Evan dan juga Luci duduk bersebelahan di ruang tamu. Setelah kejadian Evan tanpa busana beberapa saat yang lalu, keduanya menjadi sangat canggung. Tapi kini Evan sudah mengenakan baju lengkap yang terdiri dari kaos yang disediakan oleh Luci serta celana yang dipakai oleh CEO itu kemarin sore.
"Nenekku keterlaluan ya? Harusnya dia membekaliku baju ganti sebelum mengurungku. Ha – haha- ha." Tawa Evan begitu kering dan tak bertenaga. Di dalam pikirannya sendiri Evan bergelut dengan barbagai macam pemikiran dan kemungkinan.
'Apa dia tadi melihat 'milikku'? Apa dia pikir badanku cukup seksi? Tapi jika dia berpikir badanku seksi pasti wajahnya tidak cemberut begitu.'
Evan menelengkan kepala demi memeriksa Luci yang masih memalingkan muka. Sementara di depan mereka, TV menyala dan menunjukkan siara gossip para selebriti. Ponsel milik Luci sudah di-charger dan diletakkan pada meja tak jauh dari TV.