Luci lebih memilih memundurkan tubuhnya dan tidak membalas ciuman dari Spider. Terlalu banyak pertimbangan yang dia pikirkan saat ini juga.
Sementara Spider sendiri seperti dicampakkan. Ketika melihat tubuh Luci yang menjauh dan mundur, Spider menghela napas dan tidak bisa berbuat apa-apa. Di dalam hatinya sendiri Spider telah merasa kalah telak. 'Kacau sudah, Bee tidak menyukaiku.'
'Aku rasa ini tidak benar, entah kenapa.' Hanya itu yang berada di dalam pikiran Luci saat ini juga. Namun meski begitu, Luci tetap memendam rasa yang membuncah di dalam hatinya. Spider telah mencium bibirnya, dan itu sama persis dengan apa yang dia harapkan jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam.
Luci duduk dengan tegak, sembari memandang ke depan, pada sela di antara pengemudi yang masih mengenakan earphone. Luci mengernyit kala menemukan hal tersebut.
Spider sendiri bersiap untuk mencari alasan, atas ciuman yang jelas-jelas sudah terdeteksi maksudnya itu. "Eh, Bee, itu…"