Tetapi pria ini benar-benar tampan. Baik di kehidupan Gu Youli yang sebelumnya, maupun di kehidupannya yang sekarang, pria paling tampan yang pernah ditemui Gu Youli adalah Zhao Mingcheng.
Tetapi setelah melihat pria yang ada di depan Gu Youli saat ini, ketampanan Zhao Mingcheng tidak ada seper sepuluhnya dari pria ini.
Fitur wajahnya yang sangat indah, setiap lekukan di wajahnya terlihat luar biasa. Wajah tampan itu seperti gambaran jiwa yang nyata. Yang paling menakjubkan adalah ada tahi lalat kecil di antara alis pria itu.
Pria itu mengingatkan akan puisi yang berbunyi, 'Pemuda tampan itu indah seperti batu giok, di mana tidak ada tandingannya di dunia ini'.
Meskipun pria ini hanya mengenakan kaos kasual putih, celana kasual kamuflase hijau militer, dan mengenakan sepatu bot tentara hitam dengan sol tebal.
Namun pria ini terlihat seperti mengenakan jubah putih polos, ia akan menjadi seperti Dewa yang terisolasi dari dunia. Ia tampak begitu suci sehingga tidak ada seorang pun yang berani memikirkannya dan menghujatnya.
Dalam sekejap, di benak Gu Youli tiba-tiba muncul dua wajah seorang pria yang tampan. Tiba-tiba kedua wajah itu bergantian saling tumpang tindih.
Gu Youli tiba-tiba teringat pria yang ia lihat sebelum ia mengalami kematiannya. Saat itu, kedua matanya setengah terbuka sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas.
Gu Youli sepertinya belum pernah melihat pria yang memiliki tahi lalat kecil. Tapi kedua pria itu terlihat seperti, mirip...
Tiba-tiba Gu Youli membuka matanya lebar-lebar, ia hampir menjerit tanpa alasan. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa sedikit kesal.
Jika mereka benar-benar orang yang sama, pria itu akan melihat adegan Gu Youli yang paling menyedihkan, kejam dan dingin.
Meskipun itu adalah masalah kehidupan sebelumnya, tapi sampai saat ini Gu Youli masih merasa sangat malu. Kemudian Gu Youli memanggil pelayan untuk membayar dan segera pergi dari tempat itu.
Namun ketika Gu Youli berdiri dan hendak berbalik, sebelum melangkah tiba-tiba ia melihat ke arah pintu kafe yang terbuka. Dan tidak lama kemudian dua wanita bersama dengan seorang pria masuk ke dalam kafe.
Pria itu sangat tampan usianya sekitar 20 tahunan. Rambutnya pendek dengan wajah yang tampan serta tubuhnya sangat proporsional.
Kedua gadis itu berusia sekitar tujuh belas atau delapan belas tahun. Salah satu dari gadis itu mengenakan pakaian olahraga dengan rambut diikat di belakang seperti ekor kuda, rambutnya bergerak sesuai dengan gerakan badannya. Ia terlihat masih muda dan penuh semangat.
Gadis yang satunya lagi mengenakan gaun berwarna merah muda dengan rambut lurus sebahu. Ia mengenakan bando yang juga berwarna merah muda yang sama di kepalanya. Kulitnya putih seperti salju dan matanya seperti bintang. Ia terlihat sempurna seperti malaikat yang jatuh ke dalam debu.
Mereka bertiga datang sambil tertawa dan berbicara. Gu Youli melihat dari dekat. Bukankah pria ini Gu Hongfei? Bukankah gadis yang berpakaian olahraga itu Gu Huijun? Bukankah seorang gadis yang mengenakan gaun tanpa lengan berwarna pink itu Yang Mengshan?
Gu Youli sama sekali tidak menyangka ternyata ia bertemu mereka di sini. Dulu, mereka datang ke Jingcheng untuk berwisata, tapi sepertinya mereka belum pernah ke tempat ini.
Di kehidupanku yang sekarang ini, bagaimana bisa bertemu dengan mereka di sini? Batin Gu Youli.
Ketika melihat Gu Youli yang juga berada di dalam kafe itu, mereka bertiga terlihat sangat kaget. Salah satu yang paling terkejut adalah Yang Mengshan. Baginya, dunia ini terasa sempit.
Gu Huijun tidak tahu bahwa saat ini Yang Mengshan dan Gu Youli sedang berselisih. Secara kebetulan Gu Huijian bertemu dengan Gu Youli.
Kemudian Gu Huijian pun pergi mendekati Gu Youli sambil tersenyum, dan memegang lengan Gu Youli dengan penuh kasih sayang, "Youli, kebetulan sekali, bagaimana kamu bisa berada di sini?"
Gu Youli tersenyum dengan acuh tak acuh, lalu mendorong tangan Gu Huijian ke samping dan bertanya, "Datang mungkin ada keperluan?"
Gu Huijun turut andil dalam membunuh Gu Youli di kehidupan sebelumnya, sehingga Gu Youli tidak ingin bersikap baik kepada Gu Huijian. Ia menyapa dengan dingin dan setelah itu ia pun bersiap untuk pergi.
Dalam kejadian ini, Gu Youli tidak melirik Yang Mengshan sedikitpun. Gu Huijun melihat ekspresi wajah Gu Youli ada yang terlihat sedikit tidak beres.
Sikap Gu Youli sangat dingin, bahkan sangat berbeda seperti biasanya yang selalu bersikap sebagai kakak yang lembut dan baik hati.
Melihat sikap Gu Youli yang seperti itu, Gu Huijian pun merasa sedikit marah. Yang Mengshan sangat mengerti bagaimana keadaan saat ini.
Kemudian Yang Mengshan pun mengambil kesempatan untuk menabur perselisihan, "Kak Huijun, apakah Kakakku marah karena kita keluar bermain bersama dan tidak mengajaknya?"