Chereads / FGO Nasional? / Chapter 122 - Raja Arthur vs Raja Arthur

Chapter 122 - Raja Arthur vs Raja Arthur

Kembali ke beberapa menit yang lalu.

Arthur, Nogizaka, Medea Lily, ditambah Inori sedang berlari menuju tempat dimana Irisviel, Kiritsugu dan Artoria tengah berada sekarang.

Memasuki wilayah bangunan yang luas, terlihat seperti Aula, sosok imut namun berpandangan serius Artoria sudah menunggu dengan kedua tangan berada di pangkal pedangnya yang tidak terlihat.

Mata hijaunya bersinar sedikit dan senyuman akhirnya muncul di wajahnya: "Aku sudah lama menunggu, Raja Arthur Laki-laki."

"Kalau begitu aku harus meminta maaf. Kalian harus melawanku untuk melewati tempat selanjutnya!"

Swing...

Tebasan yang membuat angin bergeser terdengar, dan Arthur dengan senyuman maju dibawah pandangan dua Master lainnya.

Nogizaka dan Inori saling memandang satu sama lain sebelum akhirnya keduanya ditambah Medea yang diseret oleh keduanya berlari pergi meninggalkan kedua Raja Arthur disana untuk menyelesaikan pertarungan lintas Dunia ini!

Inori: "Arthur-sama! Jangan kalah !!!!...."

Kata-kata itu terjalin jauh, dan akhirnya ketiganya sampai di sebuah tempat dimana Kiritsugu tengah berdiri disamping sebuah cangkir emas disana.

Melihat ini, Inori dan Nogizaka langsung berteriak: "Jangan bergerak! Biarkan kami datang!"

"Nani?"

Kiritsugu terkejut dengan ini, tapi Medea Lily yang melihat Holy Grail disana langsung mengerutkan keningnya.

"Rangkaian sihir disana sangat berantakan. Dan...itu terlihat akan meledak kapan saja!"

"Apa?!" Nogizaka langsung memerintah, "Caster, lakukan sesuatu dan jangan biarkan itu keluar!"

"Akan kuusahakan!"

Medea Lily dengan serius menggambar lingkaran sihir disana, sementara kedua Master itu menghalangi Kiritsugu yang tidak tahu apa-apa disana.

"Apa yang kalian lakukan?"

Pertanyaan ini membuat kedua gadis itu berteriak bersamaan, "Seharusnya kami yang bertanya padamu, psikopat! Apa yang kau lakukan ?!"

.

.

.

Disaat yang sama...

"Hubungan kalian benar-benar baik. Meskipun dia bukan Master aslimu." kata Artoria kepada Arthur.

Arthur membalas dengan lembut, "Inori adalah Adik perempuan Masterku yang sangat dia lindungi, dan wajar sebagai ksatria Masterku, aku akan melindunginya juga. Ditambah dia adalah seorang wanita yang lebih cocok untuk objek perlindungan ksatria bukan?"

"Hanya itu?"

"....Inori meskipun agak buruk dalam hal keterampilan. Tapi aku merasa sifatnya yang periang dan terkadang pedas seperti saat pembicaraan tadi siang adalah gabungan dari Dua Master yang pernah mengontrak denganku."

Artoria mengangguk puas atas jawaban ini, dan segera angin berhembus sedikit mengibarkan kedua rambut emas keduanya seolah angin disana sinkron memacu kedua sosok disana.

Akhirnya....

Bang!

Keduanya langsung menyilangkan kedua pedang tak terlihat itu dan anehnya dua senyuman muncul di wajah cantik serta tampan itu!

Keduanya langsung menghilang lagi dan suara "Clang, Clang, Clang" dari tubrukan dua benda metal terdengar dari kedua pedang yang dipegang oleh dua Raja Ksatria disana.

Arthur dan Artoria saling mundur kebelakang, lalu Arthur menggesek kaki kirinya kedepan dan menebas ke sisi tajam yang susah dihindari!

Namun, di waktu yang pendek itu, Artoria dengan mudah menggeser tubuhnya dan langsung menusuk Arthur yang langsung ditahan dengan gerakan pedang bertahannya yang cepat!

Clang! Clang!

"Haaaa!"

Angin yang kuat langsung terasa di kedua tangan Arthur saat dia menahan tebasan kuat Artoria, dan segera angin yang sama membubarkan angin Artoria!

Keduanya melakukan pertempuran yang sangat sengit. Macam-macam teknik ditunjukan oleh masing-masing dari mereka, dan kedua orang itu dengan penuh semangat saling menyerang.

Menebas dari atas ke bawah, menyayat dari bawah ke atas, dan terkadang menusuk, atau menahan serangan, keduanya dengan gagah saling mengayun dan menebas pedangnya, dan juga ada sedikit gerakan memotong....

Kedua orang itu melakukan pertempuran dengan kecepatan tinggi di daerah yang tidak memiliki siapapun lagi disana!

Hanya ada suara ledakan dan suara pedang bertubrukan yang terdengar!

Arthur berlari menyamping, lalu menyeret kakinya saat akhirnya dia menebas dengan angin tajam sangat besar!

Artoria melihat situasi ini, dan dia langsung menebas vertikal dengan gerakan sama sehingga lantai dibawah hancur dan terkelupas!

Tapi sosok laki-laki disana langsung terlihat di depan mata si wanita saat dia membuka identitas asli pedang terpercaya mereka!

"HAAAAAAAAAAA !!!!! ...."

BOOOOM!

"Gahahh....."

Artoria terdorong ke dinding dan menghancurkannya, tapi segera Arthur menyelimuti pedang di tangannya langsung mengeluarkan cahaya keemasan yang kuat sehingga bangunan di area ini bergetar.

Tidak ada yang berkedip, keduanya sangat serius. Bahkan Artoria segera berdiri dan membebaskan pedangnya dengan kecermelangan yang sama!

Satu adalah pedang yang membawa penyelamatan.

Satu yang lain adalah pedang yang membawa harapan!

Keduanya memfokuskan perhatian mereka pada pertarungan sekarang, dan kedua Pedang Kemenangan yang legendaris itu akhirnya digerakkan saat mereka menghancurkan lantai ketika bergerak langsung satu sama lain.

Clang!

Mereka berlari ke samping sambil saling menyerang! Diantara serangan mereka berdua, kawah yang besar tercipta di lantai, dan tanahnya juga hancur dengan sendirinya karena Mana mereka.

Tapi kedua tubuh mereka telah memiliki beberapa goresan, dan beberapa robekan di setelan dua Raja Arthur itu jelas bisa terlihat dengan jelas.

Namun, keduanya memiliki ekspersi yang sangat senang, seolah ekspresi ini menunjukan mereka berdua sangat senang hingga lubuk terdalam hati mereka karena pertarungan ini—

Arthur langsung memunculkan aura tenang emas, dan dia tiba-tiba menusukkan pedangnya ke arah yang aneh.

Artoria sepertinya menyadari sesuatu, karena instingnya langsung membuat tubuh bagian atasnya langsung membungkuk dengan cepat dan dari sebuah titik didekatnya, sebuah beam kecil yang cepat muncul!

Bisa dibilang, Arthur menggunakan kecepatan menusuk besar dengan aura suci pedangnya sehingga secara langsung mengirim serangan tusukannya langsung ke Artoria!

Walaupun itu terlihat mengerikan, tapi insting Saber sangat tinggi sehingga dia bahkan bisa melihat masa depan secara singkat!

Dan insting itu telah membuatnya menggerakan tubuhnya tanpa dia sadari sehingga dia bisa menghindari serangan yang langsung mengarah ke titik vital!

"Aaaaaaaaaaaaaaaaarrrhhhh!"

"Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh!"

Keduanya terus bertempur hingga keluar dari bangunan tadi, dan kekuatan penghancur keduanya membuat seluruh medan pertempuran dimana-mana berguncang!

Bangunan-bangunan kecil mulai runtuh satu persatu, dan goresan dalam juga muncul di permukaan tanah!

Arthur: "Sangat kuat, Raja Arthur!"

Artoria tersenyum dan menjawab juga, "Kau juga sama, Raja Arthur."

Dua pedang suci legendaris dipegang erat-erat oleh keduanya yang masing-masing sudah bernafas agar berat sekarang karena konsumsi pertempuran yang sangat tinggi.

Disaat keduanya ingin bertarung lagi...

Booooom!

Ledakan itu terdengar dari samping, dan keduanya akhirnya melihat bahwa lumpur hitam dengan beberapa warna merah keluar dari aula tempat mereka bertarung tadi!

"Inori!" Arthur langsung meneriakkan nama gadis yang dia jaga.

Tapi naluri menakutkan tiba-tiba dia rasakan saat melihat lumpur hitam ini....dia merasa ini akrab! Kejahatan, Kejahatan Dunia !!?

Artoria mengerutkan keningnya dan dia sebenarnya masih bisa berfikir rasional.

Menurut yang dia tahu, Masternya, Kiritsugu pasti akan menggunakan Command Spell tanpa ragu ketika dia akan berada dalam bahaya.

....Sekarang tidak ada panggilan, jadi dia pasti tidak bermasalah.

Hanya saja, apa lumpur ini?

"ENUMA! ELISH !!!" x2

Dua teriakan dari kejauhan terdengar saat Arthur dan Artoria menjauh dari lumpur hitam yang melahap apapun yang dilewatinya.

Arthur meloncat lebih tinggi, dan dia akhirnya melihat warna merah kuat dengan tekanan angin yang merusak apapun dan mencabik apapun termasuk lumpur hitam yang akan menelan apapun disana.

"Master? Dan...Raja Pahlawan?"

Arthur langsung mengepalkan erat pegangan di pedang sucinya, lalu melihat ke arah lumpur hitam itu...

Dia mendarat tak jauh dari kedua pertarungan itu, dan keadaan Arthur membuat Artoria juga berhenti bergerak.

"Apa yang kau lakukan?"

Arthur diam, menarik nafas dalam-dalam dan mengangkat pedang sucinya yang terbuka sepenuhnya di depan tubuhnya dalam vertikal...

"Pembebasan Harta Dimulai! Seal Thirteen──Decision start !!!!"