Chereads / Gelora Gairah [R18+!] / Chapter 122 - Jumat Tanggal Tiga Belas di Padang Harta I 

Chapter 122 - Jumat Tanggal Tiga Belas di Padang Harta I 

Vivadhi Ranata dengan santainya rebahan di atas matras sambil sekaligus menggarap liang cinta milik lima orang wanita cantik yang telah menjadi kekasihnya di saat yang bersamaan.

Faladhina Kiseki duduk menunggangi selangkangan Vivadhi Ranata, misil iskandar sang lelaki yang sudah berdiri dengan begitu tegak dan keras dengan begitu mudahnya masuk melesak dan menghujam dengan begitu dalam ke bagian paling pribadi dari liang cinta sang gadis.

Sementara itu, Myradhia Chikane dengan penuh hasrat menunggangi wajah tampan Vivadhi Ranata dan membiarkan lidah panas nan nakal sang lekaki untuk menari - nari dengan begitu liar di dalam cengkraman liang cinta sang gadis yang sudah menjadi begitu basah dan panas menyemburkan cairan nektar cintanya yang begitu kental dan hangat penuh akan aroma semerbak khas seorang wanita birahi.

Di saat yang bersamaan, si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya masing - masing menduduki sebelah kiri dan kanan tubuh Vivadhi Ranata.

Dua saudari gadis kembar tersebut masing menunggangi sebelah tangan Vivadhi Ranata, dimana Nadhine Aisyah menduduki sebelah kanan sementara Nadhine Alisya menduduki tangan kiri sang lelaki.

Jari - jemari Vivadhi Ranata dengan begitu lincah dan terampil masuk serta mempermainkan liang cinta kedua orang gadis kembar tersebut yang dengan begitu riang menerima segala apa yang diberikan oleh sang lelaki.

Hal ini dapat terlihat dari betapa beceknya selangkangan Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang dengan tanpa henti - hentinya menyemburkan nektar cinta penuh kehangatan bagaikan bendungan bocor yang meluberkan segala isinya, di aduk - aduk oleh keliaran jari - jemari Vivadhi Ranata dengan penuh keliaran.

Dan terakhir, Saladhina Olivia duduk sambil membuka lebar - lebar kedua pelah kakinya yang putih pualam nan mulus tersebut, mengangkangkan lembah selangkangannya yang terpamerkan dengan segala keindahan yang dimiliki oleh dirinya.

Liang cinta Saladhina Olivia yang terbuka dengan lebar tanpa pertahanan satu lapis pun itu kemudian dirogol oleh jari jemari dari kedua kaki Vivadhi Ranata.

Sang lelaki dengan begitu ahli menggunakan jari jemari kaki kirinya untuk menggesek - gesek bibir liang cinta Saladhina Olivia dengan ibu jarinya menggasak mutiara merah muda yang bertahta di atas dua helai pintu gerbang suci milik sang gadis.

Sementara itu, jari - jemari kaki kanan Vivadhi Ranata dengan begitu penuh kelihaian masuk menyusup ke dalam lubang depan dan belakang milik Saladhina Olivia.

Ibu jari dan jari telunjuk kaki kanan Vivadhi Ranata masuk menyerbu ke dalam liang cinta milik Saladhina Olivia, walau pun tak mampu masuk dengan begitu dalam karena pendeknya ukuran jari jemari tersebut, namun ukuran lebar mereka lebih dari cukup untuk mereganggkan otot - otot di pinggir liang cinta sang gadis dan merangsang titik - titik seksual di sepanjang pinggiran lubang kenikmatan milik gadis penyihir tersebut.

Sementara itu, ketiga jari - jari kaki kanan Vivadhi Ranata yang lain dengan nakal mengusap - usap dan menggoda bibir lubang pantat Saladhina Olivia yang tek pelak langsung membuka dan menutup, berkedut - kedut bagaikan bayi burung yang bercuap - cuap minta untuk disuapi oleh induknya.

Saladhina Olivia cuma bisa pasrah membiarkan lubang depan mau pun belakangnya dipermainkan oleh jari - jemari kaki sang lelaki yang meski pun tidak bisa masuk terlalu dalam karena ukuran jarinya yang pendek, namun rangsangan yang mereka berikan adalah lebih dari cukup untuk membuat sekujur tubuh sang gadis menggelinjang dengan hebat penuh hasrat birahi.

Dan begitu lah cara Vivadhi Ranata menghabiskan paruh malam yang terakhir hingga fajar akan menyingsing.

Setiap kali sang lelaki memuncratkan susu putih hangat nan kental penuh kenikmatan di bagian terdalam dari liang cinta gadis cantik yang sedang menunggangi selangkangannya, maka dengan tertib para wanita kekasih hati sang lelaki akan bertukar posisi dan silih berganti menikmati misil iskandar sang pria secara bergiliran.

Setelah masing - masing wanita kekasih hatinya telah mendapatkan jatah asupan madu putih hangat Vivadhi Ranata, sang lelaki yang akhirnya juga sudah mencapai batasnya memutuskan untuk beristirahat dan tidur sejenak hingga matahari terbit.

Sementara Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, Saladhina Olivia serta si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya semuanya juga sudah K O setelah tubuh bugil nan indah mereka digarap dengan tanpa henti semalam suntuk oleh sang lelaki.

Bahkan meski pun evolusi mereka semua masing - masing sudah kembali naik satu tingkat, namun tetap saja rasa lelah luar biasa yang menerpa jiwa dan raga para wanita cantik yang telah diguyur habis - habisan dengan gelombang demi gelombang kenikmatan yang begitu ganas tersebut tak mampu dipulihkan dengan segera bahkan meski pun mereka mendapatkan dukungan asupan energi dari formasi magis yang telah dibuat oleh sang lelaki sebelum mereka berenam melakukan hubungan intim semalam suntuk.

Terkait dengan formasi magis tersebut, semua spirit stone yang telah disusun di sana sini hingga membentuk Formasi Pengumpul Energi sudah berubah menjadi bongkahan pasir putih setelah energi yang terkandung di dalam spirit stone - spirit stone tersebut sudah habis terkuras.

Vivadhi Ranata dan kelima orang wanita kekasih hatinya telah menyedot habis - habisan setiap tetes dari energi spiritual yang terkumpul di dalam Formasi Pengumpul Energi selama mereka berenam asyik mengadu kenikmatan satu sama lain.

Konsumsi energi yang luar biasa banyaknya tersebut adalah sangat sepadan dengan hasil yang didapatkan.

Hanya dalam satu malam saja, mereka semua berhasil naik tingkat dalam evolusi mereka masing - masing sebanyak satu tingkat, bahkan si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang memiliki tingkatan evolusi paling rendah mampu naik tingkat sebanyak dua kali.

Vivadhi Ranata kini sudah berada di Tahap Evolusi Elite Tingkat Sembilan, yang setara dengan Kultivator Ranah Spirit Lord Tingkat Akhir.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane masing - masing sudah menapak di Tahap Evolusi Elite Tingkat Empat, yang setara dengan Kultivator Ranah Nascent Soul Tingkat Awal.

Sementara pasangan kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya telah mampu naik hingga ke Tahap Evolusi Elite Tingkat Tiga, yang setara dengan Kultivator Ranah Golden Core Tingkat Akhir.

Dan terakhir, Saladhina Olivia telah naik ke Tahap Evolusi Elite Tingkat Lima, yang setara dengan Kultivator Ranah Nascent Soul Tingkat Menengah.

Ketika sang gadis terbangun keesokan harinya setelah matahari telah cukup lama terbit, Saladhina Olivia membelalakkan matanya dengan begitu takjub ketika sang gadis mendapati betapa cepat dirinya mampu naik tingkat sebanyak lima kali hanya dalam waktu kurang dari dua hari sejak dirinya bertemu dengan Vivadhi Ranata dan memberikan kesucian yang telah dijaganya selama tiga puluh tahun kepada sang lelaki....