Chereads / PONZ crew / Chapter 3 - [1] Putih Biru

Chapter 3 - [1] Putih Biru

Pagi itu aku mendengar suara jendela kamar tidurku yang dari nako terbuka. Aku sedikit memicingkan sebelah mata.

"bangun, sekolah!!" Suara perempuan menyibakan gorden biru tua dilantai atas kamar, ibuku.

Sebenarnya bukan suara Ibu dan gorden dibuka itu yang membangunkanku, tapi sorot tajam mentari yang menampar pelupuk mataku yang masih tertutup. Lelap!

Akupun bergegas bangun, melirik pada jam dinding hampir pukul enam. Sedikit menggerakkan tubuh dikasur dan mulai melipat sarung motif kotak kotak teman tidur yang menghangatkan tubuhku tadi malam. Lalu kuambil guling yang terlempar tanpa sengaja ke bawah kasur.

Kulihat ibu menata sprei kasur dan bantal yang bekas kuacak semalam.

Aku beranjak menuruni tangga gontai ke kamar mandi meninggalkan ibu yang masih menata tempat tidurku.

-------

"cepat berangkat, udah siang, jam berapa ini?" Suara ibu mengingat kan aku yang masih duduk santai di meja makan menghabiskan nasi pecel masakan ibu kesukaanku.

Iya, masakan ibuku memang enak, tiada duanya cocok dilidahku.

Kulihat sekilas Ayah juga udah bersiap brangkat ke kantor. Dia berdiri didepan mobil kijang warna biru tua seraya menunduk membuka pintu garasi. Ayahku bekerja disebuah perusahaan produsen bumbu masakan terkenal di Indonesia. Dan jabatan beliau lumayan waktu itu.

"buk berangkat dulu! " selepas kucium tangan ibu berpamitan , aku berjalan menuju garasi yang ada disamping rumah.

Tas sudah, sepatu, kaos kaki dan tali sudah kuikat , uang saku juga sudah kumasukkan saku celana.

BERANGKAT !!

-----

Aku sekolah di salah satu sekolah negeri favorit di kota itu, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1, jaraknya hampir 2 kilo dari rumah ke arah utara. Hari itu aku jalan kaki menyusuri jalan trotoar, melemaskan otot hehehehe . Kadang juga bawa sepeda angin phoenik hijau

Dari jauh sudah nampak gapura sekolah yang letaknya ditengah kota, kulihat hanya ada satu dua anak yang melewati Gerbang sekolah, "waduh udah telat nih!" dalam hatiku, kupercepat laju kaki setengah berlari.

Baru saja bayangan tubuhku melewati pagar depan sekolah, bel masuk berbunyi. Aku sedikit bergegas lagi menuju kelas yang ada di area tengah sekolah, depan lapangan basket.

Hari itu jam pertama waktunya pak wahyudi, guru bahasa inggris

Terkenal disiplin orangnya. Anak anak menyebutnya killer teacher.

Dia guru yang sangat disiplin, tidak boleh ada satupun kesalahan yang dilakukan siswa saat disekolah.

Bagus sih, itu memang cara beliau mendidik kami, muridnya agar menjadi pribadi yang baik, tapi aku adalah anak yang masih beranjak remaja. Pola pikir seperti itu bagi kami sangat tidak disukai, waktu itu.

Dan benar, baru saja aku masuk kelas, eh pak wahyudi udah menguntit dibelakang ku. Almost??!!!

"heh. Kamu.. Iya kamu! " pak wahyudi menunjukku dengan penggaris panjang dari kayu warna cokelat.

" waduhh" dalam hatiku sambil pura-pura tuli, dan plaaakkk!!! , penggaris kayu panjang cokelat itu menempel dibahu kiri.

"iya pak, saya" sambil menoleh, nyengir "ada apa pak?" tanyaku.

*jam brapa kok baru masuk, dari mana? " pak wahyudi bertanya .

" emm.. Kencing pak"jawabku sekenanya.

Beliau menggelengkan kepala. "sini sini,! "pak wahyudi menggiring ku kedepan kelas,

HAHAHAHA .. Suara riuh teman teman sekelas serentak menertawakanku dan mulai memerah telinga ku.  SIALAN!!

Dan benar.. Hukum harus ditegakkan

(berdiri depan papan tulis kayu hitam).

" SETRAP! " perintah beliau. Akupun bergeser berdiri depan kelas samping papan tulis kapur.

Jam pelajaran berlanjut dengan aku yang masih berdiri samping papan tulis dan jadi perhatian anak sekelas.

Aku cuma bisa kadang menundukkan kepala mengurangi rasa malu pada tatapan anak perempuan yang kadang melihatku sambil berbisik dengan rekan bangkunya.

Hampir satu jam aku berdiri sebelum akhirnya pak wahyudi menyuruhku kembali ke tempatku duduk dan memerintahkan mulai mengerjakan soal di papan tulis.

Tak lama,..TENG ETENG ETENG [SUARA BESI DIPUKUL]

Syukur lah,, lonceng dari besi itu berbunyi.

Yang lain berhamburan keluar kelas seperti singa lapar ke kantin. Tapi tidak denganku. Aku harus menyelesaikan tugas bahasa inggris dari pak wahyudi baru boleh istirahat.

NASIB!!!

"gak ke kantin ta"

"ayo al" dua suara itu hampir bersamaan menyebutkan namaku, Kutegakan kepala, dibelakang ku sudah ada Elisa dan Nita

"emm.. Gak sek, duluan aja"jawabku ragu sambil mulai meneruskan menulis tugas.

Elisa, teman sebangku Nita yang berbadan semampai itupun mulai berlalu dibelakang Nita yang masih mencuri pandang kepada ku, sepertinya,

Rachma Yuanita

Yahh.. Lekuk wajahnya yang hampir oval, dengan mata bulat hampir penuh dan rambut lebih sebahu, sedikit mengombak,telah mencuri perhatianku belakangan ini,aku mulai menaruh hati padanya!!

Dikelasku, Nita bisa dibilang the most beautiful girl. Iya, Banyak anak laki-laki yang menaruh pandangan padanya, kelas lain juga.

Tinggi badan hampir setelingaku, dengan postur yang proporsional. Enak aja diliat.

Serius!!!

Bahkan kakak kelas banyak yang terlihat menggodanya, bahkan ada yang titip surat ke Nita.

Ya pastilah ada perasaan gak suka lihat kelakuan kakak kelas, tapi aku kan bukan pacarnya, trus apa hakku melarangnya, hahahaha..

Aku terus terang suka sama senyumnya, ada tergores lesung pipi tipis diwajahnya, menambah cantik pesona gadis belia itu.

__________________________________________

"bisakah kamu cuma lewat?? Iya.. Lewat saja,

pasti mudah bagimu

tanpa mengalihkan pandanganku..

Kalau tak bisa juga tak apa. Cuma

Ingin tau .. Bukan permintaan "

---------------------------------------------------------------------1

Sebentar ya biar kuselesaikan dulu tugas bahasa Inggris ini,ditunggu pak wahyudi.

03112o