Chereads / The Messed / Chapter 5 - Part 3

Chapter 5 - Part 3

"Mimpi adalah bagian dari hidup...

Dan ia adalah bagian dari mimpiku...

Bagian dari hidupku...

Alfa & Omega"

#####

"Aku yakin 100%  tidak, bahkan 1000% kalau Alezeo menyukaimu Letta!" Amanda mengucapkannya dengan penuh semangat sehingga perhatian tertuju padaku lagi. 

"Amanda tolonglah kecilkan suaramu, lagipula mustahil sekali si murid pertukaran pelajar itu menyukaiku. Kami baru bertemu 2x." ucapku sambil mengingat pertemuan pertama kami. Bahkan kalau dipikir pikir saat itu bicara saja tidak, bagaimana itu bisa dianggap sebagai pertemuan?

"Letta berhentilah memanggilnya 'murid pertukaran pelajar' ia itu namanya ALEZEO. Lagipula bagaimana aku tidak berpikir kalau dia tidak menyukaimu mendengar dari apa yang kau ceritakan tadi." ucap Manda dengan nada penekanan pada nama murid pertukaran pelajar itu.

Flashback on

"Bagaimana kemarin kau bisa menolongku?" tanyaku sangat pernasaran

Alezeo tetap memasang wajah datar dengan tatapan dinginnya lalu maju menghampiriku. Ia menatapku dengan serius, dan tanpa sadar aku juga terdiam membalas tatapannya. Mata birunya yang indah dan jernih terbingkai oleh kacamata hitam yang ia pakai. Benar kata orang-orang kalau ia sangat tam,-.

"Karena aku selalu tahu tentang dirimu termasuk apa yang kau perlukan." ucapnya tepat di depan wajahku yang membuat kesadaranku kembali.

"Kau gila!" balasku sambil menunjuk kearahnya. Sungguh aku tak percaya ini! Bagaimana mungkin ia tahu semua tentang diriku dan apa yang kuperlukan? Apakah ia stalker? Memikirkannya saja membuatku ngeri sendiri. Bagaimana tidak, kami bahkan tidak pernah bertemu sebelumnya. Aku semakin yakin kalau Alezeo itu gila. Kita semua telah tertipu oleh wajahnya yang tampan!

Flashback off

Mungkin kalau dipikir-pikir Manda juga sedikit benar jika Alezeo menyukaiku. Ralat mungkin sedikit tertarik padaku. Seharusnya ia tidak tahu apa-apa tentangku karena kita tidak saling mengenal. Apakah ia mencari tahu tentangku?

Astaga aku harus segera menghentikan pikiran konyol ini! Itu sangat mustahil!

#####

Knock knock....

"Siapa disana?" tanyaku entah pada siapa yang mengetuk jendela kamarku. Melupakan rasa takutku karena ini sudah tengah malam dan ada yang mengetuk jendela dari lantai 3, aku bangun dan membuka jendela tersebut.

"Surat?" gumamku ketika melihat ada surat yang diselipkan di jendela. Aku segera menutup jendela karena angin malam yang lebih dingin daripada biasanya dan membaca surat tersebut.

To: -l

Remember me

Apa-apaan isi surat itu! Bahkan nama pengirimpun tidak ada. Kali ini aku merasa benar benar seperti sedang diawasi dari jauh.

Mengabaikan surat itu aku membuangnya lalu bergegas kembali ke tempat tidur hingga terlelap lalu memimpikan hal yang sama, tanpa sadar ada sepasang mata mengawasiku dari kejauhan.

Keesokan harinya...

"Ma'am, apakah kau yakin semalam tidak ada yang masuk ke kamarku?" tanyaku untuk memastikan sekali lagi bahwa tidak ada seorangpun masuk ke kamarku.

"Tentu saja, kau tahu sendiri penjagaan disini ketat. Apakah ada barangmu yang hilang?"

"Tidak ada." jawabku pasrah. Lagipula tidak mungkin aku bilang padanya kalau aku membuang surat aneh dan esoknya surat itu ada lagi dimejaku. Apakah begini rasanya menjadi kpop idol yang memiliki sasaeng fans?

#####

"Jadi kalian semua akan berpasangan sesuai nomor urut kalian. Materi sesuai yang saya beri dan batas waktu mengerjakan sampai minggu depan. Saya harap tidak ada yang terlambat!" jelas Mr. Ken panjang lebar di depan kelas. Aku tidak tahu ini kebetulan atau apapun itu, yang jelas saat ini aku berpasangan dengan Alezeo! Sungguh aku tak mengharapkan apapun lagi darinya.

Dengan malas-malasan aku menghampirinya yang sudah duduk di kursi yang disediakan dan berkata, "kurasa lebih mudah membuat essay daripada makalah."

"Dan kurasa kau masih belum mengingatku." balasnya dengan mengatakan hal diluar topik.

"Mengapa aku harus mengingatmu." jawabku seolah-olah itu bukanlah hal yang penting hingga tiba-tiba aku teringat surat itu, "apakah itu kau?" tanyaku dengan yakin kalau laki-laki dihadapanku inilah yang mengirimku surat tersebut.

Entah apa yang menarik, Alezeo melepaskan kacamatanya dan tersenyum sambil menatap mataku lalu berkata, "kau orang yang cepat tanggap rupanya."

"Bagaimana kau tau kamarku? Sepertinya kau memang benar-benar stalker! Apakah kau tidak ada kegiatan lain selain membuntutiku?!"  tanyaku sedikit ngeri. Bagaimana jika ia memang benar stalker?

Tring... tring...

Alezeo berdiri mengambil tasnya dan berkata, "setelah kelas berakhir kita kerjakan proyek di perpustakaan." setelahnya ia pergi tanpa menjawab pertanyaanku.

Ia pikir siapa dirinya? Seenaknya sendiri tanpa menanyakan pendapatku. Demi apapun setelah ini aku berharap orang itu tidak mengambil kelas yang sama lagi denganku!

Disaat aku sedang merutuki manusia yang paling menyebalkan itu, tiba-tiba ada pesan dari nomor yang tak kukenal masuk

+61xxxxxx

(Come or die)

Aku tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Terkejut? Bingung? Takut? Semua campur aduk menjadi satu. Siapa lagi orang asing ini yang memerintahku seenaknya? Dengan menyingkirkan segala pikiran negatif yang ada dikepalaku, aku menganggap itu pesan dari orang iseng lalu memblokir nomor tersebut.

+61xxxxxxx

(Orchid rd no 11, 7pm)

Sepertinya seorang psychopath yang mengirimiku pesan itu. Dia bahkan menggunakan nomor lainnya untuk menyuruhku datang. Aku bergelut dalam pikiranku apakah aku harus datang atau tidak. Aku juga tidak mungkin memberitahu Manda tentang hal ini, ia sebelumnya bilang padaku jika deadline semua tugasnya hari ini. Sungguh kurasa hari ini aku sangat sial!

#####

Udara dingin menusuk kulitku yang sudah terbungkus jaket tebal. Aku tidak menyangka jalanan disini akan begitu sepi padahal ini belum terlalu malam. Aku sedikit berlari ke halte untuk menunggu bus selanjutnya dengan perasaan yang tidak enak.

Aku membuka ponselku dan melihat Manda belum membaca pesanku. Dengan niatan ingin mengganggunya mengerjakan tugas, aku membuka kameraku dan mengirimi foto selfiku.

Waitt...

Aku ketakutan setengah mati saat menyadari ada 3 pasang mata menatapku dengan menyala-nyala. Dengan sigap aku mengambil tasku dan lari sekencang mungkin mencari keramaian di dekat sini.

Sungguh sialnya aku hari ini!

Disaat bus 5 menit lagi tiba, aku harus berlari karena dikejar oleh 3 mahluk yang sangat cepat, bahkan aku tidak tahu itu apa.

Sekarang mahluk itu sudah di depanku! Mereka semua sengaja menjebakku agar aku berlari menuju jalan buntu. Sungguh ini seperti film-film yang pernah kutonton sebelumnya. Seharusnya disaat seperti ini ada seseorang datang menolongku. Benar, hidup tak seindah film!

"Kau sendiri yang memilih die anak manis." ucapnya dengan menyeringai dan menunjukkan taringnya yang terlihat tajam.

Aku teringat dengan pesan aneh itu. Jadi ini semua sungguhan? Bukan orang iseng yang salah kirim?

Sungguh aku merasa seperti di dalam film saat ini. Aku benar-benar berharap bahwa disini ada kamera tersembunyi untuk membuat content dan ini semua tidaklah nyata.

"Semua manusia terutama pembunuh sepertimu memang pantas mati." kata salah satu dari ketiga mahluk atau mungkin vampir(?) tersebut.

Dengan gerakan yang sangat cepat salah satu diantara mereka sudah menahanku lalu mendekati leherku dan mulai menancapkan taring-taringnya yang sangat tajam.

"Tidak ada lagi darah dari pembunuh itu." itulah kata-kata terakhir yang kudengar sebelum aku kehilangan kesadaran.

#####

TBC

JANGAN LUPA VOMENT Y GAIS!!!

SEJAUH INI KALIAN SUKA BAGIAN YANG MANA?

LEBIH SUKA GENRENYA CONDONG KE ROMANCE OR BAKU HANTAM?