk dideretan depan, siswa dibelakang.

Aku sedang duduk dibangku depan aula dengan beberapa teman kelas.

"semangat ya al.. " beberapa teman perempuan yang berjalan masuk Aula memberi semangat. Aku senyum. Tapi dag dig dug jantungku

"pastilah.. Aldo inikan Pokalisnya PONZ crew.. Pasti menang dia! " canda Gatot yang berdiri di sampingku sambil merangkul bahu di sambut tawa teman teman.

" Pokalis..? " dalam hatiku. Sontak aku juga tertawa.

" iya, dia kan vokalisnya PONZ Crew hahahaha! " imbuh Nanang. Aku tertawa lagi. Setidaknya canda mereka sedikit bisa mengurangi rasa grogi.

" JANUAR RIVALDO ... BERI SAMBUTAN YANG MERIAH BUAT TEMAN KITA INI.. "

Dan gelak tawa itu langsung buyar dan membuatku terkejut ketika suara dari mikrofon yang disampaikan MC, Bu Yanti, guru TU memanggil namaku di sambut gemuruh suara tepukan seluruh isi ruangan. Jantungku berdebar lebih kencang.

" ini saatnya!!!.. " gumamku. Teman teman menepuk bahuku saat aku mulai berjalan melewati mereka menuju panggung.

Kulihat dari atas panggung ternyata penuh sekali ruangan itu. Semakin banyak yang datang.

Ku alihkan pandangan dan mengangguk pada pemain Organ tunggal memberi isyarat agar dia memulainya. Suara gitar yang keluar dari alat itu langsung disambut sorakan seluruh isi Aula. Riuh.

"... KU TERIMA SURATMU, DAN KUBACA, DAN AKU MENGERTI,..BETAPA MERINDUNYA DIRIMU AKAN HADIRNYA DIRIKU,. DI DALAM HARI HARIKU,.BERSAMA LAGI.. "

Degupan jantung ku mulai mereda, sedikit nyaman ketika sampai pada melodi reff lagu itu. Mataku mulai mencari di mana teman teman duduk. Buat semangat biar gak tambah grogi maksudku.

Tiba tiba dari arah kumpulan siswi berbaju putih abu abu yang berdiri di bagian belakang kursi itu nampak Kristin berjalan menuju arah panggung.

Aku terkejut, pasti! " ngapain dia? " tanya ku dalam hati.

Dan yang membuat ku semakin terkejut, Kristin membawa setangkai bunga mawar putih di tangan kanannya dan di berikan padaku." buatmu aldo...!! "

Aku tak bisa berbuat apa apa selain menerima bunga pemberian Kristin yang pastinya di sambut suara gemuruh seisi Aula melihat hal yang bener-bener diluar dugaan semua yang ada di tempat itu. Dan Kristin berlalu sambil sekali melihat padaku, berjalan ke luar ruangan.

"Kristin!!.. Sampai segitunya kamu? " dalam hatiku. Dan lagu KANGEN ku lanjutkan pada bait berikutnya."...SEMUA KATA CINTAMU SEMAKIN MEMBUATKU TAK BERDAYA.."

----()__

Aku dan teman teman sedang dikelas, mereka ramai membicarakan apa yang terjadi di Aula beberapa jam lalu. Aku cuma bisa tersenyum mendengar pertanyaan dan candaan mereka. Masih tak percaya aja apa yang baru saja terjadi.

"al.. Dipanggil ke ruang BP tuh..nemui Bu Irma!! " Kukuh datang menyampaikan berita padaku. Candaan kami langsung terhenti.

" apalagi ini,? , baru juga dipanggil Pak Wiyono beberapa waktu lalu, sekarang?? " gumamku dalam hati sambil berdiri dan mulai berjalan ke kantor BP.

TOK TOK TOK...

Kuketuk pintu ruangan kantor, nampak Bu Irma sudah duduk di sana, pastinya menungguku.

"ya aldo masuk aja.... Duduk al.!"  Bu irma mempersilahkan sambil terus melihatku. Aku duduk menghadap beliau.

"begini aldo,....saya mewakili dua guru lain yang sebagai juri dari lomba menyanyi tadi.. Mau menyampaikan perihal tadi, kejadian dipanggung "

Mataku sesekali melihat beliau sambil agak menunduk. " iya bu.. Saya minta maaf.. Saya gak ada rencana tentang itu " Penjelasanku menyela ucapan Bu Irma.

" iya al.. Ibu paham, bukan itu maksudnya "

Mataku sedikit melebar, " maksud ibu? "

"sebetulnya, kamu itu juara lomba nyanyi tadi, tapi berhubung ada kejadian bunga mawar itu, kami terpaksa membatalkan kemenangan mu.. Begitu, jadi saya mewakili juri yang lain minta maaf atas keputusan ini! "

Tentu saja penjelasan Bu irma membuatku tertawa dalam hati. Betapa tidak, lomba nyanyi tadi cuma bonus bagiku sedangkan hadiah sesungguhnya adalah Bunga Mawar Putih yang diberikan Kristin untuk ku!

Aku keluar ruang kantor BP sambil nyengir sendiri,hahahaha..!!

_______

"ayo al... Katanya mau ajak kita kerumah kristin.. Malem minggu ini.. Masak jomblo terus? " Ajakan Punto disambut Gatot sama Nanang yang lagi pada sendiri. Aku juga? Gak papa, kan udah pernah laku!

Hehehehe...

" ayo, siapa takut? " jawabku membuktikan tantangan mereka. Spontan aja. Tanpa beban.

Motor ku, dan beberapa teman yang lain meluncur santai. Kan jarak rumah Kristin sama warung cak Pon juga gak jauh. Jadi ya pelan saja. Kan ini juga bukan dalam rangka apel.

Mendekati rumah Kristin nampak olehku dua motor sudah terparkir disana. Gak kenal juga sama motornya. Apalagi pemiliknya.

Setelah motor ku parkir, kami berjalan masuk halaman. Dan Gatot yang duluan di depan, bersemangat dia. Aku mengikuti sama Nanang setelah Punto,The Rasta masta Man! Hehehe..

Nampak Kristin dan dua laki-laki sedang duduk diteras dengan lampu yang agak redup mengalihkan pandangan pada kami. Sepertinya Kristin agak terkejut melihat kedatanganku. Dia langsung berdiri, dan menyambut,

"eh kalian,... Aldo?.. Tumben kamu? " Nampak senang dan terkejut wajah Kristin melihatku kala itu. Senyumnya mengembang di atas bibir tipisnya. Ya wajar, dan aku memang gak ada niat dan gak janjian mau datang. Kan aku juga belum jadi pacarnya.#

" ayo sini masuk aja, aku masih ada temanku " mendengar kata itu, seorang pemuda yang datang sebelum ku nampak kesal kulihat dari wajahnya. Aku sih gak perduli, aku kesini mau ketemu Kristin bukan mereka.

" iya Kris, gak ganggu kan? " tanya Gatot.

" gak kok Tot! " Seraya senyum.

Belum sempat aku duduk seorang pemuda dan satunya itu beranjak dari tempat duduk.

" Kris, aku pulang dulu ya? "

" oh gitu, iya maaf ya. " balas Kristin. Lelaki itu sekilas memperhatikan kami. Lalu Kristin mengantar sampai batas pintu pagar. Aku melihatnya. Dan Kristin kembali sebentar kemudian.

Kamipun mengambil duduk berbaur, biar lebih santai. Gatot mengambil tempat dekat Kristin, aku cuma tersenyum melihat nya.

Ya pasti, Gatot masih remaja normal, Kristin juga gadis yang cantik dengan tubuh yang ideal, rambut masih sebahu seperti dulu.

" kamu kok gak telpon dulu sih al kalo mau kesini? "

" gak rencana Kris,, dadakan.. Tuh Gatot sama Punto yang ajak!" Aku memecah perhatian Kristin, pada mereka.

"iya Kris aku yang ajak aldo,.. kasian kan dia malem minggu,.. masak gak ada yang di apeli " balas Gatot membuat Kristin tersenyum, aku juga.

" sebentar aku buatin minum ya.. " ucap Kristin.

'gak usah repot kris.. Aku es aja"  canda Punto, kami tertawa Kristin tersenyum dan beranjak ke dalam.

" kamu bisa aja Tot! "

" halah, gapapa al, dia seneng kok! "

Tak lama Kristin keluar membawa nampan dengan minuman es teh di atasnya juga camilan.

"ayo diminum...al.." Kristin mempersilahkan dan Punto jadi yang pertama mengambil es teh.

"itu tadi sapa kris..? " Nanang bertanya. Aku juga menunggu jawaban.

" oh, yang duduk dekat aku tadi David, anak kelas tiga Nang " Aku mengangguk. Ternyata kakak kelas.,makanya gak ada yang kukenal.

" naksir kamu ya Kris, hehehehe? " kelakar Nanang di sambut tawa kami. Dan Kristin juga cerita kalau pemuda yang bernama David menaruh hati padanya.

"tros kamu terima? " tanya Gatot seraya sedikit memajukan badannya, segera ingin tahu dia.

" enggak kok tot, aku gak suka.. Tapi dia masih aja sering telpon juga main kesini.. Masak gak ditemui, kan gak enak ? "

" wahhh mental baja itu kris,.. kayak aku hehehe ! " kami kompak tertawa mendengar omongan Gatot tadi. Sambil sesekali kucuri pandangan ke arah Kristin, dan terkadang mata kami beradu. Sedetik.

Entahlah,..

Malam itu terasa lain dari malam malam ku sebelum nya. Sepertinya kembali ada perasaan tenang yang hadir di hati setelah sekian lama bergejolak. Ada rasa damai yang kembali menyeruak saat kulihat wajah gadis dihadapanku itu. Benar, rasa itu kembali datang dan aku sepertinya tak kuasa lagi menampiknya. Begitu menentramkam. Tapi entah,..

Tak kurasa waktu sudah pukul sembilan lebih saat kutengok jam dinding di ruang tamu,

"aku pulang dulu ya kris.. Udah malem gak enak sama orang tuamu " kulihat Gatot." udah Tot, ayo berdiri! "

" hehehehe" malah ketawa dia.

" he em.. Bentar ya " Kristin berdiri dan melangkah kedalam sebentar dan keluar sudah bersama perempuan paruh baya.

'kami pamit dulu bu, terima kasih" Aku mengajukan tangan.

"iya nak ati ati dijalan " Ucap beliau senyum seraya kemudian melepaskan jabat tanganku.

Yang lain juga bersalaman dan setelahnya perempuan itu yang pastinya Ibu Kristin kembali masuk. Kristin mengantarku ke depan pagar. Teman teman berjalan ke motornya.

Aku berbalik ketika tangan Kristin memegang sebentar tangan kiri ku. Dan menghadapkan tubuh padanya yang berjalan dibelakangku.

Tepat menatap wajahnya yang ayu. Mencoba menyisip di balik tatapan matanya. Ingin mencari sebuah kebenaran. Dan aku

sangat menikmati saat itu yang sudah lama pergi. Aku rindu saat saat seperti ini. Ketika mata saling beradu.

"al.. Makasih ya udah dateng, aku seneng banget malam ini, " Kristin tersenyum ." emm,... Kapan kamu balas surat ku?"

Pertanyaan Kristin membuat ku tertunduk sejenak, "kris...maaf, bukannya aku tak mau membalas surat mu.. Bukan aku gak peduli kris.., tapi aku masih perlu waktu lagi..Kamu paham kan maksudku? " Ku tatap lekat matanya. Kristin terdiam mendengar itu, sejenak tertunduk. Sepertinya mencoba memahami.

______________________

KRISTIN,..

JIKA RASA ITU DATANG LAGI, MENGETUK JENDELA HATIMU.

KATAKAN SAJA, BAHWA ENGKAU BAHAGIA MENYAMBUTNYA!. BILANG PADA CINTA ENGKAU INGIN MEMELUKNYA. ERAT DAN TULUS.

NAMUN JANGAN LUPA KAU UCAPKAN DENGAN LEMBUT DI TELINGA CINTA, KALAU ALDO MASIH BUTUH WAKTU.

IA TAK MAU PECAHAN PECAHAN HATINYA AKAN MELUKAI HATIMU. KATAKAN YA KRIS,..!

_____________Ig @djatisanyoto

27112o