Gu Youli tiba-tiba menatap Gu Hongfei dengan tatapan yang sangat tajam, ia seperti tembakan pisau yang menancap ketika berkata dengan nada tinggi, "Beraninya kamu!"
Seketika wajah Gu Hongfei langsung tercengang, dan tangannya yang bersiap untuk menampar Gu Youli langsung membeku di udara.
Gu Youli terlalu malas untuk menghadapi mereka lagi, ia pun menepuk-nepuk roknya dan bergegas untuk pergi.
Wajah Gu Hongfei memucat. Ia seperti bertemu hantu. Entah kenapa ia merasa takut dengan gadis sialan itu. Dan entah kenapa ia juga tiba-tiba terdiam karena teriakan gadis sialan itu. Seharusnya ia tidak bersikap seperti ini.
Benar-benar memalukan! Batin Gu Hongfei.
Sebenarnya Gu Hongfei ingin menunjukkan dirinya adalah pria yang jantan di depan Yang Mengshan, namun tindakannya terhenti karena sikap Gu Youli yang seperti itu padanya.
Di kehidupan yang sebelumnya, karena Gu Youli lengah ia ditahan supaya tidak pergi dan didorong hingga membuatnya terjatuh. Tetapi di kehidupannya yang sekarang Gu Youli diperlalukan sampai seperti ini dan kejadian ini membuatnya mengingat lagi mimpi buruk yang paling mengerikan saat itu.
Seketika wajah Gu Youli tampak sangat pucat, seluruh tubuhnya gemetar hebat, ia merasa tidak berdaya dan sangat putus asa. Bagaimana ini? Bagaimana? Apakah nasib Gu Youli akan seperti dulu? Apa sampai di sini saja? Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya.
Gu Youli tidak bisa berhenti memikirkannya. Kakinya goyah dan terbentur sesuatu. Ia pun langsung terduduk. Gu Youli berteriak tanpa sadar. Dan tanpa sadar juga ia memegang pada leher seorang pria.
Dari arah samping, Gu Youli diam-diam melihat wajah pria itu. Kemudian ia pun langsung menurunkan tangannya, dan bergegas melangkah mundur.
Brak!
Dengan suara keras, kepala belakang Gu Youli terbentur kaca yang ada pada jendela.
Gu Youli pun berteriak lagi. Ia menutupi kepalanya yang terbentur dengan tangannya yang kecil, napasnya tampak tersendat karena menahan rasa sakit akibat terbentur.
Tetapi pria misterius yang sangat tampan bagaikan seorang dewa itu malah menatapnya dengan ekspresi yang biasa-biasa saja. Jari-jari tangannya yang panjang dan kurus terulur untuk mengangkat tangan Gu Youli dan membantu Gu Youli untuk berdiri.
Melihat tindakan pria itu, Gu Youli pun terkejut sekaligus merasa sangat malu. Seketika wajahnya pun langsung berubah menjadi merah, "Maaf, maaf."
Gu Youli berdiri dan hampir terpental mengikuti kekuatan pria itu. Namun, Gu Youli mengenakan rok sifon putih hari ini. Begitu ia bangun, ia menemukan bahwa roknya telah tersangkut pada ritsleting di saku samping celana militer pria itu.
Seketika Gu Youli berteriak pelan, ketika ia berdiri ritsleting pria itu telah merobek roknya. Gu Youli pun bingung. Wajahnya langsung tampak sangat pucat. Kemudian ia pun berjongkok sambil menundukkan kepalanya.
Yang Mengshan sangat membenci Gu Youli, karena ia tidak bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membalas dendam pada Gu Youli. Namun, Yang Mengshan tersenyum dingin di dalam hatinya, kemudian ia pun bergegas maju dan meraih lengan Gu Youli.
Wajah Yang Mengshan tampak cemas, kemudian ia pun bertanya dengan khawatir kepada Gu Youli, "Kakak, kamu tadi terjatuh? Apakah kamu terluka? Sini aku lihat…"
Gu Youli tiba-tiba ditarik dengan keras oleh Yang Mengshan, tubuhnya tiba-tiba mundur tanpa sadar. Roknya yang tersangkut ritsleting pria itu pun langsung berbunyi 'krek' dan seketika roknya robek.
Kaki kecil yang putih dan lembut tersingkap di depan banyak orang. Karena robeknya terlalu tinggi, sehingga semua orang yang ada di sana bisa melihat sudut celana dalam Gu Youli yang berwarna pink.
Adegan yang dilakukan Yang Mengshan ini hampir membuat Gu Hongfei dan pelayan pria di kedai kopi terpana.
"Aaaa…" Gu Youli berteriak sangat kaget. Kemudian ia dengan cepat mengangkat tasnya untuk menutupi roknya yang sobek.
Gu Youli sedikit bertingkah aneh, dalam hati ia merasa sangat malu. Saat ini, pria yang sejak tadi bersikap sangat dingin itu langsung berdiri dengan anggun.
Kemudian pria itu pun mengangkat tangannya seperti sedang melakukan trik sulap. Ia menarik taplak meja tanpa memindahkan cangkir kopi dan vas bunga yang ada di atas meja.
Pria itu menarik taplak meja dan dengan cepat mengikatkan taplak itu ke pinggang Gu Youli. Tindakannya penuh dengan aura yang anggun.
Gu Youli merasakan jantungnya berdetak kencang dan seketika wajahnya juga tampak memerah. Kemudian ia dengan cepat mencengkeram taplak meja yang melilit di pinggangnya.