"Aku...."
Sorot mata Artoria meredup saat ini. Bagaimanapun, harapan yang dia pegang, satu-satunya lilin yang dia pegang sekarang padam...
Dia sudah, tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Dia tidak tahu harus melakukan apa di perang dimana harapannya sudah tidak berguna lagi.
Dia sudah, putus asa. Satu-satunya kata yang seharusnya tidak muncul, sekarang keluar sepenuhnya untuk menampar kenyataan yang kejam.
Terlebih ini adalah pengalaman yang dialami oleh dirinya yang lain di Dunia lain, tidak mungkin dia berbohong....
Dan hanya satu hal yang bisa dia katakan, yaitu: "Aku, menyerah..."
Arthur menghembuskan nafas lega, tapi dia juga sedih pada Artoria. Dia hanya bisa memberikan sepotong roti kepiring gadis yang menundukkan kepalanya itu
Gilgamesh pada awalnya tertawa kecil, tapi lama-kelamaan, tawanya menjadi lebih menjengkelkan!
Iskandar hanya menggelengkan kepalanya dan menatap Arthur disana, "Lalu, Raja Arthur disana, dari cerita Mastermu tadi, dapat disimpulkan bahwa Beast ini masih ada, dimana dia sekarang?"
"....Bisa dibilang aku membunuh "bayi" Beast itu, tapi...."
"Beast yang asli adalah Master Arthur di Holy Grail War pertama, Sajyou Manaka. Dan keberadaannya, tidak diketahui." tambah Hayate sambil menggelengkan kepalanya.
Hantu tahu dimana psikopat muda itu. Dan jalan cerita Prototype tidak terlalu dia dalami sebelumnya karena itu hanyalah karya prototype seperti namanya.
Ratu Medb menepukkan tangannya dan bertanya, "Hai Hai~ Tidak ada jalan keluar jika kita terus melihat masa lalu~ Lebih penting lagi, aku penasaran....Seberapa kuatkah Master Raja Arthur ini sehingga dia bisa memanggil Beast itu?"
"Aku, aku juga ingin tahu. Penyihir di era ini, bahkan Demon Marshal kurasa tidak bisa melakukan hal seperti ini, kan?" tambah putri kecil Wever yang penasaran.
"....."
Hayate menggaruk-garuk rambutnya, sampai akhirnya dia berkata: "Jika bisa dibilang apakah manusia itu diciptakan secara adil adalah suatu kebenaran....Maka Sajyou Manaka adalah keberadaan yang akan benar-benar mematahkan pernyataan ini."
"Tujuan para penyihir akan selalu merujuk pada Root....Tapi orang ini, terlahir dengan terhubung langsung ke Root !!!"
Wever: "Apa?! Bohong?! Kok enak banget?! Tidak adil !!!??"
Hayate: "Lihat bukan? Itulah ketidakadilan Dunia~~"
Wajah Wever dan bahkan Irisviel menunjukkan sesuatu yang bisa disebut iri. Lagipula, gadis itu sendiri memang BUG yang paling ampuh di sejarah Nasuverse.
Queen of Root, yup, julukan yang sesuai.
Bahkan Iskandar, Ratu Medb, Gilgamesh dan juga Raikou yang sedikit kurangnya tahu tentang Root ini merasa bahwa ketidakadilan Dunia benar-benar terpasang di tubuh Sajyou Manaka ini !!!
Pada akhirnya, Irisviel menggelengkan kepalanya beberapa kali dan berkata: "Itu, bukan lagi urusan kami. Jadi, itu...Saber, tolong jangan menunjukkan wajah seperti itu. Atau aku akan ikut sedih juga...."
"Irisviel...Tapi, harapanku. Jika itu semua akan terjadi, jika Dunia akan terancam karena permintaanku....Bukankah itu sama saja dengan omong kosong untuk semua yang kulakukan?"
"Tidak mungkin begitu!" Irisviel mengambil kedua pipi Saber dan berkata dengan serius: "Bahkan jika Saber gagal, tapi permintaan Kiritsugu pasti akan membuat Dunia lebih baik!"
"Jadi jangan putus asa, Saber. Kiritsugu masih membutuhkanmu !!!!"
"....." x3
Mata Gilgamesh sedikit terangkat sedikit, lalu dia menutup matanya sambil tersenyum sedikit saat melihat reaksi tiga Pemain disana.
Nogizaka: "Orang itu, kah?..."
Inori: "Yup, orang ini bagaimanapun adalah Istri sah...."
Keduanya: "Jelas sudah dewasa dan melihat keburukan Dunia, tapi dia masih bodoh dan naif. Seperti yang diharapkan dari Irisviel Von Einzbern."
Hayate: "Jangan terlalu menghina Nyonyaku. Yang salah adalah Psikopat Justice itu. Menyelematkan Dunia? Dunia tanpa rasa sakit? Kau pikir dia adalah Pain? Ayolah, bahkan keinginan Rajaku masih masuk akal di otakku."
Inori: "Onii-sama, keduanya adalah jenis yang sama. Apakah kau buta?"
Hayate: "Imut adalah keadilan !!!"
"....Lupakan saja, penglihatan seseorang yang sempit terlalu berbeda dari kami. Benar, Nogizaka-san?"
Nogizaka mengangguk, tapi Hayate hanya mendengus dingin sambil melipat kedua tangannya. Kalian perempuan, mana tahu kami laki-laki ?!
Inori memainkan ujung rambutnya dan berkata: "Lagipula, baik orang itu dan Artoria memiliki sisi yang sama, dan mereka bersama dalam hubungan Master Servant bukan merupakan kebetulan! Dua orang naif dengan impian yang tidak masuk akal akan selalu bersama !!!"
Nogizaka terkekeh saat menutup mulutnya pada saat Inori mengatakan kalimat ini. Bahkan Inori tidak bisa membantu tapi sedikit merusak topeng "Baik hati" di wajahnya di bawah hadapan Cú, Emiya dan Arthur.
Dan hal ini membuat Irisviel tidak nyaman dan marah: "Kenapa kalian mengatakan itu! Keinginan Kiritsugu adalah demi masa depan Dunia ini juga!"
"Dan demi ini, dia akan membunuh ayah, ibu, dan semua keberadaan yang menurutnya menganggu jalannya untuk menyelematkan lebih banyak nyawa?"
Inori menutup mulutnya dengan tangannya dan berkata dengan lembut namun menusuk: "Menyelematkan seribu orang dengan mengorbankan delapan ratus orang....Kau benar, dia memiliki idealisme yang sangat besar di Dunia yang tidak bisa diandalkan ini."
Perkataan tajam ini mengejutkan Cú, Ratu Medb, Iskandar dan bahkan Raikou itu sendiri! Hanya Red A yang sedikit menghela nafas disana.
Gilgamesh anehnya tersenyum lebar dan tertawa karena ini. Jangan pikirkan orang ini, dia akan tertawa melihat sisi negatif orang lain.
Wajah Saber dan Irisviel menjadi tidak nyaman: "Kenapa kau mengatakan hal seperti itu! Bahkan jika mimpiku tidak mungkin, impian Masterku masih mungkin !!!"
Inori hanya melepaskan tangannya dan membuka kedua tangannya kecil kesamping dengan anggun, "Jangan salah paham, ini adalah opiniku terhadap seseorang yang ingin menjadi Pahlawan Dunia."
Irisviel: "Kiritsugu akan mendapatkan Holy Grail dan mewujudkan Dunia yang ideal!"
"Dunia dimana semua realitas manusia bahkan tidak bisa dibedakan dengan mimpi? Apakah kau ingin membuka Mugen Tsukuyomi? Jika itu Kakek Madara, aku masih akan memberi applause."
"Apa...Maksudmu?"
Mendengar kebingungan di suara Artoria dan Irisviel, Inori menunjuk kedepan sembari punggungnya dia dorong kedepan saat mengatakan:
"Bukankah itu sudah jelas? Dunia Ideal dimana semua kejahatan itu tidak ada....Bukankah itu mimpi? Manusia sempurna karena mereka tidak sempurna. Tapi bagaimana jika manusia sempurna karena dia sempurna?"
"Jika itu terjadi...Lalu apa bedanya realita seperti yang diinginkan Kiritsugu dengan mimpi singkat kami dimana kepastian baik akan terjadi?"
Inori menegakkan tubuhnya lagi, dan mengibaskan rambutnya ringan: "Maka kataku, itu hanya kertas yang ada di atas bara api yang panas~"
"Kau tidak mengerti, kenapa kau mengatakan hal seperti itu sebelum kau mengenal Kiritsugu?!" Irisviel benar-benar terperana dan langsung meneriakkan ini bahkan di depan para Raja itu.
Dan di sisi Artoria, dia juga mengerutkan keningnya tidak senang: "Meskipun Masterku adalah sesuatu yang tidak bisa kutolerir, tapi impiannya jelas mulia !!!"
"Dunia itu adalah Dunia yang Mulia !!!"
"Fufufu~" Inori tertawa kosong namun halus, dan dia langsung menunjuk jarinya ke arah Artoria: "Tidak ada hal seperti itu di Dunia, karena aku sudah melihatnya."
"Nogizaka-san sudah melihatnya. Onii-sama sudah melihatnya. Dan Cú Chulainn masih mengingatnya....Dunia, Sejarah Umat Manusia di ambang kehancuran karena apa yang disebut ingin mencapai KESEMPURNAAN ini !!!"
"Apa ?!"
Pada akhirnya Inori hanya melebarkan kedua tangannya kesamping dan berkata, "Tentu saja kalian tidak akan percaya bukan? Karena kalian hanya melihat mawar, tapi tidak melihat durinya!"
Hayate menepuk kepala Inori ringan dan berkata, "Oke gadis, jangan terlalu bersemangat. Itu tidak cocok dengan peranmu, biarkan aku datang."
"...Ups, maaf Onii-sama~" Inori tersadar dan langsung memeluk Hayate sambil tersenyum nakal disana.
Tapi saat dia membenamkan diri di pelukan Kakak Laki-lakinya, suaranya yang suram terdengar: "Jangan pernah bermain-bermain dengan nasib kemanusiaan di Dunia, zasshu."
"..."
.
.
.
...
Wever yang sudah tidak nyaman dengan suasana ini langsung menyela: "Ehem! Itu, bisakah aku memotong lagi? Hayate-kun.... Kau tadi mengatakan memperbaiki Human Foundation, kan? Tapi dengan Quantum Time Lock, apakah itu mungkin?"
"Mungkin Tuan Wever." Hayate menjelaskan sambil terus mengelus rambut adiknya, "Pasalnya, tujuan awal kami kembali ke masa lalu adalah untuk memperbaiki inti tonggak sejarah Dunia agar tidak terjadi kesalahan."
"Kembali ke masa lalu ini....Ada kaitannya dengan hal yang dikatakan, adik perempuanmu kan?"
Hayate tersenyum: "Kau bisa memikirkannya seperti itu. Meskipun hal akhirnya lebih rumit."
"Tapi pada intinya Tuan Wever, apa yang kami lakukan tidak mungkin akan dihalangi oleh Gaia dan Alaya. Jika dihalangi, maka itu artinya Dunia dan manusia akan hancur."
"....Masuk akal. Tapi kembali ke masa lalu, apakah tubuh manusia mampu melakukannya?"
"Kembali ke masa lalu pada dasarnya sangat susah karena hukum kausalitas selalu beredar di Alam Semesta ini dalam ruang dan waktu. Tapi dengan teknologi Rayshift, kami mampu melakukannya."
"Rayshift?"
"Rayshift adalah teknologi perjalanan waktu yang memungkinkan proyeksi roh manusia yang hidup kembali masa lalu. Dapat dijelaskan bahwa kapasitas subjek Rayshift untuk kembali dengan aman ke era asalnya mengharuskan integritas jiwa mereka untuk dipertahankan dalam varian tertentu dari struktur spiritual asli mereka melalui konfirmasi yang konsisten oleh pengamat kuantum."
"Pengamat kuantum ini juga mencegah akan Counter Force lokal dari era masa lalu untuk menurunkan subjek Rayshift, dan dengan demikian mengeluarkan mereka dari jajaran blacklist mereka."
"Heeeee, jadi kalian sekarang menggunakan Rayshift ini?"
"Ehhhh, itu agak salah. Kami dikirim ke sini oleh Sistem yang bahkan lebih misterius daripada Akasha." kata Hayate kecut.
Lalu dia menunjuk ke arah Emiya dan berkata, "Bahkan orang ini ikut terpanggil sebagai Servant dan bukan Counter Guardian, jadi lihat....Terlihat kalau Alaya tidak bisa berbuat apa-apa pada kami untuk sementara, kan?
Emiya: " ??? "