Chereads / think I'm 180 cm tall / Chapter 3 - part 3

Chapter 3 - part 3

waktu itu dua minggu lebih menjelang pembagian rapot kenaikan kelas dua di smp. seluruh siswa baru selesai melewati ujian yang tak pernah diinginkan akan kehadirannya.

yaitu UKK (ujian kenaikan kelas). pokoknya keluar ruang ujian gue bisa lihat seluruh kepala siswa pada ngebul.

dan entah gimana, tapi banyak yang bilang dengan gentle nya rafael beberapa hari kemudian ngajakin gue buat kenalan.

tapi gue malah kabur gitu aja.

ya iyalah siapa coba yang mau diajakin kenalan kalo dia kek begini.

"eh lo, yang lagi ngunyah seblak level lima kesini "

gue pada awalnya gak menghiraukan karena, di kantin tentunya banyak yang beli apa yang gue pesen, yaitu seblak.

so gue pada awalnya gak mau kegeeran.

jadi yaa gue dan kedua sahabat gue acuh-acuh aja. anteng makan lahh pokoknya.

"budek beneran dahhh looo!, lami almira...

kemari lo beliin gue tahu bulat sana "

sontak gue mengarahkan pandangan kesal dengan mata mendelik berani pada sosok rafael yang tepat duduk di meja sebelah dan lagi ketawa-ketiwi sama temen-temennya.

cihhh sok berani gue!

padahal dalam hati gue dah ketar-ketir gak karuan. orang dia anak pemilik sekolah gue lawan dikit, besoknya gue di depak dari sekolah.

"cepet sana beliin. ini gue nunggu lohhh"

rafael menatap jenaka lami, tapi tapi ia jelas-jelas mengatakan kata-kata penekanan. yang tak bisa di tolak.

huftttttt

terpaksa gue bangkit, mengesampingkan

seblak bu atik yang enaknya minta ampun.

dengan kesal gue menyodorkan tangan kanan dihadapan dia.

rafael menyeritkan dahinya,

nih anak kenapa?

rafael jadi ikut menumpukan tangannya diatas tangan lami. yang langsung lami tepis.

"ehhh, lo ngelunjak yee..lo nyuruh gue beliin tahu bulat gue nurut, iniiii apaan lo malah megang tangan gue, hidihhhh, gue minta duit lo buat beli tahunya. enak aja kalo pake duit gue." waw! hebat lami- hebat kamu nak. sudah bisa membentak rafael dan sok-sok an berani lawan dia hebat-hebat sekali.

oke lami, siapak kata-kata perpisahan untuk teman-teman. takutnya tar besok sudah harus pindah sekolah.

"hahaha....g....gue hahaha gue pikir lo mau dianterin gue" ucap rafa tertawa.

tawa rafael yang begitu ringan menyapa seluruh pendengaran dan atensi seisi kantin.

termasuk gue, yang natap rafael tertengun.

dia yang kata orang-orang anaknya angkuh, sombong, dan cuma ketawa karena hal-hal yang bernilai mahal itu,,,,rafael kan ?

harus kah gue berbangga hati?

dah jadi cewek yang berhasil bikin rafael ketawa padahal gue hanya sesondok semen basah.

ohhhh! ya tuhaann gue lemes.

"udah elah liatin gue nya, gue tau pesona gue sulit dienyah kan"

seketika badan yang tadinya lemas, tegak kembali. rasa diri ingin melayangkan bogeman kesayangan ke rahangnya yang sayangnya mulus itu jadi gak bisa gue nistakan.

"dahlah serah, sana lo beli sendiri aja.

gak ngurus lah gue"

gue kembali duduk dan makan seblak dengan tenang seolah melupakan hal tadi dan tak menghiraukan hati yang jelas berdetak lebih cepat.

bukan karena baper atau hidihh gue terpesona, jelasss yeee bukan ituuu....

gue deg-degan karena sekelebat pikiran tentang kekuasaan rafael di sekolah bikin

gue lagi-lagi sedikit takut sama dia.

bagosssssss! lami lo harus segera mengepak barang-barang dah pindah ke balik papan.

entah gimana tanpa disadari kantin yang sedari tadi hening karena hampir seluruhnya hanya menyimpan fokus pada kejadian barusan. tapi lebih banyak tatapan yang selaluuu saja ingin tahu perihal orang lain.

apalagi semua orang pasti bertanya-tanya. mengapa? kok bisa? lahhh?

seorang rafael ketawa gara-gara lami?

mereka selama ini deketan?

fixx inimah lami ngeguna-guna si rafael. ampe rafael jadi sedikit humble gitu.

hahhhh humble ? yang kek gitu dibilang humble? sebegitu buta-nya kak mereka ?

emang manusia-manusia kepo gak akan pernah kehabisan stok. pabrik-pabriknya sekali nyetok sampe ratusan lusin.

"ehh gimana kalo kita kenalan dulu aja. buat ngegantiin tahu bulat gue" usul rafael asal.

cihh...

e-eh iya yaa kami sebelumnya memang gak pernah berkenalan secara formal.

gue tau dia, yaa masa sih gak tau sama si anak pemilik sekolahan.

dan entah dari mana dia tahu nama gue?...

eummmm...apa mungkin karena gue ketua drama jadi dia kenal gue gitu? entahlahh...

"sinihhh mana tangan loooo!"

rafael menarik paksa tangan kanan lami.

tentunya lami tersentak dengan tindakan rafael, dan berusaha melepaskan tautan itu. lami gak suka menjadi perhatian orang-orang hanya karena seorang rafael, orang yang lami sedari dulu anggap ber-bahaya.

rafael tersenyum kecil lalu mulai mengayunkan tautan tangan itu ke atas dan kebawah seolah-olah mereka bersalaman.

ayolahhh sedari dulu lami berusaha menjauh dan sekeras mungkin menghindar agar tak pernah dipertemukan dengan rafael dan kawanan nya.

bahkan sedari taman kanak-kanak.

"tatap gue dong. lo kan lagi gue ajak bicara. oke kenalin gue rafael ravilian dan lo itu lami almira, ya kan? "

gue hanya mengangguk, meski tak sama sekali memusatkan tatapan pada orang aneh didepan gue ini.

"gue janji, dua minggu kemudian kita bakal jadian. kalo kuat sampe kita nikah.

gimana?, otteyo?, kumaha?"

otteyo : bahasa korea yang artinya bagaimana.

kumaha: bahasa sunda yang artinya bagaimana.

sumpah!, rafael ini bikin gue selalu was-was karena dia itu aneh!.

plisss dahhh hihhhhhh...

merinding gue.

lami menggelengkan kepalanya kuat. lalu menyentak tautan tangan yang masih belum terlepas itu dan segera berlari keluar dari area kantin.

rafael yang sudah menduga akan sikap lami tadi, hanya tersenyum kecil lalu kembali duduk dengan teman-temannya.

hendery dan somi tanpa banyak bicara menyusul kepergian lami.

dari dunia menuju akhirat, karena mereka sahabat sehidup-semati.

hidihhhh mitttt-amitt lami masih mau ngerasain gimana punya anak sama jisung nct.

kantin sma ini menggunakan sistem pesan bayar langsung saat itu juga di kasir. jadi jangan khawatir jika mereka meninggalkan begitu saja makanan yang tadinya belum habis itu tanpa membayar.

yaa gilaa ajaa...

tar bisa-bisa besok ada headline news di portal-portal berita kek gini.

HENDERY RIONALD, TERTANGKAP BASAH TAK MEMBAYAR JAJANANNYA DI KANTIN. IBU PEMILIK KANTIN MERASA DIRUGIKAN.

INI BERITA SELENGKAPNYA.

hancurrrrr sudah pamor hendery.

pokoknya sejak hari itu rafael selalu berusaha menjahili lami almira.

tak tahu juga kenapa?.

tapi sifat awal rafael yang dikenal lami itu...rafael anak yang sok tsundere.

tsundere : sifat pura-pura tak peduli dan dingin walau dalam hatinya hangat dan sangat peduli. orang yang bersifat tsundere tak mau memperlihatkan kebaikannya secara terang-terangan.

yaaa gitulah sok tsundere tapi cahaya dari matanya jelas-jelas kelihatan peduli pake banget.

hilihhhh ini nihhh yang namanya tak bisa belajar dari oppa-oppa tsundere drama korea dan gak bisa mempraktekannya demi kelihatan cool, cihhh sok keren.