Seorang pria kepala tiga sedang bergegas menuju tempat kerjanya dengan penuh tergesa-gesa.
Ia sangat berharap hari ini adalah hari keberuntungannya. Tidak seperti hari lalu yang sangat sial baginya. Dikarena kan terlambat karena harus mengurusi kedua anaknya - lagi.
Anthony sama sekali tidak mengeluh sedikit pun, karena anaknya adalah anugerah terindah yang sekarang ia miliki.
Karena cuma kedua anaknya yang mengisi kekosongan dalam hidupnya saat ini.
Mengenai sang ibu dari anak-anaknya yang sudah pergi dahulu menuju surga yang dikarena kan penyakit yang sudah lama di deritanya.
Ah, sedikit cerita mengenai kehidupan Anthony yang dijalaninya saat ini.
Mari kita pikirkan, apakah Anthony akan terlambat ke kantor nya lagi? Atau Dewi Fortuna akan menyelamatkan nya hari ini?
•••
Ia berlari kecil, karena harus menaiki tangga. Saat itu lift sedang dalam masa perbaikan. Ya, mau tidak mau.
Setelah sampai tempat yang biasa nya ia singgahi. Ia terus berdoa di dalam hati agar para atasannya tidak memarahi dia seperti kemarin.
Dan, akhirnya.
Ia selamat. Alias ia tidak terlambat.
Hatinya sangat senang dengan ini.
Ia langsung duduk di tempat yang biasanya, langsung menaruh tas kerjanya dan membukanya sembari menarik beberapa kertas disana.
Ia langsung mengetikkan kata-kata promosi, karena ia bekerja di salah satu studio musik. Dan, ia kebetulan bertugas sebagai bagian dari promosi, disana.
"Syukurlah, tidak terlambat lagi".
"Saya sangat senang dengan kemajuan ini". Ucap atasannya kepada Anthony
"Ah, terimakasih pak. Saya akan mencoba semaksimal mungkin agar tidak terlambat seperti hari-hari sebelumnya". Anthony tersenyum ramah ke-arah atasannya
"Baiklah. Kemungkinan, besok kau akan pindah".
"Pindah?". Anthony bertanya kepadanya
"Ya, ke-bagian songwritter. Karena ada yang mengundurkan diri dari sana. Dan, saya memilih kamu untuk menggantikannya. Saya sudah dari lama ingin memindahkan kamu dari bagian promosi namun dari bagian songwritter semua nya penuh".
"Mungkin saat ini Dewi Fortuna ada dipihakmu, Anthony". Jelas atasannya yang membuat Anthony senang tak terkira
"Terimakasih banyak, pak".
"Terimakasih sudah mempercayai saya". Balas Anthony sambil menjabat kedua tangan sang atasan
"Sama-sama, saya pergi dulu. Permisi". Kata sang atasan kepada Anthony tetapi tidak membuatnya berhenti tersenyum malah tertawa kegirangan
•••
Ia sangat senang sekali akan hal yang baru saja terjadi. Sudah lama sekali, ia menunggu kejadian ini. Tapi, baru saat ini terkabulkan doanya.
Walaupun sudah 2050, Anthony tetap sangat senang sekali menerima pekerjaan ini. Disaat yang lain sibuk membuat robot dan sebagainya.
Berita yang baru saja Anthony dengar adalah berita yang paling berharga.
Anthony harap anak-anaknya turut bahagia akan ini.